56 || CINTA AGAM

986 87 7
                                    

"Jika senyumanmu kamu anggap sebagai sedekah, maka aku adalah orang termiskin yang menginginkan sedekahmu."

-AGAM-

🍁🍁🍁

***

~HAPPY READING~


"Demi Allah jikalau saya bisa menerbangkan kabar untukmu dengan mudah, maka akan saya lakukan di setiap hembusan nafas saya, ya Aisyaqeela!"

Deg!

"Demi Allah, ya Aisyaqeela. Disaat saya bisa mengabarimu, itulah waktu saya benar-benar pertama kali menyentuh HP saya!" Ucap Agam tegas membuat Aisya terdiam.

Aisya terdiam sembari menangis lalu menunduk. Ia memejamkan mata sejenak dan mengepalkan tangannya. Seolah berat sekali itu mengatakan ini.

Aisya menatap Agam getir, "Aku mungkin bisa percaya sama kamu, aku juga bisa menemani kamu. Tapi untuk yang satu ini, entah kenapa berat dan sesak sekali menerima semuanya begitu aja, Gam." Ujar Aisya.

"Hubungan dan kedekatan kamu sama Tiara yang bahkan aku gak kenal siapa dia, menimbulkan fitnah dan kecewa diantara kita. Aku takut, Gam. Aku takut pernikahan kita akan dimurkai Allah jika hati kita seperti ini." Aisya menjeda ucapannya.

"Kita pisah aja ya, Gam?"

Deg!

Semua orang yang berada di sana terkejut dengan ucapan Aisya tersebut. Tak terkecuali Alzam yang notabene nya ingin rumah tangga Agam & Aisya hancur.

Alzam tak menyangka Aisya mengatakan hal itu. Setelah perkataan Aisya kemarin yang menampar semua pikirannya, membuatnya berusaha untuk mengikhlaskan Aisya dengan Agam dan berusaha menerima semuanya.

Namun di saat dirinya ingin mengikhlaskan untuk Agam, Aisya malah meminta pisah dari Agam?

"Astaghfirullahalazim.." Ucap Agam lirih menatap Aisya tak percaya, "Semudah itukah kamu mengatakannya, ya Aisyaqeela?" Tanya Agam dengan nada rendah.

Aisya menunduk tak berani menatap mata suaminya, apalagi setelah mendengar suara Agam yang begitu rendah membuat merasa nafasnya terhimpit. Tentu saja ini keputusan yang sulit untuknya, mengingat cinta mereka begitu besar.

"Jawab! Setelah apa yang kita lalui dan alami, semudah itu kamu mengatakan ingin berpisah?" Tanta Agam sekali lagi membuat Aisya terdiam.

"Ada banyak cara agar pernikahan tidak dimurkai Allah, Aisya. Kenapa harus dengan cara yang dibenci Allah? Kita bisa bicarakan ini baik-baik, Aisya. Ya Allah.." Ujar Agam dengan nafas memburu.

"Saya tanya, bagaimana jika saat kita berpisah," Agam tiba-tiba menyentuh perut Aisya membuat Aisya menegang, "Lalu ternyata kamu sedang hamil." Ucap Agam dengan tangan menyentuh perut istrinya.

Dug! Dug!

Agam tercekat sejenak dan menatap perut Aisya, ada pergerakan di sana. Lalu cowok itu kembali menatap istrinya yang tampaknya juga terkejut dengan pergerakan di perutnya.

Aisya lebih terkejut lagi saat merasakan tendangan di perutnya, ini pertama kalinya. Pertama kalinya Agam menyentuh perutnya, dan pertama kalinya ia merasakan tendangan dari janinnya.

Agam menatap Aisya antara paham dan tak paham. Laki-laki itu mengangkat tangan yang satunya, hingga akhirnya kedua tangannya menyentuh perut Aisya. Ia meraba, dan merasakan sesuatu yang membuatnya mengerti.

A G A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang