SETELAH MEMBACA, PERKENANKAN JEMARI KALIAN UNTUK MENDUKUNG KARYA INI DENGAN LIKE, KOMEN DAN VOTE. MARI SAMA-SAMA SALING MENDUKUNG ...
APRESIASI KALIAN AKAN SANGAT BERARTI BAGIKU. FOLLOW JUGA INSTAGRAMKU @dia.purnama.9 UNTUK INFO-INFO CERITA YANG AKU TULIS. THANK YOU...
**********
"Bi gimana rasanya jadi pacar Langit?" Elka berbisik pada Biru yang sibuk mengetik pesan pada laki-laki yang baru sehari menjadi kekasihnya. Ah ... kekasih? Biru pun masih belum percaya dengan statusnya saat ini. Dan satu hal lainnya yang sulit Biru percaya, gadis itu sempat terlonjak saat menerima chat pertama dari Langit tadi malam. Bagaimana bisa nomor ponsel Langit sudah tersimpan di kontak ponselnya dengan inisial A?
"Hei Bi, gue ngomong sama lo?" Langkah Biru terhenti. Elka sudah berdiri di hadapannya dengan tangan yang melintang.
"Awas Ka, kita masih di gerbang. Nanti ditabrak orang lho ...." Biru menggeser tubuh Elka agar diberikan jalan. "Bi .... "
Satu hari setelah hari yang begitu membuat Biru bahagia. Kakinya melangkah dengan ringan menuju kelas yang akan membuatnya bertemu kembali pada Langit. Walaupun sedari tadi, mereka sudah asyik saling berbalas pesan, tapi itu rasanya belum cukup untuk melepas rindu. Rindu yang sudah menyerangnya sejak bangun tidur. Rindu pada pujangga amatir yang sok ingin memberikan kejutan di malam PENSI yang berakhir dengan satu kata sakral, kepastian!
"Bi ..." sapa Indah yang baru juga tiba di sekolah.
"Ehm," balas Biru singkat lalu kembali fokus pada ponsel di tangannya. "Kenapa sih tu anak?" lirih Indah.
"Kok gak ada balasan lagi sih?" gumam Biru menatap layar ponselnya yang sudah ada foto Langit dan dirinya berpelukan saat adegan tembak-menembak kemarin. Lisa dengan cekatan mengambil momen terbaik itu untuk disampaikan pada Agung. Jadi sudah bisa ditebak, Biru mendapatkan foto itu dari mana.
Berselang beberapa menit, suara pesan masuk di ponsel Biru. Dilihatnya itu pesan dari Elka. Bukannya ngintilin Biru masuk kelas, Elka justru berbelok ke belakang perpustakaan. Biru beranjak meninggalkan Indah yang masih sibuk berdandan.
Biru menatap ragu ke depan. Dilihatnya ada beberapa orang yang sedang berbincang di belakang perpustakaan. Matanya menyipit seolah ingin memperjelas pandangannya.
"Bi ...." Elka datang dari sisi kiri Biru. Lalu menggandengnya berjalan menuju sekumpulan orang yang dilihatnya tadi. "Kenapa Ka?" tanya Biru yang hanya mengekori Elka dari belakang. Elka tak menjawab. Dirinya lebih fokus mengusir paparazi dadakan yang mengambil video dan foto dari tontonan di depan sana. "Pergi kalian, kalo mau cari berita bukan di sini!"
"Langit ..." lirih Biru saat menemukan Langit dengan gadis yang membuat Biru cemburu malam itu. Mata Langit menatap gadis itu dengan kejam. Tangannya sesekali mengepal geram seolah akan meninju lawan bicaranya. Biru terpaku tak percaya. Apakah benar laki-laki yang sedang marah itu adalah kekasihnya yang memeluk dengan lembut tadi malam? Mengapa dia sungguh berbeda dalam situasi ini?
"Lo jangan menghindar lagi. Gue sudah tahu perbuatan lo. Dan lo gak perlu pake nangis seperti ini seolah gue sedang menyiksa lo! Apa lo mikir perbuatan lo bisa membahayakan nyawa Biru?"
"Lo salah paham Lang. Bukan gue yang nyuruh Mona?" Gadis itu terisak karena sepertinya sudah menangis sejak tadi.
"Gue gak salah. Lo sudah sogok Mona untuk dorong Biru ke ruangan itu karena lo tahu Mona sedang butuh uang untuk bayar iuran sekolah. Dan gue, sudah sogok Mona jauh lebih mahal dari yang lo kasih ke dia. Jadi dia gak mungkin bohong lagi."
"Maafkan gue Lang. Gue melakukan itu karena gue gak mau kehilangan lo!" ucapnya sambil meraih tangan Langit yang masih mengepal.
"Intan!" Langit menepis kasar tangan Intan. Semua orang yang menyaksikan teriakan itu pasti akan terkejut. Inilah sisi lain sang idola sekolah yang terkenal pendiam selama ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/309029288-288-k387997.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Buruan Tembak Gue!
RomantizmCinta itu tak pernah bergeser sedikit pun sejak ia menatap mata sayu gadis itu. Baraka Langit, berjanji akan menaklukkan calon tunangannya sendiri tanpa membawa label di jodohkan. Dan gadis bermata indah itu adalah Biru Pramana. Penakluk sang kapten...