32 || SI PALING POSESIF

1.3K 130 4
                                    

"More interested in money and eat, not you."

-AQEELA-

🍁🍁🍁

***

~HAPPY READING~

Keesokan harinya, pagi-pagi Aqeela yang merasa bosan itupun mencoba membuka-buka HP nya. Soal Anjas, ia sudah terbiasa dengan sikap dingin Anjas. Apalagi setelah tau ternyata Anjas tak marah padanya.

Hanya saja, Anjas dingin-dingin posesif nya minta ampun, sampai Aqeela sendiri kesal sendiri dengan ulah suaminya itu. Diposesifin kok kaga mau;)

Aqeela membelalakkan matanya sumringah kala melihat status whatsapp Avero ada sebuah bazar di dekat taman rumah sakit. Ada kembang api juga nanti malam katanya.

"Gilak, rame banget masyaAllah. Gw harus liat ini, gw mau makannn.." Gumam Aqeela tak sabaran.

Ia pun berusaha nekat untuk beranjak dari brankar dan turun dengan susah payah. Gimana enggak? Bawa beban dua cebong dalam perut, mana kandungannya udah 7 bulan lagi, ya berat lah.

Aqeela berhasil membuka pintu ruangannya dan keluar, walaupun sambil mringis-mringis nyeri. Tapi pikirannya terpenuhi dengan makanan yang ada di bazar, jadi ia semangat. Mumpung suaminya kerja ygy.

"Mau kemana Nyonya Aqeela Al-Fairuz?"

Tetot!

Mendengar suara bariton itu, pergerakan Aqeela pun berhenti. Dan perlahan, ia membalikkan tubuhnya. Seketika ia nyengir melihat bagaimana suaminya ada tepat di belakangnya dengan wajah datarnya.

"Hehe, Mas." Kikuk Aqeela.

"Mampus gw." Gumam Aqeela dalam hati.

"Saya tanya, mau kemana?"

"Eeemmm itu, Mas. Tadi di story Whatsapp nya Kak Avero, katanya ada bazar di deket taman rumah sakit. Nah Aqeela ngidam, kayaknya anak-anak Mas Anjas pengen makanan di sana deh." Jelas Aqeela jujur.

"Masuk."

Aqeela menganga melihat jawaban suaminya yang terlampau datar itu. Yang bener aja.

"Loh, kenapa sih Mas? Kan anak-anak kamu juga yang minta. Sebentar doang!" Elak Aqeela.

"Anak-anak kita atau kamu?" Datar Anjas membuat Aqeela kikuk sendiri.

"Mas Anjas.. Sebentar doang, Mas." Melas Aqeela.

"Masuk, istirahat."

"Enggak ah! Aqeela mau liat bazar, Mas." Rengek Aqeela membuat Anjas menghela nafas.

"Loh, MAS!"

Dengan cekatan dan tanpa aba-aba, Anjas menggendong tubuh Aqeela ala bridal style. Kemudian membawanya kembali ke dalam ruang inap.

"Mas Anjas turunin! Aqeela mau liat bazar!" Anjas tak menggubris ucapan Aqeela.

"Mas turunin! Akh! Sakit-sakit, akh. Mas pelan-pelan." Rintih Aqeela merasakan nyeri kembali pada perutnya.

"Nah sakit kan?" Anjas menurunkan tubuh Aqeela dengan sangat hati-hati. "Kalo tau udah sakit ya diam aja di sini. Istirahat sampe nggak sakit." Omel Anjas datar.

"Mas Anjas nggak kerja?" Tanya Aqeela kesal.

"Enggak."

"Mas Anjas kerja aja udah." Ceplos Aqeela.

A G A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang