Enak - jinkook (M)

640 16 0
                                    

Jinkook, Seokjin top, Jungkook bott, mention parents death, 🔞;

Bukan rahasia lagi, ketika tau Jeon Jungkook primadona kembang kampus takut dengan hujan, dimanapun, kapanpun, walau sedang dikampus dia lebih memilih membenamkan dirinya di lipatan tangan dan menyambungkan headset nya dengan musik-musik berisik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan rahasia lagi, ketika tau Jeon Jungkook primadona kembang kampus takut dengan hujan, dimanapun, kapanpun, walau sedang dikampus dia lebih memilih membenamkan dirinya di lipatan tangan dan menyambungkan headset nya dengan musik-musik berisik

Ia benci hujan dengan alasan yang kuat, hujan datang dikala Jungkook kehilangan orang tua nya sendiri di depan mata.

Suara gemuruh, air kala itu Jungkook seperti dipaksa ingat akan hal itu.

Sebuah telapak tangan menarik salah satu headset yang tersumpal di telinganya, menyedot kesadarannya kembali.

"maaf lama" Jungkook menghambur ke pelukan Seokjin, kekasihnya.

"gapapa, aku disini capek ya sayang" Lelah, sampai lelahnya Jungkook tidak bisa menangis, tapi dekapan dan elusan di punggung membuatnya sedikit mengangkat beban.

"lama-lama aku panggil mbak rara juga ya, buat berentiin ujan ya, jadi cuacanya gak jelas gini kan kasian kamu" Pacarnya selalu membuat mood nya baik, kan Jungkook jadi tertawa.

"apa sih kak" Jungkook tertawa, lalu berhenti saat bibirnya mengerucut, di cengkram pelan oleh Seokjin.

"gitu dong ketawa, aku kedinginan"

Paham sekali, kode dari Seokjin, sebenarnya siapa sih yang tidak kedinginan saat hujan deras walau sudah memakai mantel yang tebal kan tetap saja.

Jangankan hujan deras, banjir bandang pun pasti Seokjin terjang untuk kekasih bulatnya ini.

Setelah berbicara begitu, Jungkook dengan senang hati mendekapnya erat membubuhi kecupan di pipi.

"aduh bul lucu banget loh"

Ciuman di pipi tentu tidak cukup, entah siapa yang memulai duluan pagutan yang awalnya main-main berubah menjadi serius dan intens, sama-sama saling ingin mendominasi walau Jungkook tau ia payah.

Payah sekali jika dihadapkan Seokjin.

"udah enak?" Jungkook menggeleng saat kakinya dinaikkan ke bahu Seokjin,

"k-kak"

"iya bul?"

"f-fingering yang lama boleh, s-soalnya kan kita udah lama gak main"

Bahkan tanpa Jungkook meminta, keamanan dan kenyamanan si bulatnya ini kan nomor satu prioritas Kim Seokjin.

Kenapa terasa sempit, baru beberapa bulan mereka tidak berhubungan karena sibuk masing-masing, apa perasaan Seokjin saja ya.

Tubuh Jungkook merespon dengan baik, jika disentuh Seokjin, leher adalah bagian keramat tidak boleh dinodai, dada ke bawah Jungkook dengan senang hati membusung untuk ditandai oleh gigi Seokjin.

"nghh ahh ahh ahh kakkhh" Itu desahan Jungkook yang dibalas geraman di belakang sana, kejantanannya Seokjin keluar masuk didalam lubang Jungkook yang sudah basah pasca klimaks pertama Seokjin.

Dan ini ronde kedua, Jungkook terlihat acak-acakan bagian bawah kain sprei terlihat basah.

"nice ass" Seokjin menampar pipi pantat Jungkook dan....

"waw, kamu keluar bul?"

Jungkook tidak menjawab, tubuhnya masih gemetaran kejantanannya masih mengeluarkan cairan sedikit demi sedikit.

"hhh capek, k-kak sebentar" Seokjin mengeluarkan kejantanannya, lalu merunduk mengecup kening Jungkook yang berpeluh keringat.

"mau minum?" Jungkook mengangguk, melihat Seokjin berdiri dan berjalan total telanjang dengan kejantanannya masih tegak sempurna...

Menunda urusan ranjang hanya karena Jungkook lelah, jika saja bisa Jungkook menikah saat ini juga tanpa memikirkan dua kali kalau itu Seokjin, iya pasti akan mengangguk dengan cepat.







End

Oneshoot;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang