Studio - yoonjin (M)

804 16 0
                                    

⚠️ collage life, yoongi older, seokjin younger, 🔞;

Satu hal yang harus kalian tau, anak seni rupa sering begadang dalam mengerjakan tugas praktik nya untuk pameran biasanya dan tidak sedikit yang bahkan lebih memilih menginap di studio kampus.

Begitulah yoongi, puncak pameran terakhir untuk bahan ujian lulus akhir nya di sebuah kampus ternama, ia benar-benar mengejar deadline, jikalau kata kalian kenapa tidak jauh hari? Sifat manusia yang suka bermalas-malas an kan.

Jadi pukul 9 malam dia tiba di studio kampus nya, tidak ada anak yang datang ternyata mungkin mereka kelelahan, baguslah kan yoongi menjadi bisa fokus.

Ia membuka kembali canvas nya yang ditutupi kain terlihat sketsa 20% sudah diwarnai beberapa warna cat.

Setelah memasangkan headset yoongi mulai bekerja, membersihkan kuas sesekali, dengan sangat hati-hati.

Yoongi yang sangat fokus tersebut teralihkan saat seseorang di ambang pintu berdiri, seperti berfikir masuk atau tidak terlihat sangat enggan.

"masuk" yoongi tau dia pasti adik tingkat nya.

Pemuda tersebut membungkuk mengucapkan terimakasih, lalu pergi ke sudut ruangan, yoongi tidak peduli bahkan tidak mencuri pandang atau berusaha mengobrol, ia lebih suka terhanyut dalam suasana lagu dan dunia nya sendiri.

Sampai pundak nya ditepuk,

"kak, aku kim seokjin, mau kopi?" Alisnya mengerut tapi tetap yoongi tidak akan menyia-nyiakan minuman cafein tersebut.

"terimakasih, btw kamu kerjain sesuatu juga?" Seokjin menggeleng

"gak kak, aku mampir doang" percaya? Tidak yoongi tentu tidak percaya.

Pertemuan dari situlah mereka dekat, yoongi yang biasa nya suka sendiri tiba-tiba seperti mencari kehadiran seokjin saat di jam yang sama di studio.

Finalisasi karya yoongi, ia mengundang seokjin untuk ke studio malam hari kali ini undangan khusus.

Seokjin dijelaskan makna begitu dalam perasaan emosi, senang, bahagia, kecewa tercampur dalam lukisan yoongi.

"sayang nya makna lukisan ku, ya cuma angan-angan tanpa satu hal"

"apa?"

"cinta"

"kak yoongi bisa nambahin warna merah"

"kamu tau kan, aku gak suka karya seni yang makna nya bisa langsung dimaknakan, aku butuh kamu seokjin"

"Ahhh kak yoonhh" dibungkam nya mulut seokjin dengan cepat, ingat mereka masih di studio, jendela nya sudah yoongi tutup, untung ia berhasil meyakinkan satpam untuk membawa kunci studio ini.

Persepsi nya tidak salah, kecuali karya nya, ia juga suka seokjin, sebuah karya yang indah, di luar maupun dalam.

Bak kanvas, yoongi mewarnai leher seokjin sepanjang perut dengan gigitan kecil.

Desahan alunan seokjin membuat yoongi semakin terpancing untuk membuat karya seni nya menjadi sempurna dengan baluran sperma dari seokjin.






End

Oneshoot;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang