Bab 54 - Dia Hyung-ku!

225 36 18
                                    

Setelah mengantarkan nyonya tua Kim untuk beristirahat, Kim Soeun tidak langsung kembali ke kamar tamu yang telah di siapkan untuknya.

Dia merasa belum terlalu lelah, dan jam makan malam juga masih cukup lama. Akan terlalu membosankan jika dia hanya mengurung diri di dalam kamar.

Lagipula, sudah cukup lama dia tidak datang ke rumah ini.

Yah, meskipun, sepertinya tidak banyak yang berubah. Namun begitu, baik-baik saja untuknya berkeliling sebentar.

Kim Soeun berjalan santai menelusuri lorong, yang menuju ke arah taman.

Namun, baru saja tiba, pandangannya langsung terpaku ke depan.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, duduk bersandar di kursi roda dan tengah menghadap ke arah taman adalah seorang wanita paruh baya.

Tampak seorang wanita berseragam perawat, berdiri tidak jauh darinya.

Mengenali sosok tak asing itu, mata Kim Soeun sedikit menyipit.

Dalam ingatannya, mengesampingkan usianya, Cha Sera selalu tampil layaknya wanita bangsawan terhormat yang bangga dan glamor.

Namun, sosok di depannya kini, benar-benar sangat berbeda.

Kurus, kuyu, dan lemah.

Bahkan tatapan mata yang tajam dan sombong itu, begitu kosong.

Dia sudah pernah mendengar kabar kecelakaan itu dari Kim Bum, tapi hanya itu saja. Dia tidak menyangka jika ada saat baginya melihat langsung kondisi Cha Sera yang begitu menyedihkan.

'Hhm, sebaiknya aku tidak usah kesana.' batin Kim Soeun sambil menghela nafas panjang di dalam hatinya.

Lagipula, setiap kali bertemu dengan mantan ibu mertuanya itu tidak pernah berakhir baik dan dia terlalu enggan menghadapinya sekarang.

Kim Soeun baru akan berbalik pergi, namun tiba-tiba terdengar suara memanggil namanya yang seketika menghentikan langkahnya.

"Kim Soeun."

Berbalik badan, tatapannya langsung bertemu dengan Cha Sera yang sedang menatapnya.

Dengan enggan, dia masih memaksakan dirinya untuk mengangguk dan menyapa sopan. "Lama tidak bertemu, nyonya."

Cha Sera terdiam sejenak.

Nyonya?

"Sepertinya, caramu merubah panggilan, lebih nyaman."

"Tentu saja."

Kim Soeun bersikap lebih santai. Dia meliriknya sejenak lalu pada kursi roda yang di dudukinya.

"Aku turut prihatin atas kecelakaan itu. Bagaimana kabarmu, nyonya Kim?"

Cha Sera pun mendengus keras dan tersenyum dingin.

"Tidakkah kau melihatnya sekarang?" Tanyanya, lalu melanjutkan dengan nada dan tatapan kebencian, "Aku cacat. Apakah kau senang?"

Kim Soeun hanya bisa menghela nafas dihatinya.

Dia bertanya dengan maksud baik, tapi wanita tua ini bahkan lebih galak.

'Huh!' batinnya mendengus.

"Jangan tersinggung. Aku hanya bertanya. Lagipula, aku mana berani bersenang-senang diatas penderitaan nyonya BK, yang juga mantan ibu mertuaku." Ucap Kim Soeun santai namun dengan sinisme di akhir katanya.

Wajah pucat Cha Sera berkerut dan tatapannya dalam saat menatap wanita muda di hadapannya.

Semakin dia melihat, Kim Soeun telah banyak berubah. Bukan lagi, wanita bodoh dan lemah yang bahkan tidak bisa mengangkat kepalanya.

You Are My Destiny (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang