Ayo putus!
Setelah kata itu dimuntahkan dari mulut Song Jaerim dengan ekspresinya yang sangat serius, semua orang pun yang mendengarkannya dalam diam seketika tercengang dengan tatapan tidak percaya dan suasana berubah hening yang mencekik.
Sementara itu, Kim Sojung masih tidak percaya dan syok dengan apa yang dia dengar.
Putus?
Setelah mereka menjalin hubungan begitu lama, bahkan dia sudah berjanji akan menikahinya, lalu mengapa sekarang putus?
Dia sudah mencintainya, lalu mengapa dia masih ingin meninggalkannya?
Air mata semakin mengalir deras. Wajahnya sepucat hantu. Dan dia menggigit bibirnya dengan erat. Masih tidak sanggup berkata-kata. Dalam hatinya dia berharap jika semuanya yang terjadi hari ini hanyalah mimpi, dan ketika dia bangun, semuanya baik-baik saja.
Tapi harapan hanyalah harapan. Kenyataan jelas di depan mata dan hatinya sangat sakit.
Song Jaerim melihat segala ekspresi hancur Kim Sojung agak tergerak hatinya. Bagaimanapun dia telah mengejarnya selama tahun-tahun seniornya di Universitas. Dia mencintainya dan dengan sabar menantinya hingga mereka bisa bersama. Bahkan saat ini pun perasaan cintanya itu masih sangat kuat. Hanya saja...
Song Jaerim menghela nafas dihatinya, saat dia berkata dengan suara datar dan tanpa ekspresi. "Maaf!"
Sambil menangis, Kim Sojung menggenggam erat tangan Song Jaerim, tidak mau melepaskannya.Dan lalu berkata dengan suara gemetar. "O-oppa...k-kau tidak sungguhan, kan? K-kau tidak akan meninggalkanku, kan? Kita akan menikah, kan? Kau sendiri telah berjanji padaku. Oppa, aku mencintaimu. Tolong jangan tinggalkan aku!"
Dimohon dan tanpa henti di desak seperti ini oleh wanita yang masih dicintainya, jelas membuat Song Jaerim dilema. Dia tidak tega. Dia sampai enggan menatapnya, dan terus berusaha untuk menegaskan hatinya dengan mengalihkan pandangan darinya.
Jika saja...
Sayangnya tidak akan pernah ada kata 'jika' ketika segalanya sudah terjadi. Dia sangat kecewa dengan semua yang telah dilakukan Kim Sojung, dan keputusannya sudah bulat. Mereka tidak akan bisa lagi kembali bersama.
Song Jaerim menguatkan hati dan mempertegas pendiriannya.
Dia pun menarik paksa tangannya dari cengkeraman erat Kim Sojung. Karena gerakannya, wanita menyedihkan itu pun hampir tidak bisa menyeimbangkan pijakan kakinya, dan dipaksa mundur beberapa langkah.
Kim Sojung membulatkan matanya dengan tidak percaya Song Jaerim yang selalu lembut berubah begitu kasar padanya.
"Oppa!"
"Kim Sojung, mari hentikan semua ini! Seperti apapun kau memohon dan menangis didepanku, keputusanku sudah bulat." Song Jaerim sudah tidak tahan lagi menghadapinya dan menegaskan. "Hubungan kita sudah berakhir sampai disini."
"TIDAK!" Kim Sojung pun berteriak keras. "Mengapa? Mengapa kau memutuskanku begitu saja secara sepihak? Apa salahku? Apa kurangnya aku? Aku mencintaimu dan menyerahkan seluruh diriku padamu. Tapi inikah yang kau lakukan? Mana janji manis yang pernah kau ucapkan? Oppa, aku selalu berpikir kau adalah pria sejati yang akan menepati janji, tapi ternyata kau hanyalah seorang pembohong!"
Kim Sojung sangat emosional dan memaki Song Jaerim dengan keras. Dia sama sekali tidak mau menerima keputusan yang menurutnya tidak adil. Namun, pria yang ditujukan hanya menatapnya diam.
Berdiri disamping Song Yura hanya diam menyaksikan perdebatan pasangan itu. Dia juga tidak menyangka jika oppa-nya yang dia pikir sangat mencintai Kim Sojung hingga tidak pernah ragu menyusulnya setiap waktu ke luar negeri selama lima tahun, pada akhirnya tetap memutuskan perpisahan. Meski dia agak terkejut dengan keputusan mendadak Song Jaerim, tapi di dalam hatinya dia sangat senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (ONGOING)
FanfictionBagi yang suka romansa penuh drama, yuk silahkan mampir di cerita ini. --- Tepat dihari pernikahan, saudaranya menghilang tanpa kabar. Karena tidak ingin pernikahan ini dibatalkan demi keuntungan bisnis, ayahnya memaksa Kim Soeun agar menjadi penga...