Bab || 50

155 8 2
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

Malam ini keluarga kecil Rafka akan menginap di rumah bunda Azkia. Sedari tadi Al terus saja menempel pada kedua Omnya, yakni Shaka dan Devano tentunya yang amat sangat terpaksa.

"Ndaa, Al-nya gangguin Vano mulu tuh!" Vano datang dari lantai dua yang diikuti Shaka dan Al dibelakangnya.

"Anak lo tuh bang, udah tv dikamar gue dikuasai, pas gue telponan direcoki lagi. Ada anak bontot Bunda sama ayah juga tuh!" tunjuk Vano dengan sebal.

Mungkin jika direcoki kamarnya doang Devano tak akan semarah ini. Pasalnya setelah membuka sosial medianya, dan asal like sembarangan membuat kekasih Devano yang melihatnya langsung marah. Dan tadi saat akan mengklarifikasi, justru Shaka dan Al kembali mengganggunya.

"Om Pano boon banet, olang Al uma au pin ipin," dengus Al yang membuat Devano melotot sebal.
(Om Vano bohong banget, orang Al cuma mau nonton upin ipin)

"Shaka udah gede jangan ngajarin Al yang enggak-enggak," peringat ayah yang hanya dibalas cengiran oleh Shaka.

"Awas aja kalian berdua ngikutin gu-"

"Jaga bicaranya Vano." Lagi dan lagi Devano mendengus sebal kala ayahnya memarahinya. Lagian kalau bukan adek serta ponakannya yang nakal mana mungkin ia semarah ini.

"Gak lagi lagi, om ngajakin kamu ketemu sama Adril," ejek Devano yang membuat Al melototkan matanya, tak lama mata Al berkaca-kaca kala Devano mulai menjauh dan memeletkan lidahnya.

"Temen Vano tuh emang gak beres Nda, masa dia datang kerumah kami katanya mau jodohin anaknya sama Al," celetuk Thea seraya memangku anaknya yang tengah cemberut dengan mata yang berkaca-kaca.

"Emang teman Vano udah nikah?" tanya Bunda yang juga heran. Setahunya teman Devano yang sudah memiliki hubungan hanya Adril, itupun masih bertunangan, kata Ren sih begitu.

"Itu masalahnya Nda, dia belum nikah tapi udah sok sokan mau jodohin calon anaknya," dengus Rafka yang membuat ayah Lio tertawa keras.

"Jangan salah kamu Ka, mertua ayah dulu juga gitu, iya gak Nda. Eyang buyutmu itu jodohin nenek sama kakungmu sebelum mereka dibuat," kelakar ayah Lio yang membuat Thea maupun Rafka terkejut.

"Akek tawain Al huaaaa," racau Al yang membuat mereka yang ada diruang tengah terkejut.

"Gak ada yang ngetawain Al, orang tadi kakek ngetawain Papih, iya kan Pih," ucap Thea seraya mengelus lembut kepala anaknya.

"Benel Pih?" tanya Al dengan mata yang masih siap menumpahkan air matanya.

"Iya sayang, mana mungkin kakek ngetawain cucu kesayangannya ini." Al langsung memeluk leher Mamihnya, wajahnya ia tenggelamkan di bahu sang Mamih.

"Au nen Mih, Al au nen," rengek Al kembali yang membuat Thea harus berpamitan kepada mertuanya untuk kekamar.

Rafka membuntuti istrinya yang ingin kekamar. Tanpa melakukan apapun, Rafka hanya memperhatikan anak serta istrinya.

Rafka menatap istrinya yang begitu menyayangi Al. Memang tak ada yang salah, hanya saja setelah bertemu dengan Delvin tadi membuat Rafka terus kepikiran.

Pantas saja Al pernah menyebut foto Delvin dengan sebutan 'Om ganteng' sepertinya Thea sudah bertemu dengan Delvin tanpa memberitahunya.

Flashback

Hari minggu ini Thea pergi bersama sahabatnya, Al ikut dengan Papih serta Opanya. Karena Al yang tiba-tiba menunjuk album yang ada di lemari kaca Mamihnya, Rafka mengambilkan album tersebut untuk dilihat.

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang