Apartemen HK.
Kim Soeun baru membuka pintu dan masuk saat Martha yang baru saja keluar dari dapur langsung bergegas untuk menyambutnya dengan ekspresi lega.
"Nona akhirnya pulang. Aku sangat khawatir karena nona tidak pulang semalaman~"
Namun, perkataan Marta seketika terhenti saat tatapannya terpaku pada wajah cantik Kim Soeun.
Sangat pucat dan lesu.
Mata hitamnya yang biasa indah dan bersinar juga bengkak dan sangat merah, seperti habis menangis.
Kim Soeun tentu saja menyadari apa membuat ekspresi Martha berubah tiba-tiba seperti itu.
Dia menghela nafas di dalam hatinya dan sedikit menyesal.
Dia sudah mencoba berjalan agak menunduk agar tidak membuat wanita paruh baya itu khawatir, namun Martha tetap saja menyadarinya.
"Nona kau...a-apa kau baik-baik saja?" Tanya Martha gugup. "Apa terjadi sesuatu?"
Kim Soeun menggelengkan kepala.
Sudut bibirnya sedikit naik saat dia mencoba memaksakan senyum.
"Jangan khawatir Martha. Aku baik-baik saja."
"Tapi nona..."
"Aku akan kembali ke kamarku dan istirahat. Martha, tolong jangan ganggu aku dulu."
Tanpa menoleh, Kim Soeun berjalan perlahan menaiki tangga menuju ke kamarnya dilantai dua.
Melihat pemandangan dari punggung kecil yang tampak lemah dan lesu itu, Martha hanya bisa menghela nafas tak berdaya.
Tidak tau hal macam apa yang sudah di alami nona mudanya kemarin hingga membuatnya seperti ini.
Itu pasti bukan hal yang baik.
Dan, sayang sekali, bukan kapasitasnya untuk bertanya lebih jauh.
Sekarang dia hanya berharap agar tuan mudanya bisa segera kembali.
Dia sungguh sangat mengkhawatirkan kondisi wanita muda itu.
🍀🍀🍀
Setelah memasuki kamar, Kim Soeun melepaskan tasnya dan dia langsung membanting tubuhnya dengan lelah dan ringan ke atas tempat tidur.
Selama beberapa saat dia hanya terbaring diam dan tak bergerak menatap kosong pada langit-langit kamar.
Pikirannya masih berputar-putar tentang apa yang terjadi di bukit.
Bangun dari posisi berbaringnya, dia kemudian duduk di tepi tempat tidur dan mengeluarkan liontin dari dalam tasnya.
Liontinnya.
Terima kasih pada pria itu—Kim Bum karena meskipun liontin ini hadir dengan membawa begitu banyak tragedi tak terpecahkan dibelakangnya. Namun, dia bersedia mengembalikan miliknya.
Melihat liontin berharganya yang telah hilang begitu lama, akhirnya bisa kembali lagi ke tangannya, Kim Soeun merasa bersyukur sekaligus rumit.
Air mata menggenang di matanya saat dia menggenggam liontin itu erat-erat ke pelukannya.
Saat di bukit.
Setelah dia lebih tenang, Kim Bum menceritakan semua padanya.
Kematian Kim Yongdae yang ganjil, ditemukannya liontin ibunya sebagai barang bukti terakhir serta ada seorang wanita misterius bernama 'So' yang di duga memiliki hubungan rahasia dengan Kim Yongdae dan kemungkinan menjadi satu-satunya orang yang tengah bersama pria itu sebelum meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (ONGOING)
FanfictionBagi yang suka romansa penuh drama, yuk silahkan mampir di cerita ini. --- Tepat dihari pernikahan, saudaranya menghilang tanpa kabar. Karena tidak ingin pernikahan ini dibatalkan demi keuntungan bisnis, ayahnya memaksa Kim Soeun agar menjadi penga...