Roda mobil berputar, melaju disepanjang jalan kota Seoul yang cukup ramai dimalam hari.
Kim Soeun sedang duduk di kursi belakang. Dia hanya diam tanpa ekspresi diwajahnya yang sembab setelah banyak menangis saat matanya menatap terpaku pada pemandangan diluar dari balik jendela.
Duduk tepat disampingnya, Lee Soohyuk sedang serius mengobati tangan Kim Soeun yang terluka dengan kotak P3K yang tersedia. Melihat itu adalah luka disebabkan oleh kuku yang cukup dalam, dan darah juga sudah mengering, dia masih bergerak dengan sangat hati-hati karena takut akan membuatnya kesakitan.
"Apa kau tidak tau bagaimana cara melawan? Membiarkan orang melukaimu sampai seperti ini." suaranya tidak terlalu keras, namun juga tidak bisa menutupi kemarahannya.
Sebelumnya saat dia pertama kali menyadari ada luka berdarah ditangannya, dia terkejut dan khawatir. Namun saat dia ingin memeriksa lukanya, wanita bodoh disampingnya ini masih ingin menutupinya dan menolak yang membuatnya marah.
Tapi saat dia mendengarkan keseluruhan cerita, dan tau bagaimana lukanya seperti ini terjadi, dia lebih marah.
Beruntunglah Lucy Im karena kecelakaan yang terjadi padanya kali ini. Jika tidak, bahkan jika Kim Bum dan seluruh keluarga BK melindunginya, dia tetap tidak akan melepaskan wanita itu untuk menghukumnya.
Bagaimanapun, mata ganti mata. Lucy telah begitu kejam mencengkram tangan Kim Soeun hingga terluka seperti ini, maka dia akan membuat wanita gila itu juga merasakan sakit yang sama.
Kim Soeun seperti tidak mendengarkannya. Dia terus memandang ke luar dalam diam. Bahkan tidak bergerak atau sedikitpun merintih disaat lukanya sedang diobati.
Seo Kangjoon yang mengendarai mobil, diam-diam melihat pemandangan di kursi belakang melalui kaca spion. Dia merasa suasana agak canggung.
Dalam ingatannya, saat ini adalah pertama kali, ada seseorang yang bernyali besar-berani mengabaikan kata-kata marah Lee Soohyuk. Beruntungnya ini adalah wanita kesayangan bos besar. Jika tidak, entah nasib buruk apa yang akan menimpanya.
Lee Soohyuk menjeda sejenak gerakannya mengoleskan obat, saat melirik Kim Soeun yang sangat pendiam seperti patung. Dia merasa agak jengkel, dan dengan sengaja menekan sedikit kuat lukanya, yang membuat wanita itu akhirnya berteriak kesakitan.
"Ah!"
"Kau tau sakit juga?" sindir Lee Soohyuk.
Kim Soeun menatapnya penuh keluhan, sambil terus mengerutkan kening kesakitan.
"Presiden berikan itu padaku. Aku akan melakukannya sendiri."
Dia melihat pria itu akan kembali mengobati lukanya, dan langsung mengajukan untuk mengobati lukanya sendiri. Namun pria disampingnya tidak mau melepaskannya, malah terus melanjutkan gerakannya tanpa peduli. Tapi tidak lagi bertindak sekasar tadi, gerakannya kali ini menjadi lebih lembut.
"Sudah tau terluka seperti ini menyakitkan, tapi masih ingin menyembunyikannya. Apakah kau sudah tidak menginginkan tanganmu lagi? Juga, mulai sekarang, sebisa mungkin untuk menjauhlah dari wanita gila itu. Selain tidak ada gunanya, juga berada di dekatnya sangat berbahaya untukmu. Mungkin sekarang dia hanya mencengkram tanganmu, bagaimana jika selanjutnya dia mencekik lehermu. Dengan wanita bodoh sepertimu, bisakah kau melawan?"
Sambil fokus mengobati luka, Lee Soohyuk yang dikenal sebagai seseorang yang pelit berbicara, secara mengejutkan berkata panjang lebar untuk pertama kalinya. Membuat kedua orang lainnya didalam mobil terpana beberapa saat.
Lee Soohyuk melihat wanita di depannya yang hanya terdiam menatapnya, lalu bertanya tegas, "Apakah kau mengerti?"
Kim Soeun menarik nafas dan melepaskannya didalam. Dia menundukkan kepala, saat dia menjawabnya dengan suara kecil seperti bergumam, "Aku juga tidak menginginkan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (ONGOING)
FanfictionBagi yang suka romansa penuh drama, yuk silahkan mampir di cerita ini. --- Tepat dihari pernikahan, saudaranya menghilang tanpa kabar. Karena tidak ingin pernikahan ini dibatalkan demi keuntungan bisnis, ayahnya memaksa Kim Soeun agar menjadi penga...