Bab || 42

158 8 2
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

Setelah meeting tadi, kini keluarga kecil Rafka tengah berada diruang tengah, dengan sang anak yang menonton tayangan kartun dengan bibir yang disumpal pacifier.

"Mih, Al au puna adek Mih!" seru Al tiba-tiba membuat Thea langsung menatap sang anak.

"Onty Ni au puna adek, tatana Al suyuh minta ama Mih," sambung Al membuat Thea dan Rafka saling melirik.

"Eyaa!"

Setelah membuka pintu dengan keras Ren langsung masuk dengan nada gembiranya.

"Aaaa Alhazen ponakan Omm." Lagi dan lagi, Thea langsung menutup telinga anaknya. Bisa bahaya kalau anaknya itu meniru kebiasaan buruk Ren.

"Rumah aku bukan hutan yah Ren," desis Thea membuat Ren tersenyum kikuk.

"Gue mau nginep disini, soalnya-"

"Pinter banget sekarang ngomong sama aku pakainya lo-gue," sela Thea membuat Ren lagi-lagi kicep.

"Iya iya Eya, maaf, udah sana Eya sama bang Rafka keatas, aku mau ajak Al jalan-jalan," ucap Ren lalu menggendong tubuh gempal Al.

"Enak banget lo ambil anak orang," cibir Rafka membuat Ren mengedikkan bahunya.

"Karena gue baik hati, jadi lo sama Eya bisa berduaan, soalnya gue mau ngenalin Al sama temen gue," ujar Ren dengan tersenyum lebar.

"Please Eya, bolehin yah, nanti sebelum jam sembilan udah aku bawa pulang deh Al-nya," mohon Ren membuat mau tak mau Thea mengijinkan.

"Dengan syarat jangan dibikin nangis," peringat Rafka yang langsung diangguki patuh oleh Ren.

"Al mau ikut om Ren gak?" tanya Thea kepada anaknya yang kini malah memandangi Ren dan menepuk-nepuk hidung sang om.

"Au, Al au itut," jawabnya dengan senang.

"Kalau gitu Mamih ambilin jaket dulu ya," ucap Thea dan berlalu meninggalkan ketiganya.

"Masih ada uang jajan gak?" tanya Rafka kepada sepupu istrinya.

"Masih, kenapa?"

"Kalau enggak biar gue kasih, soalnya gue gak mau anak gue pengen sesuatu tapi lo gak bisa beliin," kekeh Rafka membuat Ren mendengus kesal.

Tak lama Thea datang dengan jaket tebal untuk sang anak. Ia juga membawakan Al pacifier serta susu di botol untuk sang anak, lalu memberikannya pada Ren.

"Itu didalam tas isinya pacifier sama susu buat Al, kalau Al udah ngantuk diajak pulang, kamu bawa mobilkan?" ucap Thea beruntun yang hanya diangguki oleh Ren.

"Al pegi ulu Mih, Pih," pamit Alhazen yang langsung mendapat kecupan dari kedua orang tuanya.

Setelah keduanya pergi, Rafka langsung menggendong tubuh istrinya, lalu membawanya ke kamar.

"Kamu gak mau ngasih aku hadiah babe, kan tadi aku habis wisuda," ucap Rafka membuat Thea menabok wajah suaminya pelan.

"Ada, tapi belum sempat buat kasih ke kamu," jawab Thea yang akan beranjak dari kasur, namun badannya langsung dipeluk oleh Rafka.

"Hey, kenapa sayang?" tanya Thea karena tiba-tiba Rafka memeluknya. Ia mengelus punggung tegap sang suami yang kini bergetar.

"Aku kangen kamu babe," racau Rafka membuat Thea langsung mengangkat wajah Rafka untuk menghadapnya.

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang