Bab 42 - Keputusan Kim Soeun

303 51 20
                                    

Satu minggu kemudian...

Apartemen HK.

Kim Soeun dengan dibantu oleh Martha sedang menyiapkan makan malam didapur.

Belakangan ini dia merasakan hidupnya menjadi jauh lebih tenang dari sebelumnya dan juga merasa sangat nyaman tinggal disini, karena Lee Soohyuk dan semua orang memperlakukannya dengan sangat baik dan mereka membuatnya merasakan seperti berada dirumahnya sendiri.

Perasaan seperti ini, dia merasa sudah sangat lama tidak merasakannya. Dan sekarang, dia ingin menikmatinya.

Dia tidak lagi harus merasakan tertekan, sedih dan sakit hati saat menghadapi sikap acuh tak acuh tanpa pendirian Kim Bum atau merasa marah dan muak saat menghadapi kesombongan juga drama konyol yang selalu dilakukan Lucy Im. Bahkan dia tidak lagi harus mendengarkan segala ocehan dan sindiran kejam dari mulut tak berperasaan Cha Sera.

Juga, sejak dia melarikan diri dari rumah sakit sampai kabar perpisahannya diumumkan, dia dan Kim Bum tidak pernah sekalipun bertemu. Bahkan selama BK Corp sering muncul di pemberitaan, Daniel-lah yang lebih sering menghadapi media dan Kim Bum sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya.

Banyak orang memperhatikan dan mempertanyakan tentang keberadaannya, bahkan berbagai spekulasi dan dugaan pun bermunculan dimedia, jika pria itu sedang sangat sibuk menghadapi kerusakan BK Corp dan membangun kembali kekuatan yang hilang. Tapi ada juga yang curiga jika presiden tampan yang telah diketahui berstatus duda itu telah menikah kembali dengan Lucy Im, karena kebetulan sang aktris sudah lama tidak muncul dilayar TV dan tanpa kabar. Dan, semakin memperkuat dugaan jika disaat ini adalah honeymoon mereka.

Namun, seramai apapun segala tentang Kim Bum diberitakan oleh berbagai media, Kim Soeun berusaha menutup rapat kedua mata dan telinganya. Seperti semua itu tidak pernah ada hubungannya dengan dia. Dan keberadaan maupun sosok Kim Bum hanyalah orang asing dihidupnya.

Sejak mengetahui kenyataan pahit dibalik pernikahannya telah membuatnya sangat sedih dan terluka, hingga dia kehilangan semangat selama beberapa hari. Akhirnya dia memutuskan tekad untuk tidak akan pernah membiarkan dirinya menjadi lemah dan bodoh lagi. Dia tidak akan mengambil resiko untuk menyia-nyiakan hidup dan masa depannya demi cinta yang hanya bertepuk sebelah tangan.

Bagaimanapun semuanya sudah berlalu diantara mereka.

Sudah tiba waktu untuk melupakannya dan memulai hidupnya dari awal.

Kehidupan harus terus berjalan.

Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi dimasa depan. Namun, dia menyadari bahwa dia tidak bisa terus terpaku pada satu pria, cinta, dan kenangan masa lalu. Mungkin saja Tuhan tidak menakdirkan mereka untuk hidup bersama. Perasaan seperti apapun jika dipaksakan, bukanlah sesuatu yang berakhir baik. Itu hanya akan saling menyakiti.

Meskipun awalnya akan sulit dan tidak mudah untuk begitu saja melupakan seseorang yang kehadirannya telah lama terukir dihatinya, tapi dia yang telah melewati banyak kesulitan akan belajar dan mencobanya.

Sedikit demi sedikit, perlahan, dia yakin, dia akan bisa segera melupakannya.

Ting!

Suara bel oven yang selesai memanggang berbunyi, membuat Kim Soeun yang sedang melamun sambil mengaduk sup seketika tersadar. Dia lalu melihat supnya sudah matang, baru mematikan kompor. Dia akan menyajikan sup, namun Martha yang baru saja selesai menyiapkan meja, langsung menghampirinya.

"Nona, biarkan aku saja yang melakukannya."

Kim Soeun menolehnya dan tersenyum. "Baiklah, aku akan menyerahkan padamu. Aku akan mengurus kuenya!"

You Are My Destiny (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang