20 || AQEELAISYA

1.7K 136 9
                                    

"Hanya tidak mudah, bukan tidak mungkin."

-AISYA-

🍁🍁🍁

***

~HAPPY READING~

Semua yang melayat telah pulang. Kini hanya tinggal Galaksi geng dan ALECXO GENG saja. Yang tadinya sangat ramai, sekarang mulai sepi.

Di taman depan mansion, sedaritadi Aisya melamun, tatapannya kosong dan sendu. Terkadang ia menunduk, terkadang ia menatap langit malam yang penuh dengan bintang.

Dibalik pohon besar, ada Bu Elsa dan Aisya yang sedang menguping pembicaraan duo remaja atau bilang dibilang orang pacaran lah ya. Sebenarnya ga ada niatan buat nguping, tapi saat mereka beli es, eh nggak sengaja liat orang peluk² an. Kan mereka jadi kepo, jadi mereka ngintip deh, eh nguping.

"Kamu beneran cinta kan sama aku?" Tanya ceweknya.

"Ya cinta dongs." Jawab cowoknya.

"Kita udah pacaran empat bulan, apa buktinya?"

"ABCDEFG." Jawab cowoknya.

"Apa tuh, beb?"

"A Boy Can Do Everything For Girl.."

"Oooowwwww cayang, baper banget akunya." Si cewek mencium pipi si cowok dan mereka pun berpelukan membuat Aisya dan Bu Elsa menatap mereka horor.

"Sya, gombalin Oma dong, jujur Oma iri." Pinta Bu Elsa membuat Aisya melotot.

"Lah lah, kenapa jadi Aisya?!" Pekik Aisya.

"Aelah, kan Oma ga punya suami. Mau digombalim Aidhan tapi dia cuek banget. Ayolah, kamu aja." Desak Bu Elsa menggoyang-goyangkan tubuh Aisya membuat Aisya berdecak.

"Ck! Iya deh iya! Buat Oma ABCDEFGHIJK." Ucap Aisya membuat Bu Elsa sumringah, tadi yang pacaran A sampe G doang, ini cucunya mau gombalin dia dari A sampe K, wah.

"Apa tuch?" Manja Bu Elsa.

"Oma itu, Amazing, Beautiful, Cute, Dynamic, Elegant, Fantastic, Good, Heightech." Bu Elsa melongo senang, ia tersenyum sangat lebar.

"Trus trus, yang IJK apa?"

"I'm just kidding." Datar Aisya melunturkan senyuman Bu Elsa dan membuat melotot tak terima.

"Heh! Kamu sama nyebelinnya kek Mama kami ya!" Sungut Bu Elsa menggelitiki pinggang Aisya membuat Aisya tertawa geli, Bu Elsa pun juga sama tertawanya. Jadi mereka tertawa bersama dan saling menatap.

Bulir air mata keluar dari mata Aisya kala mengingat salah satu kenangannya bersama sang Oma. Luka akan kehilangan Sang Om belum sembuh dan sekarang ditambah lagi dengan luka kehilangan Sang Oma.

Di belakang Aisya, ada ALECXO GENG yang sedaritadi menatapnya dari sana. Hingga Aidhan menepuk pundak Agam, mengkode untuk menghampiri Aisya. Agam pun menurut, karena mamang sedaritadi ia juga ingin menghampiri Aisya.

Agam duduk di sebelah Aisya yang sedang menatap langit, namun pandangan Aisya tetap kosong. Bahkan sampai tak menyadari bahwa di sebelahnya ada Agam yang duduk di sampingnya sambil menatapnya.

"Langit begitu cantik ya, sampe-sampe lo lebih milih liat langit daripada gue?" Ujar Agam membuyarkan lamunan Aisya, Aisya pun menoleh.

Agam tercekat, seakan banyak hal yang ia lihat dalam mata Aisya. Mata yang sembab, sorot mata penuh luka, bola mata yang tak sejernih biasanya membuat hati Agam benar-benar sakit.

A G A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang