"Apa yang ditakdirkan untukmu, tidak akan pernah melewatimu."
-AUBUL-
🍁🍁🍁
***
~HAPPY READING~
Agam mendesis saat merasakan pusing yang teramat pada kepalanya. Demamnya belum juga surut, meski sudah meminum obat. Tiba-tiba pikirannya menuju pada Aisya, apakah Aisya sudah sembuh? Apakah istrinya itu sekarang baik-baik saja?
Tok! Tok! Tok!
Agam mengernyit bingung mendengar ketukan pintu rumahnya, lantas ia bangun perlahan dan berjalan menuju pintu utama.
Ceklek!
Nafas Agam tak beraturan saat melihat siapa yang datang. Wajah pucat itu menegang, guratan amarah seakan menguasai hatinya.
"Pergi."
Hanya satu kata itu yang dapat lirihkan. Jasmaninya sakit, rohaninya pun telah diguncang. Betapa hancurnya Agam saat ini, luar, dan dalam.
"Ikut ayah, nak." Pinta Assa menatap putranya sendu.
"Saya belum ingin mati." Ujar Agam pelan.
Assa menatap putranya tak percaya, "Ayah ingin menjaga dan mendidik kamu, bukan ingin membunuh kamu. Berhenti seperti ini, Agam." Sahut Assa cukup meninggikan suara.
Agam menggeleng pelan, "Saya bisa mati jika ikut kalian."
"Agam!"
Agam kembali menggeleng lemah, "Saya masih ingin membahagiakan istri saya, saya mohon jangan bunuh saya dulu."
"SAYA AYAH KAMU!" Bentak Assa.
Dengan suara bergetar Agam berkata, "Ayah adalah laki-laki brengsek yang pernah saya kenal."
Plak!
Tamparan keras itu mendarat di pipi Agam, cowok itu sampai membentur dinding karena terhuyung akibat tamparan itu. Bahkan Agam hingga terbatuk-batuk.
"JAGA UCAPAN KAMU! AYAH TIDAK PERNAH MENDIDIK KAMU SEPERTI!" Bentak Assa.
Agam terdiam sejenak hingga ia merasa ada yang mengalir dari hidungnya. Tangannya yang bergetar itu mengelap apa yang mengalir dari hidung, dan ternyata itu adalah darah. Agam benar-benar sedang berantakan.
"Ayo bangun! Kemana Agam yang menyebut ayahnya brengsek tadi?! Sini, lawan ayah, biar ayah kasih tahu pelajaran yang harus kamu terima!" Sentak Assa menantang.
Agam memejamkan matanya sejenak, lalu ia berdiri dan membalikkan badan ke arah Assa. Assa membelalakkan matanya melihat kondisi anaknya sekarang. Kenapa Agam sampai seperti itu?
"Bunuh saya sekarang..." Lirih Agam yang sangat menyayat hati.
"A-agam, ayah-"
"Saya sudah bangun, ayo, bunuh saya. Saya memang harus mati kan? Tidak seharusnya saya dilahirkan di dunia ini." Ucap Agam lirih dan lemah.
Assa menggeleng, "Jangan seperti-"
"Siapa lagi yang harus saya jadikan semangat hidup? Semua kehidupan menyerang saya habis-habisan, tidak ada yang bisa menjadi tujuan hidup saya." Lirih Agam.
Cowok itu menoleh ke arah meja yang terdapat pisau di atasnya, lantas cowok itu berjalan gontai dan mengambil pisau tersebut. Assa langsung membelalakkan matanya tak percaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A G A M
Teen FictionSEQUEL TO SUAMIABLE. ON GOING! JADILAH PEMBACA YANG BIJAK, JANGAN PLAGIAT! AGAM NICHOLAS ALFAHREZA terkenal dengan julukannya yaitu ice prince. Cowok dingin yang diidam-idamkan para murid kaum hawa di SMA Galaxy. Aisyaqeela Rayendrah Al-Fairuz a...