Apartemen HK.
Kim Soeun bangun pagi dan melakukan aktifitas olahraga dengan berlari mengelilingi taman.
Karena ini adalah hari minggu, jadi dia tidak perlu pergi bekerja.
"Huft...huft..."
Kim Soeun yang sudah berkeringat deras lalu menghentikan larinya untuk sejenak mengambil nafas.
Dia mengangkat mata dan melihat ke matahari yang bersinar.
Sudah lima hari berlalu sejak Lee Soohyuk pergi perjalanan bisnis dan belum juga kembali. Bahkan selama itu pula, dia sama sekali tidak pernah menghubunginya.
Apa yang disibukkan pria itu?
Dimana dia sekarang?
Mengapa tidak ada kabar?
Berbagai pertanyaan terus-menerus memenuhi otaknya dan mengganggu ketenangan batinnya saat dia memikirkan tentang pria yang sosoknya menghilang bagaikan di telan bumi.
Dia sangat kesal karenanya.
Pada awalnya dia berpikir, mungkin itu karena dia sudah terbiasa dengan kehadirannya, jadi setiap kali di apartemen, dia akan selalu mengingatnya dan bahkan sering merasakan kesepian yang ekstrim meskipun selalu ada Martha yang menemaninya.
Oleh karena itu, dia tidak banyak mengabiskan waktunya di apartemen.
Dia akan berangkat kerja lebih pagi, bahkan terkadang tanpa sarapan. Lalu, pulang sangat larut.
Semua itu dia lakukan agar tidak selalu teringat pada pria tanpa perasaan itu. Tapi, anehnya, semakin dia mencoba melupakan, semakin kuat ingatannya.
Dari semua inilah dia akhirnya mengerti bahwa perasaannya pada pria itu ternyata cukup kuat untuk hanya sekedar kepedulian terhadap penyelamat.
Tidak bertemu selama beberapa hari, dan dia sudah sangat merindukannya.
'kring...kring..'
Pikiran Kim Soeun segera teralihkan saat mendengar suara ponselnya berdering.
Dia lalu merogoh sakunya, dan berjalan menuju bangku taman.
"Halo!"
"Halo Soeun, apa kau sibuk hari ini?" Suara lembut dan menyenangkan Kim Bum berbicara.
Selama beberapa waktu ini, hubungan dia dan Kim Bum menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dia juga tidak lagi menghindarinya atau menolak pendekatannya. Lagipula melakukan itu tidak ada gunanya juga.
Kim Bum sangat teguh dan pantang menyerah.
Jika dia tidak menjawab teleponnya, dia akan menghubunginya tanpa henti. Dan, jika tidak, dia akan tiba-tiba muncul di depan HK Corp dan kehadirannya meresahkan semua orang.
Gosip tentang hubungan mereka bahkan sudah ramai dibicarakan.
Bukan gosip yang buruk seperti sebelumnya, malah justru sebaliknya, banyak orang yang tiba-tiba mendukung dan berharap mereka bersama.
Ya Tuhan!
Kim Soeun akan menghela nafas panjang setiap kali dia mengingat semua itu.
Kembali ke percakapan telepon...
"Tidak juga. Ada apa?"
"Aku ingin mengajakmu bertemu nenek. Bisakah?"
"Baik." Karena Kim Soeun memang sudah berencana sebelumnya dan tertunda, dia tanpa berpikir langsung setuju.
"Setengah jam lagi, aku akan kesana." Lanjutnya.
"Tidak perlu. Aku akan menjemputmu!" Ucap Kim Bum.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (ONGOING)
FanfictionBagi yang suka romansa penuh drama, yuk silahkan mampir di cerita ini. --- Tepat dihari pernikahan, saudaranya menghilang tanpa kabar. Karena tidak ingin pernikahan ini dibatalkan demi keuntungan bisnis, ayahnya memaksa Kim Soeun agar menjadi penga...