Bab || 56

143 8 2
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

Saat ini Thea tengah sibuk mempersiapkan berbagai keperluan untuk keluarga kecilnya. Tak lupa ia membawa pisang buah satu tandun untuk dimobil nantinya.

Masih ingat kan kalian jika Thea akan ada acara di Semarang untuk keperluan buku komiknya. Sebenarnya acaranya hari Sabtu jam sembilan atau sepuluhan, namun Jumat siang ini Thea sudah berkemas. Mereka akan berangkat awal, mengingat Thea juga membawa anaknya.

Rafka sudah menyelesaikan tugas kantornya, karena weekend kali ini selain menemani istrinya meeting, keluarga kecil mereka juga akan berlibur beberapa hari di Semarang.

"Mih, angan upaa bonis yan adii tuh bawa yaa," ujar Alhazen memberitahu Mamihnya.

Balita itu sendiri masih sibuk meminum susu dari sippy cup berbentuk harimau berwarna kuning. Tangannya sibuk memegangi sisi sippy cup dengan mata yang sibuk menelisik sang Papih yang duduk disebelahnya.

"Pih agi paa?" tanya Al dengan menepuk punggung tangan Papihnya.

"Papi lagi nyelesain pekerjaan Papih sayang, kan nanti kita mau berangkat ke Semarang buat liburan." Al langsung bertepuk tangan heboh. Ia mendekatkan tubuhnya pada sang Papih, pertanda ingin digendong.

"Aku perhatiin perut kamu kayak besar babe, apa jangan-jangan kamu hamil?" celetuk Rafka yang membuat pergerakan Thea langsung terhenti.

"Masa sih, namanya juga ibu rumah tangga Ka," jawab Thea seadanya. Ia kembali menata bekal untuk diperjalanan nanti. Setelah selesai Thea menggendong Al dan diikuti suaminya menuju kamar.

"Aku mau mandi dulu, kamu sama Al disini aja, habis ini Al juga mau aku dandanin lagi," ucap Thea yang diangguki oleh keduanya.

"Al kalau punya adek suka gak?" tanya Rafka yang kini tengah memangku tubuh anaknya.

"Cuka Pih! benelan Al au puna dedek?" tanya Alhazen dengan antusias.

"Nanti setelah liburan kita check ke dokter, Al mau ikut nemenin Mamih gak?" tanya Rafka kepada anaknya yang dibalas anggukan semangat.

"Al au dedek yan demes-demes, Al au tida!" jawabnya dengan menunjukkan kedua jarinya.

"Itu dua sayang, kalau tiga kayak gini." Rafka menunjukkan jari telunjuk, jari tengah serta jari manisnya.

Rafka baru sadar, jika dua bulan belakangan ini istrinya belum datang bulan. Karena terlalu sibuk, Rafka baru sadar jika istrinya belum datang bulan, mungkin nanti akan Rafka tanyakan langsung dengan istrinya.

"Mih, Al au dedek yan demes-demes tida," seru Al ketika melihat Mamihnya keluar dari kamar mandi.

"Sayang," peringat Thea kepada suaminya yang kini mengalihkan pandangannya, tanpa mau menoleh kearahnya.

"Al sendiri babe yang mau, aku gak ngajarin," ujar Rafka dengan wajah memelasnya, tak lupa kedua tangannya membentuk peace, sebagai bentuk meyakinkan.

"Hu'um Mih, Al au tidaa," sorak Al dengan menepuk kedua tangannya tinggi-tinggi.

Tanpa menghiraukan sorakan anaknya, Thea kembali bersiap untuk pergi. Sementara itu Rafka sudah memperingati anaknya agar tidak kemana-mana.

"Tapi beneran deh babe," ucap Rafka dengan memeluk tubuh istrinya dari belakang. Posisinya Thea tengah memakai makeup, dan Rafka bergelendotan dipunggung istrinya.

"Ka, kamu gak lihat, bukan cuma perut aku yang kelihatan menonjol, lengan sama wajah aku juga kelihatan lebih berisi, mungkin karena nafsu makan aku tinggi akhir-akhir ini sayang," ucap Thea dengan menunjukkan lengan atas serta wajahnya.

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang