"Masuk saja jika mau, rumahnya sudah tidak berpenghuni. Tapi tolong pakai alas kaki, karena kemarin ada seseorang yang memecahkan kaca di dalam sana."
-AGAM-
🍁🍁🍁
***
~HAPPY READING~
Gadis cantik yang sudah siap menggunakan seragam sekolahnya itu menuruni anak tangga. Mata hazelnya menatap keluarganya yang sedang berkumpul.
"SELAMAT PAGI WAHAI MANUSIA YANG DICINTAI OLEH ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA." Sapa gadis itu yang tak lain adalah Aisya, dengan suara toa mesjidnya.
"Iyaa selamat pagi, Nak"
"PAGI."
"Pagi, non Aisya."
"Kak Ai udah selesai sarapan?" Tanya Aisya.
"Hm." Jawab Aidhan.
Ya, sifat mereka sungguh bertolak belakang. Aisya yang menurun Aqeela dan Aidhan yang menurun Anjas. Bisa membayangkan sendiri kan betapa berbeda nya mereka? Good.
"Berangkat sekarang aja yuk, Kak." Ajak Aisya tak sabaran.
"Sarapan."
Aisya menatap Aidhan datar, ia sudah cukup paham dengan gaya bicara kembarannya ini. Ganteng-ganteng, tapi kek triplek. Kasian. Pikir Aisya.
"Nggak ah, di sekolah aja." Ujar Aisya menarik tangan Aidhan.
"Tarik teroosss sampe putuusss." Cetus Aqeela melihat Aisya terus menarik tangan Aidhan.
"Ma. Ini anak laki-laki Mama kenapa nggak mau berdiri si? Masih laper kah?" Tanya Aisya.
"Sarapan, Aisya." Titah Aidhan sambil menatap adiknya tajam, hal itu membuat Aisya mendengus kesal.
Siapa yang nggak takut ditatap kek gitu? Mata Aidhan sudah tajam, kalo ditajamin lagi jadi kek nyolok mata orang tanpa menyentuh namanya.
"Iya iya!" Pasrah Aisya, ia pun duduk di samping Aidhan dan memakan sarapannya.
"Makanya nurut sama orang yang lebih tua." Sahut Aqeela menahan tawa karena melihat wajah sebal anak perempuannya.
"Iya iya Aisya paham, Aisya paling muda sendiri. Umur kalian lebih tua semua. Aisya paham."
"Tumben kamu-"
"Iya Aisya paham kalo umur nggak ada yang tau." Potong Aisya membuat Aqeela melotot.
"CEBONG SIAPA SIH KAMU?!"
***
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit, si kembar A itu tiba di sekolah. Saat berjalan menuju kelas, seperti biasa, banyak jamet yang mengganggu mereka. Bukan siapa, tapi inti ALECXO GENG. Aisya memanggil mereka jamet, karena merasa nggak pantas aja punya geng cool tapi kelakuannya naudzubillah semua.
"HELLO, ALVE GANTENG DATENG NICH!" Teriak ALVE membuat buku besar milik Aidhan mendarat di kepala Alve, itu ulah Aisya ngomong-ngomong.
BUGH!
"Harus banget lo teriak-teriak pagi-pagi gini?!" Sewot Aisya.
"Anjirlah, gue cuma nyapa doang kali. Malah digaplok, mana bukunya tebel banget lagi. Kalo kepala gue bocor gimana?" Sungut Alve.
"Aamiin.." Ucap Aisya mengamini ucapan Alve.
"Heh! Dhan, adek lo buset."
"Makanya lo diem!" Nyali Alve ciut seketika saat melihat betapa dinginnya tatapan Aidhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
A G A M
Novela JuvenilSEQUEL TO SUAMIABLE. ON GOING! JADILAH PEMBACA YANG BIJAK, JANGAN PLAGIAT! AGAM NICHOLAS ALFAHREZA terkenal dengan julukannya yaitu ice prince. Cowok dingin yang diidam-idamkan para murid kaum hawa di SMA Galaxy. Aisyaqeela Rayendrah Al-Fairuz a...