40 || MANUSIA BIASA

1.3K 101 29
                                    

Assalamu'alaikum!!
Hai hai hai 👋👋👋

Apa kabar?

Guys, mau cerita 😭
Jadi kemarin tuh aku mau publish cerita kan, eh tapi gak tau aku pencet apa tiba-tiba aku logout dari akun ini😭

Gilak aku deg-deg an banget, mana aku lupa sandi waktu daftarin pake akun yang lain😭😭

Aku tu mikirnya, gimana ya kalian😭
Udah nunggu lama, masa giliran mau dipublish malah ilang😭😭
Masa iya buat akun baru😭😭

Untungnya Kakak aku yang dari Blitar itu dateng hari ini dan bisa perbaikin akun ini lagi😭
Alhamdulillah ya Allah, itu bener-bener mengacu adrenalin Aubul banget si😭

Khawatir sama kalian, khawatir kalian kecewa padahal ceritanya udah siap😭
Gitu aja sih.

Maaf kalo banyak typo, gak sempet revisi🙏

Komen! Yang banyak yaaaa! Biar jadi moodbooster Aubul!!

Enjoy❤

***

🍁🍁🍁

"Malam itu, saat bulan telah memancarkan sinar indahnya, ada senja yang terluka hatinya."

-AUBUL-

🍁🍁🍁

***

~HAPPY READING~

Brak!

Aqeela melempar kue yang berada dalam sebuah paper bag, Anjas mendapat kiriman lagi. Tau kan dari siapa? BENER! Dari Tina.

"Udah marahnya?" Tanya Anjas halus, namun Aqeela tetap diam menghias kue buatannya sendiri.

Dirinya lagi buat kue malah dikirimin kue.

Selesai dengan acara membungkus kue untuk Agam, Aqeela tetap diam dan duduk sembari mengelus perutnya.

Oke, Anjas tidak tahan jika didiamkan oleh Aqeela. Kalo Anjas mampu memutus urat malunya, pasti ia akan mengatakan 'aku tuh gak bisa diginiin.'

Pria 36 tahun itu pun berdiri dan menghampiri istrinya, "Kenapa sih? Masih ngambek?" Tanya Anjas.

"Kenapa melamun mukanya ditekuk gitu, hm?" Aqeela tetap diam, "Suaminya lagi nanya loh, dijawab ya." Tegur Anjas merasa tidak direspon.

Aqeela melirik Anjas sejenak, "Apa?" Tanya Aqeela tanpa minat.

"Ya kamu kenapa? Kok apa?" Bingung Anjas.

Ingin rasanya Aqeela membantai suaminya ini, masih aja nanya kenapa?!

"Gapapa." Jawab Aqeela pelan, mode ngambek dia.

Anjas menghela nafas sabar, "Gak mikir aneh-aneh deh. Masak kamu cemburu sama adiknya Reyhan? Dia cuma ngasih kue, Aqeela." Jelas Anjas, namun tetap saja tidak ada respon.

"Aqeela."

Aqeela masih enggan berbicara.

"Sayang."

A G A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang