49. Karena Leon

14 1 0
                                    

"Alisya" panggil seseorang berjalan menuju ke arahnya.

Alisya sibuk menyusun barang di stand langsung mendongakkan wajahnya, memandangi sosok orang yang tadi menyebut namanya. Tanpa sadar wajah gadis itu berubah cerah, senyum mengembang ketika mendapati sosok Chelsea tepat di depan stand nya sambil melambaikan tangan kecil bersama Leon dibelakang gadis itu.

Ketika gadis itu berniat mendekati Alisya, tangan Alisya langsung memberikan Chelsea isyarat berhenti. "Sebentar" ucapnya kemudian berbalik mencari seseorang.

Chelsea yang kebingungan mengalihkan pandangannya ke Leon seolah meminta penjelasan, tapi bukannya mendapatkan jawaban Leon justru memberikan isyarat yang sama seperti Alisya menyuruh gadis itu untuk menunggu. Chelsea menipiskan bibirnya, ia pandangi sekeliling seakan mencari kesibukan lain sambil menunggu gadis di depannya selesai dengan kesibukannya. Cukup lama Alisya mencari, tiba-tiba wajah gadis itu berubah. Tampak seperti baru menemukan apa yang ia cari.

"Farah, photoboot nya kosong gak?" tanya Alisya pada salah seorang teman sekelasnya.

Farah yang merasa namanya di panggil pun memalingkan wajahnya, gadis itu diam sejenak berfikir. "Kosong kok" jawab Farah yang dapat didengar oleh Chelsea dan Leon.

Alisya mengangguk, ia alihkan pandangan kedua pasangan yang ada di depannya. "Gih masuk kalian berdua" perintahnya.

Chelsea dan Leon menatap bingung,
"Udah masuk aja" lanjut gadis itu.

Tanpa menanyakan apapun, Chelsea dan Leon langsung bergegas ke tempat photoboot yang berada tepat di sebelah stand kelas Alisya. Chelsea menghela nafasnya dalam, ini pertama kalinya ia dan Leon akan mengambil foto bersama. Entah kenapa rasanya agak canggung, berbeda saat biasanya mereka berdua hanya mengobrol. Akhirnya Leon berhasil mencairkan suasana dengan menepuk puncak kepala Chelsea, ia angkat ujung bibirnya sambil memandangi Chelsea untuk menyuruhnya tersenyum. Dengan perasaan yang mereda Chelsea tersenyum cerah, ia tarik lengan Leon menyuruh pemuda itu mendekat dan bersiap untuk berfoto.

Chelsea lirik Leon kecil, tampak pemuda itu menikmati setiap sesi foto yang mereka ambil. Kedua ujung bibir gadis itu pun terangkat, mungkin suatu hari foto ini akan jadi bukti dimana seorang Chelsea berhasil menembus batas pertahanan seorang Leonald Valhendra. Chelsea harap hubungannya dan Leon dapat terus berjalan seperti ini.

Siap melakukan sesi foto, Chelsea dan Leon pergi ke sebuah tempat mencetak foto sambil berbicara singkat seperti pasangan pada umumnya.

"Udah?" tanya Alisya yang tiba-tiba datang entah dari mana.

Leon mengangguk, "Ni lagi nunggu" ucap pemuda itu.

Sambil menunggu foto mereka jadi, mereka memilih berbicara bersama. Kemudian seseorang datang sambil memberikan amplop ke Chelsea. Chelsea menerimanya dengan senang hati sambil membuka amplop yang diberikan. Foto mereka sudah jadi, Leon langsung mendatangi Chelsea dengan berdiri di sebelah gadis itu sambil memerhatikan foto yang tadi mereka ambil.

"Ih gemes Eon" ucap Chelsea sambil menggoyangkan tangan Leon gemas.

Leon tersenyum. Bukan dengan hasil foto yang mereka ambil, ia justru lebih gemas melihat tingkah pacarnya yang melompat -lompat kegirangan. Mereka kembali memerhatikan beberapa foto ditambah dengan reaksi Chelsea di setiap foto,"Kamu kok di sini lucu sih" ucap Chelsea senang sendiri. Sementara Leon sudah tidak tahan dengan kelucuan sang pacar pun mencubit pipi gadis itu.

"Berapaan Sya?" tanya Leon akhirnya menyadarkan Chelsea, gadis itu berbalik memerhatikan Alisya yang tampak senang melihat Chelsea menikmati sesi foto mereka.

"Gue traktir kali ini, santai aja. Tapi nanti lo berdua jangan lupa traktir gue di stand kalian" ucap gadis itu

Leon megangguk, "Iya aman, nanti minta aja ke mereka. Gue bayar" ucap pemuda itu.

Batas [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang