Seokjin berkali-kali menghela nafas, ingin mundur tapi sudah sejauh ini, Seokjin mematut dirinya di depan cermin.
Entah siapa yang ada di pantulan cermin dengan baju maid rok berwarna merah muda dan renda putih melingkar di-sisinya dan jangan lupakan bibir Seokjin yang semakin merah entah apa yang dilakukan Yoongi, pacar park Jimin sekaligus sahabatnya.
Sedikit blush kemerahan juga di pipi gembulnya, Seokjin cantik kata Yoongi. Tapi ia tidak ingin begini, ia hanya ingin berbaikan dengan kekasih dinginnya Taehyung.
Pangeran es yang berhasil ia kencani di tiga bulan, Seokjin tidak masalah dengan sikap dingin Taehyung tapi makin kesini Seokjin jadi makin tau kenapa si es batu ini tidak punya pacar.
Seokjin mendiamkan Taehyung selama seminggu berharap Taehyung peka terhadap hubungan mereka, tapi lewat seminggu Taehyung tidak memberikan pertanyaan, bahkan chat mereka saja sudah tenggelam.
Mereka hanya bersebelah gedung fakultas, beda jurusan satu kampus, Seokjin tau Taehyung meliriknya memperhatikan dirinya dari jauh tapi hanya sebatas itu, apa ini akhir kisah cinta nya? Oh tentu tidak, mengejar Taehyung bukan hal yang mudah, darah, keringat dan air mata Seokjin ingat semuanya.
Cukup sudah, Seokjin sudah muak, jika hari ini gagal dan ia putus, ya sudah tidak apa-apa ia akan menangis sampai pagi lalu kembali mencari lelaki lain, sip.
Seokjin mendongakkan kepalanya, mengepalkan tangan sambil berkata semangat dalam hati, semoga saat ia keluar tidak ada yang tau kalo itu dia, ya kecuali Taehyung.
Tepat sasaran dan kenapa sewaktu Seokjin keluar, Taehyung ada di hadapannya hanya beberapa meter, mereka sama-sama saling memandang dan Seokjin membuang wajahnya,
'Tahan Seokjin, jangan tatap dia penuh dengan tatapan cinta, dia hanya seonggok es di kutub utara'
Entah apa yang ia harus lakukan, sekelilingnya ramai beberapa ada yang sepertinya seperti cosplayer dan crossdresser, sialan harusnya dia tanya terlebih dahulu ke Yoongi apa yang harus ia lakukan.
Saat ia bingung, remaja tanggung dihadapannya memandang penuh kagum dan err sedikit mesum.
"Kawaiiii, foto boleh?" Jeritnya, Seokjin tersenyum kecil, dihadapannya remaja sekolah menengah atas sama seperti adiknya bersama satu temannya, remaja itu meminta temannya untuk mengambil foto.
Seokjin mengiyakan, tapi terkejut saat tangan remaja tersebut merangkul pinggangnya, apa ini wajar? Seokjin yang masih mencerna semuanya, di jepretan ketiga dan lagi Seokjin yang kedua kalinya terkejut saat tepukan pelan di pantatnya.
"minta maaf" Suara dalam yang sudah lama sejak seminggu Seokjin tidak pernah ia dengar, Taehyung di hadapannya mencengkram pergelangan remaja tadi.
"K-kak aku gak ngapa-ngapain iya kan- i-iya kan" remaja tersebut meminta pertolongan ke temannya, temannya juga takut melihat Taehyung mengeluarkan aura mengerikan.
Tangan bocah tersebut ia tekuk, sampai anak itu benar-benar minta maaf ke Seokjin.
"Tae kenap – "
Jimin menghampiri mereka bertiga saat Taehyung melepas pegangan tangannya, tidak ingin mencuri perhatian banyak orang disini."gue pulang duluan"
Seokjin diangkut seperti karung beras di pundaknya, untungnya ia memakai celana tapi super duper pendek.
"Aku harus mengurus anak nakal" Taehyung menepuk pelan bokong Seokjin yang dilapisi rok merah mudanya.
"Ada yang harus dijelaskan kenapa kau menyeretku?"
