A G A M

25 || PUASA

"Menurutku setiap gadis itu boneka, ntah itu barbie atau Annabelle. Anonim."

-AISYA-

🍁🍁🍁

***

~HAPPY READING~

Pukul 03.15, keluarga Al-Fairuz berkumpul di meja makan. Aisya memutuskan untuk puasa mengganti puasa bolongnya bulan lalu, dan semua keluarga pun ikut sahur+ikut puasa juga. Tidak akan mereka biarkan si bontot tengil itu kelaparan sendiri.

"Pa, Mama mana?" Tanya Aisya melihat Mamanya tidak muncul.

"Bentar lagi juga turun, tunggu aja." Jawab Anjas.

"Selamat pagi, semua." Sapa Aqeela yang baru datang.

"Selamat Pagi."

"Pagi, Aqeela. Ayo ma...kan." Ucap Bu Novi sedikit menggantung kala melihat jilbab Aqeela, ia pun saling bertatapan dengan Aisya.

"Ma." Panggil Aisya.

"Iya, sayang?" Tanya Aqeela.

"Kok jilbab Mama basah?" Aqeela menghentikan aktivitasnya. "Mama abis keramas ya?" Tanya Aisya, sebenarnya ia menggoda Mama nya sih, pura-pura nggak tau aja.

"Iya." Jawab Aqeela canggung membuat yang lain menahan tawa, kecuali Anjas yang sedikit kaku.

"Woah. Subuh-subuh gini keramas, nggak dingin, Ma?" Goda Aisya membuat Mama Papanya semakin kaku.

"Ssttt.. Aisya udah, makan sekarang. Positif thinking aja," Ucap Aidhan membuat Aqeela bernafas lega, ternyata ada yang membelanya. "Mungkin setelah olahraga malam, badannya capek, seger tau keramas subuh-subuh." Imbuhnya membuat Aisya tertawa sangat keras.

***

Jam pelajaran pertama kelas IPS 2, yakni ialah Pak Ojik, guru kesayangan sekaligus bebuyutan si Aisya. Tapi untungnya hari ini Aisya sedang puasa, jadi ia tidak banyak mengerjai Pak Ojik. Pak Ojik pun juga tidak menunjukkan tanda-tanda menyebalkan bagi Aisya, jadi aman-aman aja.

"Napa gue jadi harus sebangku sama lo sih." Gerutu Zayn yang tiba-tiba tadi dipindah oleh Pak Ojik sebangku dengan Alzam, jadi ia saling bertukar bangku dengan Alve.

"Gue juga ogah sebangku sama lo!" Geram Alzam tertahan.

Sepertinya Pak Ojik salah besar jika harus menyatukan kedua alien ini. Aisya yang merupakan si Ibu Bos mereka aja dimainin, apalagi Pak Ojik yang notabene nya sebagai guru PKN + BK itu.

"Kursi lo agak sanaan dikit, anying! Gue nggak kebagian meja!" Sewot Zayn.

"Eh, ini bangku gue, ya terserah gue dong mau kek gimana. Udah lo diem aja, udah numpang, banyak cincong lagi!" Cecar Alzam membuat Zayn semakin kesal.

Dengan kuat, Zayn mendorong bangku Alzam ke samping hingga membuat Alzam terjungkal beserta bangkunya. Hal itu mengundang banyak pasang mata, termasuk Pak Ojik.

"ZAYN LO BENER-BENER YA!"

"Apa? Lo sendiri yang mulai!"

"Tanggung jawab lo! Boqong bohai gue panas nih! Kira-kira kek kalo mau dorong!" Ujar Alzam berdiri sambil mengusap-usap pantatnya dan menunjukkannya ke arah Zayn.

"Bohai apanya, kecil mengkerut gitu." Celetuk Zayn membuat Alzam melotot tak terima.

"Wah, sembarangan! Lo-"

"Eh! Eh! Eh! Ini ada apa?! Kok nggak ada malunya ribut-ribut pas jam pelajaran!" Ujar Pak Ojik nerkacak pinggang.

"Dia dorong bangku saya ampe nyusruk, Pak." Adu Alzam sambil membenarkan kursinya dan duduk kembali.