Kim Bum tidak memasuki kamar, melainkan hanya menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kamar Kim Soeun.
Dia melihat wanita itu lalu beralih pada koper disampingnya.
Dia sungguh ingin pergi?
Kim Bum merasakan amarah yang membara dihatinya.
Beraninya dia!
Dalam keheningan yang menyesakkan, kedua mata mereka saling bertemu pandang.
Setelah beberapa saat dalam kebuntuan, Kim Bum akhirnya berkata lebih dulu. Suaranya dalam, dingi dan tegas, tak terbantahkan.
"Mulai saat ini, kau hanya akan tetap berada dikamarmu. Tanpa seijinku, kau tidak akan bisa pergi kemana-mana. Anggaplah itu hukuman untukmu karena membantah!"
Seluruh tubuh Kim Soeun bergetar, dengan tangan terkepal erat. Dia menggerakkan giginya dengan kebencian mengamuk dihatinya, saat dia menatap pria didepannya.
Kim Bum berpura-pura tidak melihatnya dan mengalihkan pandangan darinya. Meski begitu dia masih bisa merasakan bagaimana kebencian wanita itu diarahkan padanya. Dia mengeraskan hati dan memilih pergi untuk mengabaikannya. Namun baru saja dia berbalik badan, suara tegas Kim Soeun terdengar dibelakangnya, membuat langkahnya seketika terhenti.
"Kim Bum, ayo bercerai!"
Saat kata itu dijatuhkan, suasana seketika berubah dalam keheningan yang menegangkan.
Kim Bum masih memunggungi mereka, tapi aura membunuh yang terpancar ditubuhnya sudah berbahaya.
Melihat tanda murka bosnya, kedua pengawal yang berdiri di kedua sisi pintu kamar saling melirik tegang satu sama lain, sambil berdoa dan memangis dalam hati untuk keselamatan mereka.
Kim Bum perlahan berbalik badan saat ekspresinya tampak kejam terlihat, dan matanya yang memerah tajam tertuju pada Kim Soeun. Setelah itu, seringai senyum jahat muncul diwajahnya.
"He...barusan kau bilang apa?"
Kim Soeun melihat perubahannya dan merasa sangat takut dihatinya. Namun, dia mengepalkan erat tangannya dan tetap menunjukkan tekad berani dengan menatap matanya.
"...Cerai! Ayo kita bercerai. Sudah tidak ada yang bisa dipertahankan dalam pernikahan ini. Aku..."
Saat Kim Soeun berbicara, tidak tau betapa cepatnya Kim Bum sudah bergegas untuk menghampirinya. Pria itu berjalan masuk ke dalam kamarnya, dan menutup pintu dengan bunyi 'BAM!!' yang sangat keras, yang membuat kata-kata dimulutnya seketika terhenti dan dia tercengang ngeri.
Dia melangkah mundur, saat kaki panjang pria itu terus melangkah kedepannya, dan selangkah lebih cepat untuk mencengkram tangannya, lalu menarik tubuh kecil wanita itu lebih dekat dengannya.
"AH!"
"Kim Bum, apa yang kau lakukan? Lepaskan! Sakit!"
Kim Soeun yang tangannya dicengkeram, berteriak, meringis kesakitan saat dia meronta-ronta, berusaha lepas darinya. Tapi pria tampan didepannya seperti tidak peduli, dan malah memperkuat cengkramannya seperti akan menghancurkan tangannya.
"Kau bilang apa? Cerai?" Kim Bum berkata dengan matanya yang melotot menyeramkan.
Kim Soeun melihat ke mata itu, sangat ketakutan.
Dia sering melihat Kim Bum marah padanya, dengan wajah dingin dan mata tajam. Tapi ini adalah baru pertama kalinya dia melihat pria didepannya ini dengan mata membunuh yang kuat. Kim Bum tampak seperti seekor hewan buas yang akan mematahkan leher mangsanya disaat berikutnya.
"Kau mau bercerai denganku? Mimpi!"
Kim Bum terus mengulang pertanyaan dengan seringai tawa meledek dan menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (ONGOING)
FanfictionBagi yang suka romansa penuh drama, yuk silahkan mampir di cerita ini. --- Tepat dihari pernikahan, saudaranya menghilang tanpa kabar. Karena tidak ingin pernikahan ini dibatalkan demi keuntungan bisnis, ayahnya memaksa Kim Soeun agar menjadi penga...