~Chap terspesial buat kalian~
*Spesial khusus karena udah 27 ribu pembaca berkat kalian semua dan juga spesial karena hari natal juga*
Semoga suka and
~*Happy Reading*~
Pukul 20:32 malam.
Pintu yang terkunci, kondisi pencahayaan ruangan yang cukup gelap dan hanya ada cahaya rembulan yang masuk melalui sebuah tirai yang dibuka.
Pemuda manis itu sedari tadi hanya terduduk lesu pada kursinya yang ada pada depan tirai yang terbuka itu.
Ditatapnya terus-menerus rembulan disana hingga tak sadar kini butiran bening itu mulai berjatuhan satu demi satu melewati pipinya.
Drrrrrrrrt...
Drrrrrrrrt...
Drrrrrrrt...
Manik rubah itu melihat ponselnya yang tergeletak tepat dihadapannya, nama atas dokter Yujin tertera disana.
Drrrrrr-
Dengan perlahan diarahkannya ponsel itu pada telinga kanannya, "ya, ada apa dok?" Tanyanya seolah tanpa tenaga.
"Maaf mengganggu waktu istirahat Anda, tapi saya ingin menawarkan-"
"Tawaran seperti saat itu?"
"Iya, apakah kau tidak ingin melakukannya?"
Renjun hanya dapat diam, pikirannya kini kusut karena memikirkan tentang segala hal yang sedari tadi terus berputar didalam otaknya.
"Halo? Apakah kau baik-baik saj-"
"Akan kupikirkan nanti, selamat malam"
Tut.
Panggilan itu Renjun akhiri hanya karena tak ingin membuat pikirannya semakin kalut dan kalut.
Dipeluknya kedua kakinya dengan erat disusul juga dengan isakan demi isakan yang datang silih berganti.
"Kenapa? Hiks... Kenapa?"
Tiga hari telah berlalu dan Renjun terus menangisi hal tersebut dengan segala emosi yang tercampur aduk didalam benaknya.
"Ada apa? Tak biasanya kau seperti ini" Tanya Jun yang baru saja datang paad bar bersama Joshua dibelakangnya kepada Guanlin.
"Oh hai bro" Sama Joshua dengan menepuk pundak Guanlin agak keras.
Guanlin hanya diam, membuat kedua manusia yang baru saja datang itu saling tatap dan memberi kode seolah bertanya, ada apa dengan Guanlin?
Memilih tak berpikir banyak, Joshua langsung saja duduk dihadapan Guanlin dan langsung memesan minumannya pada seorang bartender yang ada disana.
"Vodka satu" Pesan Joshua.
"Ada apa denganmu? Tak usah berpura-pura kita juga tahu jika kau ada masalah, sedikit bercerita tidak masalah bukan? Siapa tahu saja ada masukan" Ujar Joshua kemudian meminum minuman yang ia pesannya tadi.
Jun yang masih berdiri diantara keduanya juga mengangguk membenarkan, "benar, kau bisa bercerita semaumu selagi bisa. Ada kami disini jadi kau bisa mencerirakan apa yang membuat kondisimu seperti ini. Kau terlihat seperti orang yang tak terurus" Ujar Jun sedikit menyinggung penampilan Guanlin diakhir.
Sebenarnya tidak ada apa-apa dari penampilan Guanlin, hanyakan saja rambutnya sedikit berantakan dan juga ia tak mengenakan jasnya dan hanya meletakkannya pada bartender.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cukup || GuanRen
Fanfiction"Akh!.. Maaf" Lirihnya setelah kepalanya teratuk cukup keras pada sudut meja yang ada diruangan dengan penerangan yang minim itu. Darah segar segera mengalir dari belakang kepalanya hingga leher, hingga sampai mengotori switer putih yang tengah ia k...