Bab || 39

213 10 0
                                    

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🦋✧

Saat ini Thea, Rani dan teman sekelasnya tengah berada di tempat pameran. Pameran kali ini dari lulusan universitas luar negeri. Setelah tadi mengikuti seminar, Thea dan teman sekelasnya langsung menuju tempat pameran.

"Ya', kesana yuk, kayaknya yang dipojok sana fresh graduate," ajak Rani yang diangguki oleh Thea.

Setelah memotret yang sekiranya diperlukan, kini keduanya kembali berkumpul bersama teman kelasnya. Hanya sekedar briefing sebentar, lalu mereka bebas kemanapun karena jam kelas yang digunakan untuk seminar dan pameran sudah habis.

Setelah bubar dengan teman sekelasnya, Thea dan Rani masih ditempat pameran untuk melihat-lihat lagi.

"Gue kekamar mandi ya Ya'," ucap Rani lalu berlalu pergi meninggalkan Thea yang asik dengan objek didepannya.

Padahal tadi di tempat pameran sudah lenggang, namun kini kembali ramai oleh rombongan mahasiswi dari universitas lain.

"Thea."

Thea langsung membalikkan badannya kala bahunya ditepuk oleh seseorang dan memanggil namanya. Matanya sedikit melotot kala melihat cowok didepannya yang kini tersenyum lebar.

"Please, gue mau bicara sama lo," ucapnya dengan sedikit memohon. Bahkan kini tangannya yang tadi berada dibahu Thea sudah berpindah menggenggam tangan Thea.

"Len, tolong jangan ganggu gue lagi. Lo udah tahu kalau gue udah punya suami, dan gue denger sekarang lo mau tunangan. Soo, lo gak ada alasan buat ganggu gue lagi," ucap Thea dengan memasang wajah datarnya. Yah, cowok didepan Thea yaitu Galen, sahabat Delvin yang kini justru sering mengganggunya.

Tanpa memperdulikan ucapan Thea, Galen langsung menarik tangan Thea untuk keluar dari tempat pameran.

"Len, apaan sih lo," sentak Thea dengan menepis tangan Galen kasar.

"Gue cinta sama lo Ya', dari dulu bahkan sebelum lo sama Delvin pacaran. Tapi gue ikhlasin lo buat Delvin, karena gue tahu, dia yang lebih butuh lo, dia yang butuh support lo. Tapi dengan bodohnya Delvin malah biarin lo nikah sama Rafka bajingan," sungut Galen dengan mata yang menajam.

"Dulu lo sering ngadu sama Delvin kalau Rafka itu jahil, Rafka suka jahatin lo, tapi kenapa sekarang malah lo nikah sama dia?" tanya Galen dengan suara yang mulai melemah.

"Walaupun awalnya cuma perjodohan, tapi semakin kesini gue tahu kalau Rafka itu beneran sayang dan cinta sama gue, jadi gue harap lo bisa lupain gue," ujar Thea dengan suara tegasnya.

"Apa yang lo harapin sama Rafka?" tanya lirih Galen. Cowok tersebut merendahkan bahunya kala pertanyaan Thea berhasil membungkamnya.

"Dan apa yang gue harapin sama lo?" tanya balik Thea membuat Galen yang mendengarnya hanya tersenyum kecut.

"Gue lihat lo gak jelek-jelek amat, pasti banyak cewek diluaran sana yang suka sama lo," ucap Thea setelahnya.

"Klise banget ucapan lo, semua cewek kalau nolak cowok pasti ujung-ujungnya bilang kayak gitu," decak Galen membuat Thea mengedikkan bahunya acuh.

"Kalau lo mau deketin gue cuma buat ambil gue dari Rafka mending lo gak usah deketin gue aja, kalau lo deketin gue buat temanan kayak yang lain its okey, gue welcome sama siapapun, kecuali orang yang berpotensi merusak kebahagiaan gue," jelas Thea membuat Galen lagi-lagi mendengus sebal.

SCHÖNE LIEBE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang