Di lorong menuju aula pesta, Kim Soeun yang sebelumnya berjalan sangat cepat, akhirnya memperlambat langkahnya.
Dia kemudian menoleh ke belakang, dimana dia sudah menjauh dari taman dan sosok Lee Soohyuk tidak lagi terlihat.
Berpikir dia telah pergi dan meninggalkan pria itu begitu saja, Kim Soeun agak menyesali tindakannya itu dihatinya.
Tapi entah mengapa dia tiba-tiba merasa tidak nyaman, ada amarah dan juga kesedihan muncul begitu saja dihatinya saat tau jika Lee Soohyuk ternyata mengetahui identitas dia yang sebenarnya, bahkan pria itu juga tau alasan dibalik pernikahannya.
Kim Soeun mengerutkan kening, ekspresinya rumit.
Mengapa dia harus merasa marah dan sedih?
Bukankah itu sangat bagus jika ada orang lain yang tau siapa dia sebenarnya?
Bukankah ini yang dia inginkan selama ini agar status pernikahannya tidak terus disembunyikan?
Dia ingin banyak orang tau jika dia adalah 'Nyonya muda Kim' yang sebenarnya. Lalu, mengapa sekarang dia merasa tidak senang?
Kim Soeun menghela nafas panjang dengan segala pikirannya, dan pertanyaan 'Mengapa' yang terus memenuhi otaknya.
Saat memasuki aula, Kim Soeun menghentikan langkahnya sejenak saat dia melihat ke sekelilingnya dimana suasana perjamuan yang masih ramai dan meriah.
Pandangannya jatuh pada meja utama tempat nenek-kakek Kim sedang berbincang-bincang dengan para kenalan. Begitu pula dengan anggota keluarga BK lainnya yang sudah saling membaur dengan para tamu undangan. Bahkan sosok Kim Bum hampir tenggelam oleh banyaknya orang yang mengelilinginya, untuk sekedar bersulang atau mengobrol dengan tujuan membangun koneksi.
Kim Soeun menghela nafas.
Dia kemudian berjalan ke meja prasmanan dimana berbagai macam kue-kue lezat dan minuman disediakan disana.
Sejak dimulainya pesta, selain hanya minum jus, dia memang belum makan apa-apa. Sekarang setelah melihat ada banyak makanan dan kue, dia merasa lapar.
Disaat Kim Soeun sedang memasukkan kue-kue kesukaannya keatas piringnya, tiba-tiba ada beberapa suara wanita mengobrol terdengar berbicara di pojok belakangnya.
Awalnya dia tidak terlalu peduli, karena dia tidak suka menguping pembicaraan orang lain. Tapi tidak sengaja dia mendengar ada sekitar satu atau dua suara itu disana yang tidak asing di telinganya.
"Eonnie, tarianmu barusan dengan oppa-ku sangat indah. Para tetua bahkan memuji penampilanmu sangat berbakat. Tidak tau berapa banyak wanita lagi disini yang menatap iri padamu!" Suara manis dan manja berbicara. Kim Soeun tidak perlu menoleh untuk melihat jika suara itu adalah milik adik sepupu Kim Bum dan adik kandung Daniel-Kimmy.
"Yura sangatlah cantik dan mempesona, ada banyak yang iri padanya, tapi aku tidak akan termasuk."
Mendengar suara lembut ini, Kim Soeun menaikkan alisnya. Jelas tau itu adalah adik tirinya-Kim Sojung. Dan seseorang yang di sebut Yura, bukankah itu Song Yura.
Tidak disangka jika mereka semua adalah kenalan yang sedang berkumpul.
"Heh, bukankah dulu eonnie juga naksir oppa-ku?"
"Itu dulu! Sekarang aku memiliki Jaerim yang tidak kalah bagusnya dari Kim Bum, mana aku masih tertarik padanya. Juga, oppa-mu sudah menikah!"
"Cih, jangan lagi bicarakan tentang wanita itu disini. Mengganggu mood-ku saja. Ngomong-ngomong, wanita tidak berguna itu adalah saudara tirimu kan? Mengapa oppa-ku harus begitu sial menikahinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (ONGOING)
FanfictionBagi yang suka romansa penuh drama, yuk silahkan mampir di cerita ini. --- Tepat dihari pernikahan, saudaranya menghilang tanpa kabar. Karena tidak ingin pernikahan ini dibatalkan demi keuntungan bisnis, ayahnya memaksa Kim Soeun agar menjadi penga...