"At the end, yang ngga dihargai pasti akan pergi."
-AUBUL-
🍁🍁🍁
***
~HAPPY READING~
Aisya menatap dirinya sendiri di cermin fullbody lemarinya. Matanya menatap perutnya yang sudah terlihat membuncit, namun masih bisa ia tutupi di balik abaya syar'i nya. Dibalik Aisya yang bersikap biasa saja, siapa sangka dirinya ternyata tengah mengandung dengan usia kandungan hampir menginjak 5 bulan.
Aisya menghela nafas, suaminya belum mengabarinya sampai sekarang. Benar, dari terakhir Agam menelpon Aisya meminta izin tentang ia yang sulit mengabari, hingga sekarang, Agam belum menghubunginya.
"Apa kali ini aku bisa percaya sama kamu? Sementara di saat-saat seperti ini, kamu malah lebih memilih bersama orang lain di sana. Kamu menggendong bayi orang lain, sementara bayi kandung kamu bahkan belum kamu ketahui kehadirannya." Gumam Aisya.
"Apakah LDR kita kali ini, membuat aku bersikap seperti dulu sama kamu? Kenapa dekat dengan orang yang sangat terluka, juga menyakiti orang yang selalu bersamanya?" Lirih Aisya menghapus air matanya dengan kasar.
"Oke, Aisya. Tutupi semuanya dulu, lo gak boleh terlihat lemah. Apalagi di depan Alzam, atau dia bakalan lebih membuat lo semakin gak bisa bertahan." Gumam Aisya mencoba kuat.
Perempuan itu lalu meraih tasnya dan berangkat menuju kampus bersama kembarannya, Aidhan.
***
"Jam berapa kelas kamu?" Tanya Aidhan sembari berjalan di area kampus.
"Masih nunggu kabar dari dosen, Kak. Mungkin 15 menit." Jawab Aisya.
"Kelas Kakak mau dimulai sekarang, Kakak duluan, kamu gapapa?" Tanya Aidhan cemas.
Aisya terkekeh, "Gapapa kali, Kak. Emang kenapa?"
"Kamu jaga diri kamu baik-baik ya?" Aidhan mengelus kepala Aisya, "Apalagi kamu juga sedang membawa nyawa lain dalam tubuh kamu." Imbuh Aidhan melirik sejenak ke perut Aisya.
Aisya tersenyum, "Iya, pasti. Aisya akan jaga diri."
"Percaya sama Agam ya?"
Aisya terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis, "LDR itu sakit ya, Kak? Aisya gak bisa apa-apa lagi." Cicit Aisya berusaha untuk tidak menangis.
Aidhan menghela nafas gusar, "Jangan sampai ini membuat kamu salah paham lagi, Aisy. Kakak nggak mau, kalian berdua terluka dengan pikiran kalian sendiri."
Aidhan memegang bahu Aisya, "Ingat, Aisya. Agam bahkan belum tau bahwa buah hatinya telah hadir. Usia kehamilan kamu sudah trimester 2, kamu harus beritahu Agam secepatnya. Jika Agam yang tau sendiri, bukankah itu sangat menyakitkan?" Ucap Aidhan.
Aisya menatap Kakaknya, "Gimana caranya? Sementara dia aja nggak ngabarin Aisya, dia nggak menghubungi Aisya. Dia nggak beri penjelasan ke Aisya, dia lebih memilih merawat anak orang lain dibandingkan bertemu sama Aisya. Bukankah itu gila?" Lirih Aisya berkaca-kaca.
Aidhan menggeleng, "Kakak yakin kamu salah paham, kamu harus dengar sendiri dari Agam-"
"Udahlah, Kak. Aisya males bahas beginian." Ujar Aisya memotong ucapan Aidhan.
Aidhan menghela nafas, "Ya udah, Kakak gak akan bahas ini lagi. Kamu yang tenang ya? Kakak masuk dulu." Ujar Aidhan mengulurkan tangannya.
Aisya menerima tangan Aidhan dan menciumnya. Lalu Aidhan meninggalkan Aisya menuju kelasnya. Aisya mengelus pelan perutnya yang entah mengapa terasa sedikit kram.

KAMU SEDANG MEMBACA
A G A M
Ficção AdolescenteSEQUEL TO SUAMIABLE. ON GOING! JADILAH PEMBACA YANG BIJAK, JANGAN PLAGIAT! AGAM NICHOLAS ALFAHREZA terkenal dengan julukannya yaitu ice prince. Cowok dingin yang diidam-idamkan para murid kaum hawa di SMA Galaxy. Aisyaqeela Rayendrah Al-Fairuz a...