Ting!
Pintu lift terbuka dilantai 30.
Kim Soeun berjalan keluar dari lift dan selangkah demi selangkah berjalan menuju departemen desainnya. Namun, sama seperti di lift, ekspresi diwajahnya masih tampak tertegun dan kosong.
Apa yang dikatakan Kim Bum masih sangat terngiang-ngiang memenuhi kepalanya seperti kaset rusak.
Membuatnya merasa antara terkejut dan tidak percaya.
Kim Soeun lalu mengangkat telapak tangan kanannya yang terkepal dan saat dia membukanya, ada sebuah flashdisk berwarna hitam disana. Itulah yang diberikan Kim Bum padanya sebelum pergi.
Flashback
"Kau ingin tau mengapa dia melakukannya?"
Kim Soeun yang masih tertegun dan lambat merespon, belum menjawab apapun dan pria tampan itu sudah mendekatinya. Jarak diantara keduanya begitu dekat, hingga hampir menempel saat Kim Bum mendekatkan wajah padanya dan berbisik tepat ditelinganya.
"Kim Soeun, dia melakukannya semua karenamu!"
Mendengar itu, Kim Soeun seketika membeku dengan kedua mata membulat lebar. Dia lalu mengarahkan tatapan tidak percayanya pada pria yang sudah memisahkan jarak didepannya. Dia baru akan membuka mulut untuk mempertanyakan semua 'omong kosongnya', namun tiba-tiba tangannya diraih dan pria itu meletakkan sebuah flashdisk ditelapak tangannya.
Tidak langsung melepaskan tangannya, pria itu malah menggenggamnya dengan erat
"Didalamnya akan menjelaskan semuanya jika aku tidak berbicara omong kosong padamu." ucap Kim Bum dengan ekspresi seriusnya. Namun, sesaat kemudian dia tertunduk sambil berkata dengan nada menyesal.
"Kim Soeun, aku tau kau masih marah padaku dan aku telah menyakiti hatimu. Semua karena perpisahan kita yang begitu tiba-tiba. Tapi, sungguh! Aku tidak pernah menginginkan ini. Aku ditekan pilihan sulit, dan aku sungguh menyesal karena tidak bisa mempertahankamu."
Sorot mata Kim Soeun menatapnya tajam, saat dia berkata dengan senyum sinis mengejeknya.
"Perpisahan kita? Apakah kau bercanda? Jika tidak pernah ada apapun diantara kita, buat apa perpisahan itu?"
Mendengar semua kata-katanya, giliran Kim Bum yang menatapnya dengan terpaku dan sangat terkejut.
'Lee Soohyuk sialan! Dia tau!' batinnya bergetar cemas dan menahan amarah.
Ini diluar dugaannya!
"Kim Soeun, aku..." Dia membuka mulut ingin menjelaskan. Namun, tidak tau bagaimana harus menjelaskannya dan wanita didepannya sudah lebih dulu menyelanya.
"Tidak hanya merekayasa pernikahan, bahkan pendeta pun palsu." Kim Soeun berkata dengan ironi. Lalu menatap pria tampan didepannya dengan kedua mata merah dan ekspresi kecewa.
"Kim Bum, apa kau begitu sangat membenciku?"Kim Bum melihat ekspresinya, merasa jantungnya berdegup kencang, dan dia semakin gugup untuk menjelaskannya.
"Tidak...aku..."
Melihat bimbangnya, Kim Soeun tidak ingin membuang-buang waktunya. Dia berkata tegas, "Kau tidak perlu memaksakan diri untuk menjelaskannya. Itu tidak perlu! Segalanya sudah jelas!"
Setelah mengatakan itu, dia ingin memaksa menarik tangannya dan pergi. Namun, Kim Bum menggertakkan giginya dan tetap teguh tidak ingin melepaskannya, membuat Kim Soeun berseru tajam dengan mata melotot.
"Lepaskan!"
"Soeun, aku mohon sekali ini saja. Percayalah padaku. Berilah aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya diantara kita. Juga, pikirkanlah baik-baik. Terus dekat dengan Lee Soohyuk yang memiliki niat tersembunyi dilengan bajunya, bukanlah hal yang baik untukmu! Aku tidak ingin kau terus-menerus dibodohi olehnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (ONGOING)
FanfictionBagi yang suka romansa penuh drama, yuk silahkan mampir di cerita ini. --- Tepat dihari pernikahan, saudaranya menghilang tanpa kabar. Karena tidak ingin pernikahan ini dibatalkan demi keuntungan bisnis, ayahnya memaksa Kim Soeun agar menjadi penga...