Tok! Tok!
"Masuk"
Pintu itu terbuka dan menampilkan sang sekretaris dengan banyak berkas pada tangannya.
"Maaf mengganggu Tuan, tetapi Ibu Anda hendak berkunjung... Terima kasih" Ujar wanita itu kemudian pergi dan sempat menunduk sejenak kepada Ibu dari Bosnya itu.
Nyonya Lai merapihkan pakaiannya kemudian masuk.
"Ada apa Bu?" Tanya Guanlin tanpa mengalihkan pandangannya dari komputer.
"Ekhem... Setidaknya hargailah orang tuamu disini"
Mau tak mau, Guanlin langsung saja mengalihkan pandangannya yang semula terfokuskan pada komputer kini kearah sang Ibu. Ya walaupun dengan denggusan yang sepertinya menyiratkan ketidak sukaan.
"Jadi-"
"Ibu ingin bertanya satu hal padamu Lai" Sela Nyonya Lai dengan tatapan tajamnya.
Guanlin dapat melihat bahwa wajah dari Ibunya itu terlihat serius bahkan sangat saat ini. Ia menggangkat alisnya yang seolah bertanya apa.
"Ini tentang Renjun"
Guanlin sontak berdecak sebal dan memutar kursinya hingga membelakangi sang Ibu, menurutnya apakah tak ada pembahasan lain selain Renjun Renjun dan Renjun?!
"Apa kau tak berniat mengantarnya kerumah sakit? Ibu melihat ada sedikit kejanggalan padanya-"
"Ck!" Guanlin berbalik menatap sang ibu, "Aku tak ada waktu Bu, aku sibuk dan Ibu tahu sendiri bukan?"
"Sesibuk-sibuknya engkau setidaknya luangkanlah waktu sedikit untuk pasanganmu seberapapun itu, Guan!" Bentak Nyonya Lai.
"Setelah ini Ibu tak mau tahu kau harus selalu pulang kerumahmu itu dan jangan menginap disini, dikantormu ini! Sebanyak apapun pekerjaanmu itu... Mengerti Guan?" Tanya Nyonya Lai.
"Jangan pikir Ibu tak tahu kau sudah tak pulang selama dua malam ini Lai Guanlin"
Guanlin memutar bola matanya jengah, menurutnya Ibunya ini seakan terus mengekangnya dimanapun dirinya berada.
"Ck! Iya-iya aku akan pulang kerumah setelah perkerjanku ini selesai" Ujar Guanlin sembari menunjuk tumpukan berkas dengan lirikan matanya pada sang Ibu.
"Bagus... Ibu pegang kata-katamu itu" Ujar Nyonya Lai kemudian pergi.
"Aarrrgghhh RENJUN!"
"Namanya Huang Renjun, anak dari CEO HRJ yakni salah satu perusahaan dalam bidang desain grafis, interior, dan banyak lagi. Memangnya kenapa?" Tanya seorang wanita yang tengah duduk pada kursi empuknya sembari menghancurkan sebuah permen didalam mulutnya.
"Ah tidak, tidak apa-apa... Hanyakan saja aku ingin melakukan sesuatu padanya, apakah kau mau ikut untukku kali ini?" Tanya Kyungri yang tengah duduk pada meja.
"Aku akan melakukannya, asalkan ada uang terlebih dahulu baru hasil akan menyusul" Jawab wanita itu.
Jemari lentik itu masuk kedalam tasnya, mengambil sebuah amplop coklat tebal dan ia taruh dimeja yang ada didepan wanita itu.
Wanita berhoodie hitam itu sontak langsung mengambil amplop tersebut, mengambil dan mengeluarkan isinya, kemudian tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cukup || GuanRen
Fanfiction"Akh!.. Maaf" Lirihnya setelah kepalanya teratuk cukup keras pada sudut meja yang ada diruangan dengan penerangan yang minim itu. Darah segar segera mengalir dari belakang kepalanya hingga leher, hingga sampai mengotori switer putih yang tengah ia k...