Ruang presiden HK.
Lee Soohyuk sedang membaca dan menandatangani dokumen, sementara sekretarisnya—Chyntia berdiri di depan mejanya sambil memegang tablet dan terus membacakan laporan.
"Presiden, ini sudah hampir jam makan siang. Haruskah saya memesan? Apa yang ingin anda makan?"
"Tidak perlu!" jawab singkat Lee Soohyuk sambil memberikan file dokumen yang sudah selesai ditandatangani.
"Hari ini aku membawa makan siangku. Kau sajikan saja!""Baik pak!"
Sekretaris Chyntia mengangguk mengiyakan, dan dia baru akan berbalik pergi saat suara bosnya terdengar yang menghentikan langkahnya.
"Oh!"
"Ya pak!"
"Kim Soeun juga akan datang kesini untuk makan siang. Pastikan tidak ada siapapun disini apalagi mendekati ruanganku. Dia tidak akan nyaman."
Sekretaris Chyntia mengangguk mengiyakan. "Baik pak!"
Setelah selesai menyajikan semua makanan diatas meja, sekretaris Chyntia segera keluar dari ruangan bosnya hanya untuk bertemu wajah cerah dan tersenyum Seo Kangjoon yang sedang berjalan kearahnya. Lebih tepatnya, pria itu menuju ruangan presiden.
"Hai Chyntia!"
Seo Kangjoon menyapa dengan bersemangat. Sedangkan Chyntia hanya berdiri mematung didepan pintu ruangan presiden sambil memasang ekspresi kaku.
"Apa kau datang untuk menemui presiden?"
"Ya! Ini sudah jam makan siang. Robot gila kerja itu sangat menyedihkan. Sebagai sahabatnya, aku memang harus lebih peduli padanya. Karena jika tidak, dia akan berkarat lebih cepat bahkan sebelum mendapatkan istrinya!" Ucap Seo Kangjoon dengan percaya dirinya.
"Baik! Tapi tidak sekarang!" Tegas Chyntia yang membuat pria didepannya perlahan meredupkan senyum dan dengan bingung menatapnya.
"Mengapa?"
"Karena jika kau datang sekarang, kau hanya menundanya untuk mendapatkan istri!" Ucap sekretaris Chyntia. Namun, sebelum Seo Kangjoon yang bingung kembali bertanya apa maksudnya, dia sudah lebih dulu melanjutkan.
"Nona Kim Soeun akan datang kesini untuk makan siang. Presiden berpesan agar tidak ada siapapun yang mendekati ruangannya.""Benarkah?"
Seo Kangjoon cukup terkejut, dan Chyntia hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu berjalan pergi meninggalkannya.
Seo Kangjoon masih berdiri ditempatnya. Menatap pintu besar yang tertutup rapat itu dengan senyuman diwajahnya yang tampan. Dia lalu bergumam senang.
"Wah! Akhirnya dia bertingkah selayaknya manusia!"Beberapa saat kemudian...
Berkat sekretaris Chyntia yang cekatan dalam menyelesaikan perintah, seluruh lantai sudah dikosongkan hingga tidak ada satupun orang. Sedangkan dia dan Seo Kangjoon juga memilih pergi makan siang bersama.
Didalam ruangan kerjanya, Lee Soohyuk masih sibuk dengan beberapa dokumen sambil sesekali melirik kearah pintu yang masih tertutup rapat.
Sudah lima menit berlalu dari jam istirahat dimulai, tapi sosok cantik yang ditunggunya belum juga muncul. Sempat terlintas dalam pikirannya untuk mengambil ponselnya dan mencoba menghubunginya. Namun sebelum dia sempat melakukannya, pintu ruangan yang selalu sunyi itu akhirnya diketuk dan saat pintu sedikit terbuka, sosok cantik Kim Soeun pun muncul.
Melihat wanita yang ditunggunya telah datang, Lee Soohyuk segera meletakkan pulpennya dan ekspresinya sangat cerah. Dia pun bangun dari duduknya.
"Maaf aku agak lama!" ucap Kim Soeun saat bergegas masuk menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (ONGOING)
FanfictionBagi yang suka romansa penuh drama, yuk silahkan mampir di cerita ini. --- Tepat dihari pernikahan, saudaranya menghilang tanpa kabar. Karena tidak ingin pernikahan ini dibatalkan demi keuntungan bisnis, ayahnya memaksa Kim Soeun agar menjadi penga...