Prolog.

10.4K 454 16
                                    

"Kenapa?" Tanya seorang gadis kecil berusia 8 tahun pada sahabat laki-lakinya sejak lahir.

"Kenapa apanya?" Tanya anak laki-laki yang tak lain adalah sahabat si gadis kecil itu.

"Kok kamu diem aja? Terus ngapain kamu ada di taman rumah aku?"

"Terus kamu maunya aku gimana?"

"Auk ah. Ditanya bukannya dijawab malah ditanya balik, kalo kamu nanya aku terus aku nanya siapa?!" Sewot gadis itu.

"Di rumah banyak kerabat, Sya. Aku muak."

Mendengar hal itu, sontak membuat si gadis kecil menoleh kaget. Setelah itu ia menatap sendu sahabat laki-laki nya ini. Banyak hal yang terjadi pada sahabat laki-laki nya itu padahal dirinya masih kecil. Tak heran jika sahabatnya itu dari dulu selalu pendiam dan bersikap dingin pada siapapun kecuali orang tuanya.

"O-oh, yaudah. Gapapa di sini aja."

"Aisya."

"Apa, Agam?"

"Suatu saat kalo kita udah dewasa dan cukup umur, jadi pacar dan sahabat hidup aku ya Sya. Setelah itu aku janji, aku bakal bawa keluarga kita pergi jauh dari kota ini sampai mereka nggak akan pernah ketemu sama kita." Ucap Agam membuat Aisya terdiam.

"Jangan pernah bosen ataupun tersinggung sama sikap dan bahasa aku suatu saat, kamu yang paling tau." Imbuh Agam menatap manik mata bulat milik Aisya. Aisya menganguk.

"Aku akan berusaha jadi tempat paling nyaman untuk kamu pulang sampai kapanpun." Agam tersenyum tipis mendengar hal itu.

"Jangan pernah bosen sama sikap aku yang suka jahilin kamu." Imbuh Aisya membuat Agam memutar bola matanya malas.

"Aku juga akan berusaha ada buat kamu, suatu saat. Aku janji akan bawa keluarga kita jauh dari sini, jauh dari kerabat aku. Aku janji Sya."

🍁🍁🍁

10 tahun kemudian..

Di SMA yang sama, namun murid yang berbeda. Jika dulu adalah Galaksi Geng, makan sekarang digantikan anak-anak mereka dengan nama ALECXO GENG.

Seragam pun masih sama, namun yang memakainya berbeda.

Jika dulu ada penginapan, sekarang anak-anak diizinkan pulang. Tidak ada lagi penginapan dalam SMA Galaxy itu. Tapi hal itu tidak mengurangi kesan dan popularitas murid dalam sekolah itu.

Di lapangan basket seorang cewek berlarian ke sana kemari karena mengejar salah satu sahabat cowoknya yang mencuri sepatunya. Ingatkah seperti Diandra yang mencuri sepatu Aqeela hingga membuat Aqeela naik darah sendiri? Itu lah yang di alami Aisya sekarang.

"ZAYN! BALIKIN SEPATU GUE!!!"

"Sya, jangan lari!"

Bruk!

"Akh! Adooohh." Rintih Aisya membuat Agam segera menghampirinya.

"Yaaahh berdarah, Gam." Ucap Aisya polos saat melihat lututnya berdarah membuat Agam mendengus datar.

Tanpa sepatah, Agam menggedong Aisya ala bridal membuat Aisya menjingkat kaget. Sejenak ia menahan nafas saat melihat wajah tegas dan dingin Agam dari dekat, seperti kembarannya.

Sesampainya di UKS, Agam mengobati luka Aqeela dengan lembut, walaupun wajahnya begitu lempeng. Aisya hanya bisa diam menatap Agam takut.

"Kenapa liatin gue?" Tanya Agam datar namun mampu membuat jantung Aisya seakan mau alepas dari tempatnya.

Aisya menggeleng cepat sebagai jawaban.

"Sakit kan? Makanya gak usah bandel, udah dibilangin jangan lari." Aisya cemberut mendengar itu.

"Lain kali gausah lari-larian lagi! Gue aduin kembaran lo mampus lo! Gue nggak suka lo lari-larian sama cowok, ngerti nggak?!"

Lanjut part jebrot😂

***

Assalamu'alaikum, Hai semuaa..

Gimana nih prolog nya?

Buat visualnya, bakal Aubul Up.
Tungguin Aubul setelah puasa nanti
Jangan lupain Aubul yak.

Semoga puasanya lancar semuanya 🥰
Bahagia selalu ya kalian🥰

Semoga sukaaa...

Ikutin terus kesayangan, thank you❤❤❤

A G A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang