Bab 25 - Kebencian Cha Sera

289 47 20
                                    

Nyonya?

Nyonya yang dimaksud oleh pengawal ini, adalah Cha Sera, ibu kandung Kim Bum.

Wanita itu hampir tidak pernah menginjakkan kakinya di villa ini selama Kim Bum dan Kim Soeun menikah. Ini mungkin adalah kedatangannya yang pertama, dan keduanya tidak perlu bertanya alasannya datang, karena mereka sudah menebak jika ini ada hubungannya dengan Lucy.

Kim Soeun menghela nafas rumit dihatinya. Dia memiliki perasaan buruk akan kedatangan ibu mertuanya saat ini.

🍀🍀🍀

Dikamar Lucy.

Seorang wanita berusia hampir lima puluh tahun sedang duduk di pinggiran tempat tidur, sambil tangannya terangkat saat mengelus lembut kepala Lucy. Ekspresi wajahnya dipenuhi cinta dan kasihan. Meskipun dia sudah berusia paruh baya, dia masih terlihat seperti berusia awal empat puluh tahun.

Siapapun dapat melihat bahwa dia adalah seorang wanita yang sangat terawat dan merupakan sosok yang tampak hebat di masa mudanya.

"Mengapa kondisimu menjadi seperti ini?" ucap sedih dan penuh penyesalan Cha Sera saat melihat wajah pucat Lucy dan betapa lemah tubuhnya hingga wanita itu hanya berbaring ditempat tidur.

"Jika kau mengatakan padaku lebih awal, aku pasti akan merawatmu dengan baik!"

Wajah pucat Lucy menampakkan senyum, saat dia berkata dengan lemah, "Bibi, jangan terlalu khawatirkan aku, aku sungguh baik-baik saja."

"Apanya yang baik-baik saja?" protes Cha Sera, lalu lanjut berkata sambil mengelus lembut wajah pucat Lucy.
"Kau menjadi begitu lemah saat sedang hamil, ini jelas tidak baik. Dimana Kim Bum, anak itu, mengetahui kau sedang hamil anaknya, tapi dia sama sekali tidak ada disisimu!"

"Bibi, jangan memarahi oppa!" mohon Lucy yang membuat wanita paruh baya didepannya menghela nafas tak berdaya.

"Kau selalu saja membelanya!"

Lucy tersenyum lembut.

Beberapa saat kemudian, pintu kamarnya terbuka ketika sosok Kim Bum memasuki kamar bersama dengan Kim Soeun mengikuti dibelakangnya.

"Ibu!" Keduanya segera menyapa bersamaan.

Cha Sera mendenguskan nafas jengkelnya, saat dia berkata, "Anak nakal ini akhirnya muncul juga!"

Dia hanya menatap putranya sejak awal, sama sekali tidak pernah melirik Kim Soeun. Dia menganggapnya transparan.

Kim Soeun sudah terbiasa oleh pengabaiannya selama tiga tahun, dan dia sudah terlalu lelah untuk merasa sakit hati. Toh, apapun yang dia lakukan, akan selalu salah dimatanya, karena dia memang tidak pernah menyukainya sejak awal.

Jadi, Kim Soeun akan merasa lebih baik jika ibu mertua ini terus menganggapnya tidak ada, dengan begitu dia bisa terhindar dari sindiran pedasnya.

"Bu, mengapa kau tiba-tiba datang kesini tanpa mengabariku lebih dulu?" Kim Bum bertanya dengan rawut wajah cemberut.

"Ada apa? Apa kau tidak menerimaku? Apa kau tidak senang melihat ibumu? Apa-apaan sikapmu ini!" Cha Sera melihat wajah tidak senang putranya dan dia mulai mengomel tanpa henti.

"Bukan begitu maksudku! Hanya saja kedatanganmu kesini terlalu mendadak!" Kim Bum coba menjelaskan saat dia merasa kepalanya berdenyut saat menghadapi ibunya.

"Sudahlah!" Cha Sera sangat kesal berbicara dengan putranya yang tidak pengertian. Dia berbalik, kembali menatap Lucy dengan mata yang bersinar cerah.
"Lagipula aku kesini juga bukan untukmu. Aku ingin bertemu Lucy, dan cucuku. Jika aku tidak mencari tau, dan datang langsung kesini, apakah kau akan terus menyembunyikannya dari kami semua? Betapa anak kejam!"

You Are My Destiny (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang