34 || AQEELAISYA VS DIANDRA

1.6K 159 6
                                    

"Loving yourself is not a mistake!"

-AISYA-

🍁🍁🍁

***

~HAPPY READING~

"Beuh OGAH! Ntar lo dimarahin sama Anjas, gue lagi yang kena sembur." Tolak Diandra menggebu-gebu.

Dirinya yang tadi tengah enak-enakan memandikan marmutnya di halaman depan rumahnya itupun tiba-tiba dihampiri oleh Aqeela. Dan dengan santainya, Aqeela meminta es krim pada Diandra, padahal baru beberapa hari perempuan itu keluar dari rumah sakit. Yang ada bisa ditempeleng dia sama Anjas.

Aqeela cemberut mendengar hal itu, "Kok lo gitu sih?! Jahat banget, sama aja kayak Mas Anjas."

"Heh! Anjas itu udah bener, lo beberapa hari yang lalu baru aja keluar dari rumah sakit. Makanya sekarang gak dibolehin, inget tuh dua cebong dalam perut lo, kalo kebanyakan makan es krim juga nanti lo bisa sakit tenggorokan. Nyusahin!" Sembur Diandra panjang lebar.

Aqeela yang sudah geram dengan semburan Diandra itupun langsung mengambil marmut yang Diandra mandikan.

"Heh! Heh! Mau lo apain?!" Aqeela tiba-tiba mencekek marmut tersebut dengan gemasnya.

"Woy, anjrit! Psikopat lo ya?! Maemunah kaga salah apa-apa lo cekekin." Omel Diandra yang berhasil mengambil marmutnya dari tangan maut Aqeela.

"Ya salah lo sendiri. Lo lebih sayang sama Maemunah dari sama gw!"

"Hah?" Beo Diandra cengo dengan tangan yang masih mengelus si Maemunah yang sudah teler akibat kekuatan si bumil itu.

"Udah-udah, tenang. Gue bakalan lindungin lo kok." Ucap Diandra menenangkan si Maemunah membuat Aqeela berdecih pelan.

"Gak hewannya, gak manusianya, sama-sama jelek!" Sewot Aqeela membuat si Maemunah yang tadinya teler menjadi terjingkat-jingkat hingga tak sengaja mencakar wajah Diandra.

Melihat hal itu, Aqeela tertawa terbahak-bahak. "Apaan, si Maemunah gitu aja takut. Kasian si manusia dicakar-cakar, sakit nggak? Wleeekk!" Ledek Aqeela.

"Udah-udah, Woy! Mending lo balik ke rumah lo sono! Ganggu aja, pipi mulus gue jadi kecakar gini anjrit!" Usir Diandra frustasi.

"Lo juga!" Diandra menunjuk ke arah Maemunah. "Lo diem aja napa! Ginjal-ginjal kek orang kesurupan, mangap-mangap kek orang step aja lo! Gue cium congor lu mampus lo!" Maki Diandra melotot.

"MAEMUNAH JELEK!" Aqeela berteriak membuat Maemunah kembali terjingkat-jingkat. "DIANDRA PEYOT! KALIAN BURIK! NYEBELIN!" Maki Aqeela kemudian pergi meninggalkan area rumah besar milik Diandra.

Diandra yang kembali dicakar-cakar dan ntah kemna hilangnya Maemunah karena semburan Aqeela itupun hanya bisa menghela nafas pasrah dan berwajah datar. Ia mengusap wajahnya yang penuh tanah dan terlihat ada luka akibat cakaran si Maemunah.

"Sekarang umur berapa sih tu perempuan sebenarnya? Perasaan Aisya yang umur delapan belas tahun kagak gitu-gitu banget dah." Ujar Diandra heran.

"Sama aja sih. Lebih parah malahan, emak sama anak perempuannya sama aja. Gue juga yang akhirnya jadi sasaran dari emak sama anak itu." Imbuhnya menggerutu, sabar ya Ndra, semangat;)

***

Aisya yang baru saja melakukan sholat Isya' itupun duduk di sofa ruang tamu dengan santainya, membuka notif pesan dari Alzam. Ia mengernyitkan dahinya dan menatap jam dinding. Mau mancing emosi lagi nih kayanya ni anak. Pikir Aisya.

A G A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang