Bab || 08

294 23 0
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

Hari ini Thea kembali masuk sekolah dengan wajah yang benar-benar kusut. Sebenarnya ia ingin menceritakan masalah perjodohan ini kepada Delvin, namun ponsel Delvin dari kemarin belum juga aktif. Rasanya malas sekali karena tak ada Delvin nantinya.

"Ya'! bengong aja lo"

Thea terkekeh pelan kala Asya memergokinya yang sedang melamun.

Hari ini kelas XII DKV 2 tidak mendapatkan jadwal lab, seharian full berada di ruang kelas. Thea duduk dibarisan kedua dari belakang dengan Reina disebelahnya, dan Asya didepannya.

"Kantin yuk! katanya ada anak baru nih" ajak Reina pada keduanya.

"Kelas berapa?" tanya Thea pada Reina.

"Kayaknya kelas sepuluh deh, kalau enggak yah kelas sebelas," jawabnya agak ragu.

"Ngapain lo ngajakin ngantin? mana karena ada anak baru lagi, gue tebak pasti anak barunya cowok," ujar Thea dengan mata yang memicing.

"Hehe tahu aja lo Ya'," cengir Reina membuat Asya menyentil jidat Reina pelan.

"Giliran cowok aja lo semangat, kemarin-kemarin kenapa lo galau?" tanya Asya dengan wajah sinisnya.

"Hehe." Bukannya menjawab pertanyaan Asya, Reina justru menampilkan cengirannya.

"Kalian aja sana kalau mau ke kantin, gue di kelas aja," ucap Thea pada kedua sahabatnya.

"Kenapa? tumben banget lo lemes gitu," tanya Asya dengan mata memicing.

"Gak papa, cuma lagi males aja," jawabnya dengan menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangannya.

"Yaudah kita ke kantin dulu ya, kalau Mr. Aji masuk awal kabarin," ujar Reina yang diangguki oleh Thea.

Setelah keduanya keluar dari kelas, Thea mengeluarkan ponselnya lalu memainkannya untuk menghilangkan rasa bosannya.

"Tumben banget lo Ya' sendirian, gak sama pacar lo itu," ucap Boy, salah satu sahabat Rafka pada Thea.

"Kepo amat lo jadi orang," cibir Thea dengan mata memicing.

"Yah gue kira udah putus," kekeh Boy membuat Thea yang geram menjambak rambut Boy yang duduk dibelakangnya.

"Enak banget tuh mulut kalau ngomong, gue doain semoga pacar lo ngajakin lo putus, biar tahu rasa lo" ujar Thea dengan wajah yang dipenuhi dengan amarah.

"Lo lupa apa gimana Ya', Boy kan nggak punya pacar," ujar Roni dengan terkekeh.

"Ouh iya ya, kan lo gak punya pacar, kasihan.." ucap Thea dengan wajah yang dibuat melas.

"Sabar, untung juga lo adeknya bang El, kalau enggak udah gue geprek lo," ujar Boy dengan mengelus dadanya sok dramatis.

Karena malas meladeni Boy si mulut mercon, Thea memutuskan untuk kembali menghadap depan dan membuka ponselnya.

"Wuih tumben sendirian," ucap Rafka pada Thea yang baru saja memasuki kelas.

"Judes amat neng," kekeh Rafka dengan menunduk, ingin melihat wajah Thea yang sepertinya menahan kesal.

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang