"Benarkan yang aku bilang?
Benarkan bahwa dia tak mencintaimu.
Dia hanya senang dengan caramu membahagiakanmu."-AGAM-
🍁🍁🍁
***
~HAPPY READING~
Paginya, keluarga Al-Fairuz beserta yang lain itupun kembali ke rumah sakit untuk menjenguk Alzam. Sebenarnya kemarin malam, Arinda mengabari bahwa Alzam sudah sadar. Jadi pagi ini, mereka ingin menjenguk Alzam.
"ASSALAMU'ALAIKUM." Ucap mereka serempak.
"Waalaikumsalam." Jawab keluarga Arasyid.
"ALZAAAMMM, LO UDAH SADAR?!" Pekik Alve menangkup pipi Alzam membuat Alzam reflek menepisnya.
"Apaan si lo! Pipi gue nggak setembem pipi Aisya yang bisa lu mainin!" Sewot Alzam namun masih lemas.
"Replek, gue seneng banget karena lo udah sadar." Ujar Alve.
"Hai Kak Aisya cantik cetar jelita membahana."
Aisya yang sedang menatap Alzam dan Alve itupun langsung menoleh kala ada yang memanggil namanya. Seketika ia mendatarkan wajahnya, siapa dia?
"Buset, langsung datar aja wajahnya." Celetuk Alma, adik Alzam yang berusia 15 tahun dan masih duduk di bangku SMP kelas 9.
Alma dan Alzam itu tidak ada bedanya. Mereka selalu menjahili Aisya, bahkan bisa membuat Aisya berteriak dengan wajah memerah karena ulah adik kakak laknat itu.
"Apaan?" Datar Aisya.
"Kangen nggak sama Alma?" Tanya Alma manja dengan menaik-turunkan alisnya.
"Kaga." Jawab Aisya.
"Ah masa?"
"Diem aja lo, mau dipalakin Aisya lagi?" Sahut Alzam membuat Alma mendengus.
"Gimana keadaan lo, Zam?" Tanya Agam.
"Gue baik-baik aja, thanks ya kalian udah mau jengukin gue."
"Lo kira kita siapa kagak mau jengukin lo?!" Sewot Dewa, ucapan Alzam itu seperti berbicara pada orang lain saja, mereka kan sahabat dari kecil padahal.
Mereka pun saling berbicara satu sama lain. Namun Alzam jarang bicara, karena perutnya masih sedikit terasa sakit.
"Sya?" Panggil Alzam pada Aisya yang sedang duduk di sebelah Alzam memakan brownies coklatnya.
"Apa?"
"Mintol bantuin gue minum ya." Pinta Alzam membuat Aisya menganguk.
Aisya pun mengambil botol air mineral di atas laci rumah sakit dan membuka penutupnya. Kemudian ia membantu Alzam untuk sedikit bangun secara perlahan dan membantu meminumkan air mineral tersebut.
"Udah?" Tanya Aisya dianguki Alzam.
"Romantis bener lu berdua, padahal cuma nolongin minum air doang." Sahut Jeffry.
"Tau nih, gue kan jadi bingung mau jodohin Aisya sama Agam apa sama Alzam." Ujar Dewa.
"Lo siapa jodoh-jodohin gw?! Emak bapak gw juga bukan, jodoh-jodohin. Gw jodohin lo sama tante girang mau lo?!" Sewot Aisya.
"Kok tante girang sih, Sya. Sama tante Aqeela aja." Jawab Dewa julid membuat Anjas dan Aidhan menatapnya dengan tatapan permusuhan.
"Eh eh, becanda Om, Dhan. Hehe, liatinnya jangan gitu dong." Cengir Dewa deg-deg an membuat Aisya tertawa puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
A G A M
Ficção AdolescenteSEQUEL TO SUAMIABLE. ON GOING! JADILAH PEMBACA YANG BIJAK, JANGAN PLAGIAT! AGAM NICHOLAS ALFAHREZA terkenal dengan julukannya yaitu ice prince. Cowok dingin yang diidam-idamkan para murid kaum hawa di SMA Galaxy. Aisyaqeela Rayendrah Al-Fairuz a...