6 || HAHAHA

2.6K 210 4
                                    

"Bukan sekarang, tapi di masa yang akan datang. Kamu akan menikmati doa yang selama ini kamu ulang-ulang."

-AGAM-

🍁🍁🍁

***

~HAPPY READING~

Setelah kejadian tadi, Agam sudah tenang sekarang. Pelukan Aisya berhasil meruntuhkan tembok besarnya. Mereka memutuskan untuk dinner bersama di sebuah restoran. Kini mereka sudah sampai dan mendapatkan tempat duduk mereka, sehingga mereka bergerombol dan berkumpul.

"Kok makanannya nggak kamu makan, Gam? Kenapa? Nggak enak yah? Bukan selera kamu?" Tanya Bu Novi melihat Agam hanya diam saja daritadi, hanya menatap makanannya saja.

"Nggak gitu, Nek." Jawab Agam.

"Mau Mama suapin?" Tanya Sherly lembut.

"Nggak, Ma. Agam bisa sendiri kok."

"Kamu mau mash potatoes punya Tante?" Tanya Arinda.

"Nggak, Tan. Tante makan aja." Jawab Agam membuat semua orang saling pandang.

"Dimakan! Tuh makanan nggak bakalan masuk perut kalo cuma lo plototin doang." Ujar Aisya.

Akhirnya ntah angin darimana, Agam mau memakan makanannya. Semua orang yang melihat itu hanya bisa melongo. Dibujuk sama yang lain apalagi Mama nya Agam tidak mau, giliran disuruh Aisya langsung nurut.

"Nggak gitu cara makannya, Zayn." Sahut Aqeela melihat Zayn memakan steak namun tanpa memotongnya, langsung ia gigit begitu saja.

"Buset anak gue, kamu kayak nggak pernah Papa beliin steak aja." Ucap Diandra menatap anaknya heran.

"Biasanya Zayn juga kalo makan steak gini kok, kalian aja yang nggak tau. Kenapa orang-orang pada kaget?" Ujar Zayn.

"Nggak gitu caranya, Zayn. Gini, ini dipotong begini." Aqeela membantu memotongkan daging steak milik Zayn lalu ia beri saos steak dan menyuapkannya ke Zayn. Tentu diterima baik oleh Zayn.

"Masa lo nggak pernah ngawasin anak lo makan steak sih, Ndra?" Tanya Keysha.

"Nggak pernah lah. Dia yang ngawasin bibi. Tapi dulu udah pernah gue ajarin, gue juga nggak tau kenapa jadi begitu caranya makan." Jawab Diandra.

"Jangan-jangan dia makan sushi atau salmon juga pake tangan langsung digigit gitu." Tebak Aisya.

"Nggak ya! Kalo sushi gue makannya normal kok, cuma steak aja yang kek begini dari dulu." Cetus Zayn.

"Keknya Zayn butuh Mama baru deh, Ndra. Nggak mungkin kan lo melajang kagak punya anak kandung, kagak punya belahan jiwa yang nyempurnain separuh agama lo ampe lo dijemput malaikat Izrail." Ucap Aqeela seperti biasa selalu nyeplos.

"Ternyata savage ama nyeplos nya Aisya itu nurun dari Tante Aqeela." Beo Ano dianguki Aksa dan Jeffry yang ada di sebelahnya.

"Bener tuh kata Mama, Aisya bantuin deh nyari emak buat Zayn, Om." Sahut Aisya membuat Diandra meliriknya.

"Emangnya kamu tau, seleranya Om kayak gimana?" Tanya Diandra.

"Tau. Yang modelan kek tante girang kan?"

Semua orang menahan tertawa dengan jawaban Aisya. Apalagi Aisya mengatakan itu seakan tanpa dosa dan tanpa beban sama sekali dengan Diandra yang menatap Aisya sebal.

"Om nggak suka modelan kek tante girang ya, sembarangan kamu."

"Alah ngeles aja si Om ini, gausah malu-malu, Om. Selera Om Diandra kan emang setara kek tante-tante girang kan. Yang di pinggir jalan itu, yang bedaknya sepuluh centi, bibir gincunya merah monyong, alisnya mlenceng sebelah, trus soflen nya beda warna. Yakan, Om?" Aisya menaik turunkan alisnya.

A G A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang