Guanlin membuka pintu ruangannya dan mendapati Mingyu disana, tengah mengerjakan beberapa berkas dimejanya.
"Sudah?" Tanyanya enteng.
Mingyu melirik tajam, seakan-akan ingin membunuh seonggok daging hidup dihadapannya ini.
"Cih! Sudah" Jawab Mingyu tak santai.
"Mau kemana?" Tanya Guanlin lagi saat melihat Mingyu yang berjalan kearahnya.
"Istirahat... Oh iya, untuk masalah cek lokasi harus kau sendiri! Awas jika harus diriku" Jawab Mingyu sembari membuka pintu yang sempat tertutup tersebut.
Guanlin menghela napas, "Iya-iya, cerewet" Celetuk Guanlin sembari berjalan menuju kursinya.
Hendak mengistirahatkan punggungnya setelah mengadakan pertemuan dengan investor yang berlangsung selama tiga setengah jam lamanya itu.
"Enak saja cerewet, dasar tukang suruh" Bantah Mingyu tak terima.
"Ya sudah iya-iya sana keluar"
Setelah mendengar itu, Mingyu lantas langsung pergi dari sana. Ia meregangkan otot-ototnya, mengerjakan beberapa dokumen saja punggungnya sudah terasa sakit luar biasa.
"Bukannya bilang terima kasih, malah diusir" Gumamnya mengomel.
"Gara-gara dia juga aku melewati jam istirahat makan siangku, sialan" Lanjutnya.
Untung saja lorong tengah sunyi, jadi ia bisa leluasa mengatai Guanlin dengan sepuas hati. Entah mengapa ada kepuasan tersendiri setelah mengata-ngatai atasannya itu.
Renjun yang tengah asik mengepel, dengan terpaksa menghentikan aktifitasnya karena mendengar bunyi notif dari ponselnya yang ia letakkan pada meja tak jauh darinya berdiri saat ini.
Ia kemudian berjalan menuju ponselnya kemudian membuka notif tersebut.
Jeongin
|Bisakah kau ke cafe dekat taman kota sore nanti?
Renjun tampak berpikir, sebelum akhirnya megetikkan sesuatu sebagai balasannya.Memangnya ada apa?|
|Hanya ingin bertemu saja, nanti juga ada Haechan dan juga Jeno dan Mark
Baiklah, akan kukabari nanti jika aku| bisa datang
|Okey
Read
Setelah percakapan singkat melalui pesan itu, Renjun langsung saja beralih mengirim pesan pada salah satu nomor kontak pada ponselnya.Guanlin
Bisakan aku keluar sore ini?|
Aku telah membuat janji dengan| temankuButuh beberapa menit hingga
akhirnya pesannya itu dibalas.|Hm, boleh
Akhirnya Renjun bernapas lega, setelahnya ia segera merampungkan pekerjaannya sebelum akhirnya ia membersihkan tubuhnya dan pergi.
Renjun turun dari sebuah taxi yang mengantarnya sampai ketempat tujuan setelah membayarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cukup || GuanRen
Fanfiction"Akh!.. Maaf" Lirihnya setelah kepalanya teratuk cukup keras pada sudut meja yang ada diruangan dengan penerangan yang minim itu. Darah segar segera mengalir dari belakang kepalanya hingga leher, hingga sampai mengotori switer putih yang tengah ia k...