12 || MOTOR BERUK ZAYN

1.8K 156 5
                                    

"Orang-orang berbicara omong kosong ketika mereka tidak tau apapun tentangku."

-AGAM-

🍁🍁🍁

***

~HAPPY READING~

"WUUUU!! SEKALI LAGI SEKALI LAGI!!" Pekik Aisya melompat-lompat senang, dan Agam hanya tersenyum miring.

Anton menatap mereka tajam, bahkan kerabat yang lain pun tak menyangka jika hal ini akan terjadi. Mereka mengira bahwa AgamAisya telah menyerah, ternyata mereka melakukan hal yang tak terduga.

"Agam, Aisya?" Lirih Fanis ketakutan, sementara Anton menatap mereka tajam.

Hingga akhirnya, para staff berhasil membelah kerumunan dan menutupi tubuh keluarga Sandy dengan handuk. Kemudian membawa mereka keluar dari aula.

Saat keluar dari aula hotel tersebut, tiba-tiba polisi datang menghampiri mereka.

"Selamat pagi keluarga Sandy, kami dari polisi. Kami menerima surat penangkapan kalian karena telah melakukan percobaan pembunuhan, menyuap polisi, dan menghentikan sidang yang berlaku dengan tidak adil." Ucap Polisi tersebut.

"Kenapa kalian menangkap kami tanpa adanya bukti?" Tanya Pak Sandy.

"Video tadi sudah menunjukkan semuanya, dan apa yang sebenarnya terjadi!" Sentak polisi tersebut dengan tegas.

"Itu tidak bisa dikatakan sebagai bukti! Bisa saja itu dimanipulasi oleh keluarga Al-Fairuz!" Sentak Bu Mega.

"Jelaskan semuanya di ruang interogasi bersama keluarga Al-Fairuz dan keluarga Nicholas juga." Ucap polisi tersebut sambil memborgol tangan mereka.

***

Diruang Intrograsi Kejaksaan..

BRAK!

"HARUSNYA KALIAN MEMENJARAKAN KETIGA ANAK SMA INI! SEMBARANGAN SEKALI MEREKA MENYIRAM KAMI DENGAN DARAH AYAM! BUKANKAH ITU TIDAK SOPAN?!" Bentak Pak Sandy.

"Benar, bukankah itu juga bentuk penyerangan?!" Ujar Bu Mega.

"Bukannya tidak sopan ataupun bentuk penyerangan, hanya gurauan. Gurauan untuk kerabat Agam tercuyung." Ucap Aisya tersenyum santai.

"Bukankah Fanis ingin dekat dengan Agam? Itulah yang kami lakukan, kami hanya membantu memberitahu Fanis caranya untuk mendekati Agam." Ujar Aidhan tersenyum smirk.

"Benarkan Fanis?" Tanya Aisya membuat Fanis bungkam.

"Gurauan?! Dekat?! Itu tidak masuk akal! Tuntut mereka!" Sentak Bu Mega menatap trio A itu tajam.

"Selain itu, di video tersebut bisa saja mereka memanipulasi hal itu. Apa benar menangkap seseorang tanpa mengetahui kebenaran video itu?! Jika itu salah, saya benar-benar akan menuntut kalian!" Ucap Pak Sandy tajam membuat keluarga Al-Fairuz dan Keluarga Nicholas tersenyum miring.

"Tenang dulu, Pak. Kalaupun video itu palsu, tapi bukti yang berusaha disembunyikan tim visi itu sudah cukup membuktikan bahwa anda bersalah." Ucap Pak polisi yang menginterogasi mereka.

"A-apa buktinya?" Tanya Pak Sandy.

Assa mengeluarkan sesuatu dari dalam jasnya, yaitu sebuah rekaman audio.

"Ini adalah audio pengakuan dari dua polisi yang kalian suap itu, dan berakhir masuk penjara." Ucap Assa membuat keluarga Sandy terkejut. Assa pun menyalakannya.

A G A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang