HK Corp.
Departemen desain.
Kim Soeun dan semua rekan-rekannya berjalan keluar dari ruang rapat, dan ada antusias di ekspresi mereka.
"Wah...presiden kami yang mulia akan datang besok. Ini kejutan!" Im Sora berkata dengan wajah berseri-seri.
Shim Kang melirik gadis itu dengan heran. "Mengapa kau begitu senang? Apa kau tau seperti apa presiden? Bagaimana jika dia malah memecatmu besok, hanya karena kau salah membedakan antara huruf A dan B?"
"Senior..." Im Sora patah semangat.
Dalam rapat tadi, direktur departemen desain, telah mendiskusikan beberapa hal mengenai desain-desain baru yang akan segera diluncurkan. Dan, dia juga memberi pengumuman pada semua karyawan untuk lebih bersiap-siap. Karena presiden HK mereka yang dikabarkan, akan memasuki perusahaan besok. Dan, kemungkinan juga akan ada melakukan kunjungan disetiap departemen.
Kim Soeun berjalan menuju meja kerjanya. Dan, baru saja dia duduk, ponsel diatas meja menyala, saat suara dering notifikasi dari pesan masuk terdengar.
Dia menyipitkan matanya, lalu mengambil ponselnya dan membukanya.
Itu adalah pesan dari Daniel.
'Kim Soeun, ayo kami bertemu di cafe XX didekat kantormu setelah jam pulang bekerja nanti. Ada sesuatu yang mau aku berikan padamu.'
Kim Soeun membaca pesan itu, sambil disatu sisi berfikir curiga.
Dalam segala urusannya yang berhubungan dengan Kim Bum, selain Juan yang akan menghubunginya, itu juga terkadang Daniel.
Sekarang Daniel memintanya bertemu, jika bukan mewakili urusan Kim Bum lalu apa?
Kim Soeun tidak peduli ada apa, namun dia masih mengetik pesan balasan singkat, 'Ya."
🍀🍀🍀
Di sisi lainnya.
Di lantai 85, BK Corp.
Rapat hari ini berlangsung lebih dari setengah hari dan lebih lama dari biasanya tanpa ada hasil yang memuaskan.
Selama rapat, sebagai presiden, Kim Bum mendapatkan banyak tekanan dari banyak petinggi perusahaan, yang mengajukan protes keras atas kinerjanya, hingga selalu saja kalah bersaing dari HK Corp untuk proyek-proyek besar.
Pada pagi ini juga, laporan menunjukan jika saham perusahaan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dan, ada beberapa masalah internal lainnya yang membuatnya ingin meledak, seperti saat dia menemukan ada yang bermasalah pada data laporan keuangan, dan penggelapan dana dilakukan oleh bawahannya sendiri, dan itu cukup berdampak serius bagi perusahaan.
Meski Kim Bum mampu meredakan sedikit emosi para petinggi, dan segera mencari solusi untuk penyelesaian masalah, namun tetap saja, dia tidak bisa terlalu santai. Karena, kesabaran para petinggi masih bersifat sementara, dan apabila, dia tidak juga memuaskan mereka, maka dia harus mengalami tekanan yang lebih parah.
Dan, akan sangat merepotkan jika kakeknya sudah turun tangan.
Kim Bum yang baru saja berjalan keluar dari ruang rapat, langsung mendapatkan kabar dari rumah sakit jika Lucy Im sudah sadarkan diri. Namun, wanita itu tiba-tiba bersikeras menolak untuk makan jika dia tidak ada disana.
Dia awalnya menghela nafas lega setelah mendengarnya telah sadar setelah mengalami koma semalaman, karena setidaknya itu mengangkat satu beban dihatinya.
Namun, saat dia mendengar jika wanita itu berulah lagi, dia merasa sakit kepala.
Kim Bum meletakkan ponselnya dengan kasar ke atas meja, lalu dia membanting tubuhnya dengan lelah, terduduk bersandar di kursi singgasananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (ONGOING)
FanfictionBagi yang suka romansa penuh drama, yuk silahkan mampir di cerita ini. --- Tepat dihari pernikahan, saudaranya menghilang tanpa kabar. Karena tidak ingin pernikahan ini dibatalkan demi keuntungan bisnis, ayahnya memaksa Kim Soeun agar menjadi penga...