"Oh jadi kau senang dengan hal yang tadi?" Seokjin terdiam, Taehyung menyetir mobil dengan fokus ke depan, sesekali melihat pacarnya di samping kemudi menundukan wajahnya, tangannya mencengkram rok pendek yang ia pakai.Taehyung benci sekali jika Seokjin menangis, gigi nya ia gertakkan kecil tidak ingin Seokjin tau karena ia menahan emosinya. Taehyung lebih memilih mencengkram stir mobil.
Saat sampai di apart Taehyung, tepatnya masih di parkiran, Taehyung menghela nafasnya menekan emosinya yang akan bisa keluar kapan saja dan meledak.
"Semua salah Taehyung" iya salah Taehyung semua memang ya Seokjin.
"Menghilang seminggu, bisa kau jelaskan, jangan-jangan kau seminggu di tempat tadi"
Kan, Seokjin mendongak memperlihatkan wajahnya yang sebentar lagi air mata itu turun di pipinya.
"Aku ingin pulang"
"Bicara dulu Seokjin"
"Aku ingin putus"Saat Seokjin akan membuka pintu mobil, lengannya di cekal berbalik ingin protes tapi Taehyung menciumnya, Taehyung melihat Seokjin yang memberontak, tapi saat Seokjin melihat mata Taehyung seperti terhipnotis begitu saja.
Taehyung menuntun tangan Seokjin menggalung di lehernya, Taehyung tidak terpejam dirinya sibuk memperhatikan lelehan air mata Seokjin yang akhirnya jatuh perlahan.
"Jangan…. jangan putus, iya salah ku, harus apa yang ku perbaiki hm"
Seokjin menggeleng, ada secuil rasa sakit di ulu hatinya dan juga ego yang menggumpal di otaknya. Mana yang harus ia pilih?
"Aku tidak akan tau Seokjin, kalau mau mu apa tapi diam saja"
Seokjin menggeleng, masih enggan kembali melihat mata Taehyung, matanya menggambarkan rasa sakit yang sama dengan Seokjin, ini hanya masalah konyol dan Seokjin membesar-besarkannya.
"Sorry" Taehyung terkejut mendengarnya, kenapa malah Seokjin yang berkata demikian.
"No no no, aku yang minta maaf oke" Taehyung membawa Seokjin ke pangkuannya walau agak susah, menenangkan Seokjin yang dirasa masih kacau.
"Maaf, akunya egois" Taehyung mencium pipi Seokjin, tangannya masih sibuk menghapus air mata Seokjin yang turun.
"Gak oke, udah ya udah, maaf aku juga gak tau kamu maunya apa, harusnya aku tanya kan itu yang kamu mau" Seokjin mengangguk.
"Tapi kamu gak perlu begini, siapa yang suruh kamu begini Seokjin?"
"Yoongi"
Setan kecil, jika bukan sahabat Seokjin sudah ia panggang bersama ayam BBQ kesukaan Yoongi sendiri, untung Taehyung datang jika tidak ia tidak bisa menghalau bocah yang meraba-raba aset Taehyung.
"Tae, maaf jangan marah"
"Ingin marah tapi ada waktu yang tidak akan datang dua kali bukan"Taehyung menekan kejantanannya yang semakin tegang ke pantat Seokjin yang masih dilapisi rok tentunya :3
"Sepertinya kita harus masuk ke apart ya"
Seokjin mengerang geli saat putingnya kembali dicubit, dadanya dan paha dalamnya sudah penuh dengan ciptaan hasil karya pacarnya.
"Ngggh" Sebelum Seokjin menjawab Taehyung sudah memasukkannya lagi, padahal baru saja ia keluar di dalam lubang Seokjin.
Ya sudah, salahkan siapa Seokjin menggoda dengan memakai rok lucu begitu, kaos kaki Seokjin dan rok tersebut sengaja tidak Taehyung lepaskan.
Seokjin dengan pasrah membuka kaki dengan tidak nyaman karena mereka masih di dalam mobil, ia merasa seperti setengah telanjang karena hanya memakai rok yang sudah di singkap ke atas, dan kaos kaki menggantung lucu di kakinya.
Dinginnya Taehyung, memang benar kata Yoongi akan luluh juga dengan lubang Seokjin.
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot;
Random- add jin harem, minyoon, other ships; - bxb - Rated T - M - oneshoot.