44. Awal panggilan

14 1 0
                                    

"Bagas" panggil Chelsea sembari berlari mendekati pemuda itu.

Bagas yang mendengar namanya dipanggil langsung menoleh ke arah sumber suara, matanya langsung tertuju pada Chelsea yang menuju ke arahnya bersama Leon di belakang dengan wajah kesal. Tapi karena ia tidak terlalu ingin mengambil pusing akan hal tersebut ia alihkan pandangan ke Chelsea sambil memberikan senyum tipis dengan tangan sedikit melambai.

"Udah lama ?" tanya Chelsea dengan nafas terengah-engah.

Bagas menggelengkan kepalanya kecil, "Baru kok" ucapnya sambil menyematkan beberapa anak rambut Chelsea yang berantakan ke telinga.

Leon yang melihat itu melebarkan kedua matanya, segera ia mendekati Chelsea dengan tatapan tidak suka.  Sementara Chelsea yang dasarnya memang bukan orang yang peka hanya santai saja, tidak begitu ambil peduli dengan gerakan kecil Bagas itu.  Lagipula hal itu sudah biasa dilakukan Bagas sejak mereka bersahabat, dan Chelsea pun tidak keberatan.

"Ya udah yok" ajak Chelsea ketika nafasnya sudah kembali teratur, Bagas pun mengangguk sebagai jawaban.

Belum juga mereka mengambil langkah maju tiba-tiba Leon datang mengambil tempat tepat di tengah Bagas dan Chelsea, memberikan jarak yang cukup untuk dua orang tersebut. Bagas yang sudah tau akan begitu hanya menghela nafas, sementara Chelsea justru menatap Leon bingung.

"Jaga jarak" ucap pemuda itu dengan raut wajah datar.

Bagas memutar bola matanya,"Iya iya, takut bener lo gue dekat Chelsea. Kenapa? Takut gue rebut?" ujar Bagas sudah lelah dengan sifat cemburuan Leon tidak henti-hentinya.

Leon mengalihkan pandangannya ke Bagas dengan sorot mata tajam."Iya, kedekatan lo sama Chelsea suka bikin orang mikir yang gak gak" ucapnya jujur. Lagi pula siapa yang tidak cemburu jika pacarnya tampak begitu dekat dengan sahabat cowok nya, mungkin orang yang akan melihat pasti juga akan menyangka jika Bagas lah pacar gadis itu bukan Leon karena terlalu dekatnya mereka.

Berbeda dengan apa yang Leon pikirkan, Chelsea justru menganggap bahwa Leon terlalu berlebihan. Lagipula, mau sedekat apapun Chelsea dengan Bagas, orang yang gadis itu suka tetaplah Leon dan bukannya Bagas. Harusnya Leon tidak perlu khawatir soal itu. "Apaan sih Eon, gue sama Bagas udah kenal lama wajar dekat. Kalau Bagas suka sama gue pasti sejak dulu dia nembak gue, jadi berhenti mikir aneh-aneh deh" ucap gadis itu rasa kesal karena sikap cemburuan pemuda itu belakangan.

Setelah mengatakan itu, Chelsea langsung menggandeng tangan Bagas dan Leon bersamaan."Udah adil kan? Ayok jalan" ucap Chelsea sembari menarik tangan Bagas dan Leon bersamaan. Kedua pemuda itu tidak dapat menolak, mereka hanya diam sambil mengikuti arah pergi Chelsea membawa mereka. Tidak lupa pandangan orang-orang yang tertuju pada mereka, untungnya ini di tempat umum jadi Chelsea bisa mengendalikan sedikit perasaan anehnya ketika pandangan itu tertuju pada mereka.

Mereka sampai di sebuah toko peralatan sekolah, saat Chelsea berniat mengajak mereka masuk tiba-tiba Leon melepaskan gandengannya. Refleks Chelsea pun melepaskan gandengannya di Bagas, ia pandangi Leon kembali dengan wajah bingung plus kaget. Tidak biasanya Leon melepaskan gandengannya begitu saja.

"Gue tunggu di sini, kalau udah siap panggil aja" ucap Leon dengan senyum tipis.

Chelsea termenung sejenak, tapi Bagas segera menyadarkannya. "Oke" ucap pemuda itu lalu membalikkan badannya berjalan masuk.

Chelsea diam sejenak, ia pandangi Leon untuk memastikan. Leon hanya diam, ia balikkan badan Chelsea ke arah pintu depan masuk untuk menyuruh gadis itu jalan. Aku tunggu sini" ulang pemuda itu lagi.

Setelah Chelsea yakin, ia pun masuk. Menyusul Bagas yang sudah masuk duluan. Chelsea tidak ingin terlalu lama membuang waktu, ia liat beberapa list barang yang telah dikirimkan Bagas. Mereka membagi menjadi dua tugas dan langsung berpencar, mereka tidak bisa bersantai untuk acara yang sudah di depan mata. Chelsea mencari barang bagiannya, menceklis beberapa barang yang berhasil ia dapatnya.

Batas [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang