46 || CINTANYA ALZAM?

913 77 11
                                        

"Di bawah alismu hujan berteduh, di merah matamu senja berlabuh."

-JOKO PINURBO-

🍁🍁🍁

***

~HAPPY READING~

Kelas hari ini cukup sebentar bagi Aisya, sehingga ia keluar lebih dahulu dibandingkan dengan Aidhan. Pada akhirnya ia harus menunggu kembarannya itu selesai dengan kelasnya.

Buku di tangannya membuatnya seperti cewek rajin. Nyatanya, gadis itu sama sekali tidak membaca bukunya, melainkan melamun. Sangat terlihat, apalagi arah mata Aisya malah ke atas.

Wong bukune nek ngisor.

"PENGUMUMAN!! PENGUMUMAN!!" Teriak Alzam membuat Aisya menjingkat kaget.

"YANG MELAMUN BAKAL JADI PACAR GUE!!" Imbuhnya.

Plak!

"Lo apa-apaan sih?! Ngagetin aja!" Sewot Aisya setelah menggaplok wajah Alzam menggunakan buku tebalnya.

Alzam mengelus-elus hidungnya, "Sakit, setan!" Umpatnya.

"Apa lo mau nyalahin gue?!"

Alzam nyengir, "Gak lah. Mana ada gue nyalahin lo." Bujuknya.

"Lagian, neng. Lo ngelamun di bawah pohon beringin gini. Gak takut kesambet lo?"

"Lo aja yang kesambet!" Semprot Aisya membuat Alzam mendengus.

Alzam melirik buku Aisya yang bertuliskan 'MyDiary', "Lah, buku diary ternyata. Kirain buku pelajaran. Nulis siapa lo? Nulis gue ya?"

Aisya berdecak, "Udah sana lo pergi aja! Ngapain sih pake ke sini?!"

"Gue orangnya pemalas, Sya."

Aisya menoleh jengkel, "Ya trus apa urusannya sama gue?"

"Ya kalo lo berpikir kalo gue bakal pergi ninggalin lo, gue malas." Ucap Alzam membuat Aisya terdiam.

Dari mimik wajah Alzam, tidak ada kejahilan seperti biasanya. Hanya ada keseriusan, padahal Alzam tidak pernah bisa diajak serius jika bersamanya.

Aisya menghela nafas lalu menatap depan, "Zam."

"Hm."

"Sebenernya ada hal yang buat gue penasaran."

Alzam mengerutkan dahinya, "Apaan? Penasaran penasaran, dah kayak judul lagu."

"Ih gue serius!" Jengkel Aisya.

"Iya udah penasaran apaan?"

"Lo pernah gak si, jatuh cinta pada pandangan pertama?" Tanya Aisya.

Alzam terdiam sejenak sembari menatap Aisya lekat, kemudian cowok itu menatap depan. Melihat-lihat orang yang berlalu-lalang.

"Enggak."

"Enggak gimana maksudnya?"

"Enggak. Pertama kali gue ketemu sama dia, itu bukan cinta pandangan pertama. Perasaan gue mulai terbentuk tanpa kesadaran diri gue." Alzam menjeda sejenak ucapannya.

"Dan saat gue sadar, ternyata tempat kosong itu diisi sama seseorang. Bahkan tanpa meminta izin sama gue yang merupakan pemilik ruang itu." Lanjutnya.

Aisya mencerna ucapan Alzam, "Trus lo jauhin dia nggak?"

Alzam menggeleng pelan, "Gue bisa apa selain diam, Sya. Gue gak punya hak buat diemin dia cuma karena itu."

"Gimana kalo dia sama orang lain?" Tanya Aisya panik.

A G A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang