22 || CEMBOKUR

1.6K 162 4
                                    

"Ada apa? Adalah penyembuh. Kalimat tanya yang bisa membuat kita merasa masih ada yang peduli."

-AISYA-

🍁🍁🍁

***

~HAPPY READING~

Dan benar, dua hari ini, Agam menjadi lebih sering menghabiskan waktunya bersama Nia di sekolah daripada dengannya. Nggak tau kenapa, Aisya malah keselnya bukan maen. Terlebih lagi Nia yang selalu mengejeknya karena ia sekarang begitu dekat dengan Agam.

Cemburu ya, Sya? Gapapa, cuma tiga hari doang. Tinggal besok trus selesai tugas Agam. Santuy ajaa..

Aisya yang sedang menuju kantin itu tak sengaja melihat Agam dan Nia berjalan berdua. Dari arahnya sih keknya mau ke taman deket lapangan basket. Dengan keponya, Aisya mengikuti mereka dari belakang. Namun saat Agam dan Nia berhenti, tiba-tiba Aisya berbalik.

Tak sengaja ia menabrak Alzam dan Zayn yang ternyata juga mengikutinya. Untung Agam dan Nia langsung kembali berjalan sehingga tidak mengetahuinya. Jadi, image Aisya masih terjaga di depan Agam dan Nia.

"WAAAAA!! TOLONG! TOLONG! GW NABRAK PORTAL, TOLONG!" Pekik Aisya reflek membuat Alzam dan Zayn ikut terkejut.

"Heh!" Sewot Zayn mendorong pelan tubuh Aisya hingga berada di tengah-tengah mereka. "Sembarangan lo! Gue bukan portal!"

"Trus apa dong?" Tanya Aisya.

"Pos hansip, puas lo!"

"Sama-sama gedhe." Gumam Aisya sinis.

"Lagian, Sya. Ngapain sih lo muter balik kek gitu? Dah kek bajai molek lo lama-lama!" Ujar Alzam.

"Kok jadi kek bajai?" Heran Aisya.

"Ye iyelah! Kalo bajai itu kan gitu. Muter balik belok kanan belok belok kiri, kalo molek hadep belakang." Jawab Alzam absurd.

"Ribet amat dah." Sahut Aisya.

"Wah, gue tau nih keknya, kenapa lo tiba-tiba muter balik tadi." Aisya menatap Zayn melotot. "Pasti karena lo cemburu kan liat Nia sama Agam berduaan? Ngaku lo jealous kan?" Goda Zayn mencolek dagu Aisya.

"Hah? Lo jealous, Sya?" Tanya Alzam membuat bergantian Aisya menatapnya, kasian Aisya harus nengok sana nengok kiri, mana dongak lagi, kan Aisya 'pendek'.

"Iya nih yeee.. Ceilah jealous, cie cie ciee.. Hahahhaa.." Ledek Zayn mencubit pipi gembul Aisya.

"Hahahhahahaha, BWAHAHHAHAHA, HAHAHAHAHAHAHAHA..."

Alzam dan Zayn dibuat bingung kala Aisya malah tertawa begitu kencang. Kemudian tanpa aba-aba, Aisya tiba-tiba menampol wajah Alzam dan Zayn satu persatu tanpa ekspresi.

"Eh! Jangan asal ngomong lo, sotoy! Enak aja ngatain gw jealous! Orang gw mau ke..ke.."

"Ke.. Ke.. Apa?! Ha?!"

"Ke.. Ke thaoilet." Jawab Aisya menyembunyikan gugupnya.

"Thaoilet thaoilet, ke toilet maksud lo?!" Koreksi Zayn.

"Iye!" Balas Aisya.

"Sya." Aisya ganti menatap Alzam. "Toilet itu emang bener ada di situ, ngapain lo tiba-tiba nylonong ke mari? Arah ke mari kan rumahnya Pak Ojik, bukan toilet, ya emang mirip sih." Imbuh Alzam terkekeh.

"Haha ga lucu." Ujar Aisya tertawa garing. "Eh! Kaki kaki siapa? Kaki gw, terserah gw dong mau lewat mana. Mau gw lewat sini, trus gw ke sono atau gw ke kelas dulu ntar balik lagi kemari, atau gw ke bandara dulu, ke Singapore, Los Angeles, Malaysia, Depok, trus balik lagi ke mari baru ke kamar mandi sono kaga apa-apa." Jelas Aisya mbulet.

A G A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang