"Aku kehilangan diriku sendiri saat berusaha membahagiakan orang lain. Sekarang, aku kehilangan sebagian orang ketika menemukan diriku sendiri."
-ANJAS-
🍁🍁🍁
***
~HAPPY READING~
Ruang gawat darurat masih tertutup rapat, tiada orang yang boleh masuk selain dokter dan suster yang bertugas. Berusaha menyelamatkan ketiga nyawa yang sedang sangat lemah di sana, terutama si bayi di dalam kandungan.
Sementara di luar ruangan, banyak orang yang menunggu akan keluarnya kabar dan dokter tentang keadaan Aqeela. Saling menguatkan dan bersama-sama berdoa akan keselamatan ketiganya.
Namun di sisi lain, seorang gadis menyendiri di rooftop rumah sakit tersebut. Melamun dan diam dengan air mata yang turun sembari menatap langit malam, tapi pikirannya berkecamuk kemana-mana. Gelisah, takut, kawatir, sedih, nyesek, lelah, hancur, gemetar, semua jadi satu.
"Mama harus selamat. Adek-adek bayi juga harus selamat. Jangan ninggalin Aisya, Aisya nggak mau kehilangan lagi.." Lirih Aisya dalam hati sembari geleng-geleng kecil.
Tiba-tiba ada seseorang duduk di sampingnya tanpa sepatah katapun. Hal itu membuat Aisya menoleh, dan ternyata orang tersebut ialah Agam. Tanpa mengatakan apapun, tanpa gerakan apapun, Agam terus menatap hangat mata bulat Aisya yang juga tengah menatap nya.
"Apa, Aisya?"
Hancur sudah pertahanan Aisya dengan pertanyaan Agam setelah cukup lama terdian. Isakan pun terdengar namun lirih, dengan mata sembab yang masih menatap Agam.
"Keluarin semuanya, jangan ditahan. Nanti sesak di sini.." Ucap Agam sambil menunjuk dada Aisya.
"G-gw nggak mau kehilangan lagi, Gam. Gw nggak siap dan nggak mau kehilangan lagi." Ucap Aisya sangat lirih di sela-sela isakannya membuat hati Agam langsung mencelos begitu saja, apalagi dengan isakan Aisya yang semakin keras, mengeluarkan keluh segalanya.
"Hey.. Sstt.." Agam langsung memeluk tubuh mungil Aisya yang bergetar, mendekapnya erat dan hangat.
"Kamu gak akan kehilangan lagi, Aisya. Mama Aqeela dan adek-adek akan baik-baik aja. Mereka itu sangat kuat, mereka pasti baik-baik aja." Ujar Agam mencoba menenangkan.
"G-gw takut, g-gw takut, Gam." Lirih Aisya dengan suara bergetar membuat Agam berkaca-kaca.
"Mereka akan baik-baik saja, gue yakin." Ujar Agam sembari mengelus punggung Aisya.
***
Ruanganpun terbuka dari dalam, menampilkan dokter dan beberapa perawat yang membantu. Semua orang yang menunggu di luar langsung berdiri dan mengerumuni dokter.
"B-bagaimana keadaan mereka, Dok?" Tanya Anjas.
"Kalian keluarga dari Nyonya Aqeela, ya?" Tanya Dokter tersebut.
"Iya, Dok. Saya suaminya."
"Baik, Pak. Nyonya Aqeela sudah melewati masa kritisnya." Semua bernafas lega. "Tapi.."
"Tapi apa, Dok?" Tanya Anjas cemas.
"Jadi begini, Nyonya Aqeela ternyata mengandung bayi kembar. Hanya saja, saya tidak melihat tanda-tanda perkembangan salah satu bayi di kandungan Nyonya Aqeela, Pak."
Deg!
"M-maksudnya? Anak-anak saya kenapa, Dok?" Lirih Anjas, yang lain tak kalah terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A G A M
Teen FictionSEQUEL TO SUAMIABLE. ON GOING! JADILAH PEMBACA YANG BIJAK, JANGAN PLAGIAT! AGAM NICHOLAS ALFAHREZA terkenal dengan julukannya yaitu ice prince. Cowok dingin yang diidam-idamkan para murid kaum hawa di SMA Galaxy. Aisyaqeela Rayendrah Al-Fairuz a...