*WARNING*
!TYPO EVERY WHERE!~Happy Reading~
Empat hari berlalu.
"Ya"
"Salah satu dokumenku tertinggal, bisakah kau membawakannya? Letaknya diatas meja kamarku, jika sudha sampai tanyakan di mana ruanganku pada resepsionis dan bawakan dokumen itu keruanganku nanti"
"Dikamar yah... Kenapa tidak menyuruh Maid saja? Aku tidak boleh masuk kedalam kamarnya" Batin Renjun.
"Halo?"
"..."
"Masuk saja, kuizinkan untuk kali ini saja. Hanya kali ini"
Setelahnya sambungan itu berakhir. Renjun berpikir, kenapa Guanlin tidak menyuruh Maid saja? Bukannya karena ia tidak mau, bukan. Hanyakan saja kenapa harus dirinya? Biasanya juka ada barang yang tertinggal Guanlin akan menyuruh Maid yang mengantarkannya atau bukan sopir. Tapi kenapa kali ini berbeda? Kenapa harus dirinya?
Ah sudahlah ia tidak mau memikirkan hal tersebut. Yang penting sekarang ia harus segera melaksanakan apa yang Guanlin perintahkan padanya, ia tidak mau Guanlin marah hanya karena ia terlambat.
Karena ia tahu betul, Guanlin tidak suka atau bahkan benci dengan keterlambatan disaat-saat yang penting dan mendesak.
Ceklek
"Ren-"
"Hmmm, Renjun? Kau mengira aku sibenalu itu? Aku Kyungri, lagian juga kenapa kau sampai harus menyebutkan namanya? Hmmm"
Guanlin membuang napasnya gusar, ia mengira bahwa itu adalah Renjun yang membawakan dokumennya yang tertinggal kemari.
"Tidak, lupakan"
"Oh ya? Benarkah? Bukannya kau menyuruhnya untuk membawakan dokumenmu yang tertinggal?" Tanya Kyungri setelah menutup pintu dan berjalan mendekati meja kerja Guanlin.
Guanlin sontak melayangkan tatapan yang menyiratkan kebingungannya. Tunggu, dari mana wanita ini tahu jikalau ia menyuruh Renjun datang membawakan dokumennya yang tertinggal?
"Aku tahu semuanya honey walaupun aku tak berada disisimu setiap saat... Tak perlu sampai terlihat panik seperti itu, kau malah terlihat sangat lucu" Ujarnya dengan jemari yang membelai wajah hingga ceruk leher Guanlin yang hanya dapat terdiam.
Kyungri mendekatkan bibirnya pada daun telinga kiri Guanlin, "bahkan rahasia tentang Renjun yang ia sembunyikan selama ini tanpa ada seorangpun disekitarnya yang tahu" Bisiknya.
Renjun turun dari mobil, menyuruh untuk sopir pribadi Guanlin itu menunggu sebentar kemudian mengambil langkah maju guna memasuki lantai pertama gedung yang cukup megah dimatanya.
Manik kembarnya itu terus menelisik sekitar, ini adalah pertama kalinya ia menginjakkan kaki disana.
"Selamat siang" Sapanya pada resepsionis.
"Selamat si..."
Resepsionis itu tediam begitu melihatnya, memperhatikannya dari ujung kaki hingga ujung kepala berulang-ulang kali. Membuat Ia jadi kikuk sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cukup || GuanRen
Fanfiction"Akh!.. Maaf" Lirihnya setelah kepalanya teratuk cukup keras pada sudut meja yang ada diruangan dengan penerangan yang minim itu. Darah segar segera mengalir dari belakang kepalanya hingga leher, hingga sampai mengotori switer putih yang tengah ia k...