"Mari rayakan mati rasa ini, sampai semesta mempertemukan dengan yang setara."
-ZAYN-
🍁🍁🍁
***
~HAPPY READING~
Aisya membantu Agam untuk menuju brankar rumah sakit kembali setelah mereka melakukan sholat Isya' berjama'ah.
"Yakin gak mau makan? Kamu cuma makan dikit tadi." Ucap Aisya khawatir.
"Enggak, nanti aja lagi."
"Mau minum?" Tanya Aisya lagi.
"Enggak, Aisya." Jawab Agam.
Aisya berdecak lalu duduk di dekat Agam, Agam yang mengerti pun langsung memeluk posesif pinggang Aisya.
"Apa yang kamu rasain sekarang?" Tanya Aisya menatap mata Agam lekat, takutnya Agam kembali sakit karena nafsu makannya berkurang.
Agam tersenyum tipis, "Bahagia."
Aisya tercengang, "Hah? Kok bahagia? Lagi sakit, nafsu makan hilang, malah bahagia. Ora jelas blas."
Agam terkekeh, "Saya bahagia, dibalik hilangnya nafsu makan saya, Allah telah mengembalikan yang lebih daripada itu. Saya pun bahagia, dibalik ujian sakit ini, Allah menyiapkan kejutan yang tak terduga buat saya. Alhamdulillah." Jawab Agam.
Aisya tersenyum, "Iya deh, Pak Ustadz." Goda Aisya.
"Jangan panggil Ustadz."
"Emang situ Ustadz, banyak kok orang yang berlalu lalang manggil kamu 'Ustadz Agam' 'Pak Ustadz'."
"Ya berarti mereka memang murid mengaji saya."
"Berarti aku bukan murid kamu gitu? Kok gak boleh manggil Ustadz? Padahal aku juga butuh dibimbing." Celetuk Aisya.
"Ya memang kamu bukan murid saya lah, kamu itu istri saya. Mereka itu seorang murid yang memiliki hak untuk dibimbing sama saya, yang notabene nya sebagai guru mereka. Kalo membimbing kamu mah, hukumnya wajib bagi saya." Jawab Agam.
Aisya terkekeh geli, padahal sebenarnya ia sudah tersipu malu, "Trus? Aku manggil apa? Pak Ustadz gak boleh, manggil Agam dibilang gak sopan. Salah mulu."
"Panggil sayang lah." Jawab Agam enteng.
"Hah? Yang bener aja kamu."
"Emang bener kan? Coba sini, panggil saya apa?"
"Gak!"
"Ayo coba, sekali aja. Buat gladi bersih." Bujuk Agam.
Aisya tertawa, "Gladi bersih kayak drama musikal aja." Cibir Aisya.
"Ya udah ini drama rumah tangga kita. Ayolah.." Rengek Agam.
"Dih, apaan sih?!" Aisya tertawa geli diikuti Agam juga tertawa.
Ceklek!
"Assalamu'alaikum!!" Ucap kelima orang itu serentak membuat kedua pasutri itu menatap ke arah pintu.
"Waalaikumsalam."
Agam membulatkan matanya melihat siapa yang datang. Ustadz Hanan, Ustadz Fadi, Ustadz Harul yang merupakan teman Agam saat mengajar mengaji, serta Ustadz Akbar dan Keham, keluarganya yang ada di Turki.
Masih ingat mereka?
"Abi? Keham?" Lirih Agam berkaca-kaca.
Kelima orang itu masuk ke dalam menghampiri ranjang Agam. Aisya yang mengerti itu langsung bangkit dari duduknya dan berdiri di sebelah Agam sembari menatap interaksi mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
A G A M
Teen FictionSEQUEL TO SUAMIABLE. ON GOING! JADILAH PEMBACA YANG BIJAK, JANGAN PLAGIAT! AGAM NICHOLAS ALFAHREZA terkenal dengan julukannya yaitu ice prince. Cowok dingin yang diidam-idamkan para murid kaum hawa di SMA Galaxy. Aisyaqeela Rayendrah Al-Fairuz a...