Ruang makan sunyi.
Meja makan besar yang semula tertata rapi, kini berantakan. Beberapa gelas pecah dan ada beberapa alat makan yang jatuh berserakan dilantai.
Kim Sokgil menatap putri sulung didepannya dengan kedua mata memerah tajam.
"Apa kau pikir sangat mudah menikah dengan keluarga seperti mereka? Beraninya kau tidak menginginkannya? Aku sudah berusaha untuk keluarga dan perusahan, dan kau ingin menghancurkannya? Kim Soeun, sebagai putriku, bukan tempat bagimu untuk memutuskan!"
Kim Sokgil memaki dengan suara marah yang menggelegar.
Dia bergegas bangun dari duduknya dan akan meninggalkan tempat itu, namun baru saja dia berjalan beberapa langkah, suara Kim Soeun terdengar di belakangnya yang membuat langkahnya seketika terhenti.
"Pernahkah kau mencintainya? Ibuku..."
Kim Sokgil segera berbalik badan. Dia akan menyemburkan murkanya, namun saat dia melihat putri sulungnya itu, dia seakan telah membeku. Bahkan semua kata terhenti di tenggorokannya.
Dia hanya berdiri diam berhadapan dengan Kim Soeun yang juga sedang menatap matanya dengan tajam.
Melihat sepasang mata yang tidak asing itu, Kim Sokgil tanpa sadar bergetar. Mata itu sangat mirip dengan mata seseorang dalam ingatannya. Bahkan entah sejak kapan, seperti dia baru memperhatikan putri sulung didepannya, dan dia pun baru menyadari jika sosok putrinya ternyata sangatlah mirip dengan wanita itu. Keduanya seperti terukir di cetakan yang sama.
"Minjung-a..."
Suara Kim Sokgil tidak terlalu besar, dan terdengar seperti gumaman. Namun, cukup jelas terdengar oleh semua orang di sana.
Cho Mirae mendengar suaminya tiba-tiba menyebutkan nama itu, dia segera menoleh dengan mata membelalak lebar. Dia tampak bergetar ngeri.
"Yeobo!"
Mendengar panggilan keras itu, Kim Sokgil segera tersadar dan beralih menoleh pada istrinya yang menatapnya dengan menahan kemarahan.
Dia agak canggung, lalu kembali melirik Kim Soeun, saat berkata, "Pulanglah!" lalu berbalik pergi meninggalkan ruang makan.
Cho Mirae melihat kearah suaminya pergi, lalu berbalik menatap Kim Soeun yang berdiri diam disana.
Dia terdiam setelah melihat wajah cantiknya hanya beberapa saat. Wajah itulah yang pernah berhasil menggoda suami tercintanya, dan hampir menghancurkan rumah tangganya. Karena wajah itu juga, wanita kecil di depannya ini terlahir dan selama bertahun-tahun dia harus melihat wajah ini yang membuatnya terus teringat akan kekalahannya yang memalukan dan juga kebenciannya.
"Apa kau puas?"
Kim Soeun menatap wanita cantik yang selama bertahun-tahun dipanggilnya sebagai 'ibu'.
Dia tidak menjawab apa-apa.
Cho Mirae mengepalkan kedua tangannya, saat tatapan membunuhnya tertuju pada Kim Soeun. Dia pun berkata dengan kebencian sebelum berbalik pergi meninggalkan ruang makan.
"Ada baiknya jika dia tidak pergi sendiri, tapi membawamu pergi bersamanya!"
Kim Soeun mengepalkan kedua tangannya dengan sangat marah.
Maksud ibu tirinya adalah jika ibu kandungnya tidak pernah melahirkannya dan meninggalkan dunia ini tanpanya. Dia seharusnya mati bersama ibunya.
Sangat kejam!
🍀🍀🍀
Kim Soeun tampak kosong. Dia berjalan selangkah demi selangkah keluar rumah.
"Eonnie!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (ONGOING)
FanfictionBagi yang suka romansa penuh drama, yuk silahkan mampir di cerita ini. --- Tepat dihari pernikahan, saudaranya menghilang tanpa kabar. Karena tidak ingin pernikahan ini dibatalkan demi keuntungan bisnis, ayahnya memaksa Kim Soeun agar menjadi penga...