"Mana nih yang baru jadian gak pergi bareng"
Pertanyaan-pertanyaan seperti begitulah yang Chelsea dapat pagi itu ketika pergi sekolah sendiri. Pengakuan yang Leon umumkan semalam begitu cepat beredar, bahkan saat Chelsea baru sampai di sekolah cukup banyak bisikan-bisikan tak berarti yang hampir membuat ia frustasi. Dan sekarang tak berbeda dengan di luar, di kelasnya justru semakin lebih parah. Chelsea sekarang layaknya artis Korea yang terkena scandal kencan, baru saja menginjakkan kaki di pintu kelas gadis itu langsung dikerubuni oleh beberapa orang yang sudah siap dengan berbagai pertanyaan. Tak hanya itu, suara sorakan serta olokan pun langsung menggema diseluruh ruangan. Bahkan ia bisa tebak jika suara tersebut bisa terdengar hingga 2 kelas yang berada di dekat mereka. Tapi gadis itu mencoba tak peduli, dengan wajah datar andalannya ia berjalan ke kursi tanpa memperdulikan pertanyaan teman sekelasnya.
Chelsea letakkan tas di meja dan benamkan kepalanya sambil memasang headset di telinga, berharap dengan volume lagu cukup kuat yang ia setel bisa meredam kebisingan kelasnya. Walaupun begitu tak jarang sesekali ia liat ke arah Leon lewat disela-sela rambut, tampaknya hanya Chelsea yang terganggu dengan sorotan lampu yang tiba-tiba hari ini, pemuda itu terlihat menghadapi dengan santai seolah tak terganggu sama sekali. Pemuda itu bahkan terlihat sama seperti biasa, tertawa dan bercanda bersama Hendra.
Saat Leon mulai menyadari Chelsea sedang melihatnya, gadis itu segera memalingkan wajahnya ke tembok. Chelsea menutup mata sambil menggigit bibir bawahnya, ia menurutuki dirinya sendiri karena terus memandangi Leon.
Hampir beberapa menit berlalu, tapi rasanya waktu berjalan dengan sangat lambat, atau mungkin karena ia yang terlalu cepat datang. Chelsea sudah beberapa kali melihat jam di ponselnya, mengecek apakah sudah tiba saatnya jam masuk. Tapi pagi itu waktu masih berada di pukul 6.45, masih ada beberapa menit lagi untuk masuk. Gadis itu menghela nafas, rasanya ia sudah seperti nenek-nenek karena belakangan terlalu sering melakukan itu.
"Cie pasangan baru" bisik seseorang setelah melepas headset Chelsea.
Mata Chelsea melebar, ia hampir saya berteriak jika saja ia tak menahannya. Ia juga hampir jatuh ke belakang, saat tubuhnya menegak dan melihat Roma di depannya. Gadis itu tertawa melihat reaksi Chelsea, bahkan karena itu mereka sekarang berhasil menjadi pusat perhatian di kelas.
"Apaan sih lo, kaget gue. Untung gak jatoh" ucap Chelsea sambil memukul Roma kesal.
"Maaf, lagian lo ngapain tidur jam segini. Kayak pacar lo dong, pagi-pagi udah sibuk" ucap Roma menyindirnya tentang Leon. Chelsea terdiam sejenak, ia pandangi tempat Leon tadi duduk. Ternyata pemuda itu sudah tidak ada.
"Tadi waktu gue datang, gue liat dia mau ke ruang OSIS" ucap Roma yang tampaknya mengerti dengan kebingungan Chelsea.
Gadis itu hanya mendehem, memangku wajahnya menghadap Roma. "Namanya juga waketos, pasti sibuk lah" ucap nya yang sudah biasa akan hal tersebut.
"Gimana rasanya pacaran sama Leon, cerita dong" ucap Roma dengan antusias, padahal sebenarnya ia sendiri sudah tau.
Chelsea menaikkan bahunya, "Biasa aja menurut gue" ucapnya sedikit berbohong dengan raut wajah datar.
"Dih malu-malu" ucap Roma sambil mendorong bahu Chelsea pelan berusaha menggoda gadis itu. Tapi yang Roma dapatkan justru tatapan aneh dari Chelsea.
"Eh Leon datang Chel, Leon datang" ucap Roma yang tak sengaja melihat kedatangan Leon di depan pintu.
Sejenak, kedua mata mereka berpapasan. Tapi raut mereka justru datar, Chelsea alihkan pandangannya ke jendela. Berusaha mengabaikan Leon yang sedang berjalan menuju tempat duduknya, serta godaan Roma di depan.
Rasanya semenjak semua orang tau mereka berpacaran, ia dan Leon merasa jauh lebih canggung dari sebelumnya. Sebenarnya Chelsea sendiri tak masalah, lagipun ia sudah biasa menganggap Leon tidak ada. Tapi semenjak semua orang tau rasanya semua menjadi lebih aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Batas [Completed]
Teen FictionSetiap orang punya batas sendiri yang tidak bisa di lewati oleh orang lain. Batas yang hanya boleh di masuki oleh orang itu sendiri. Begitulah Chelsea memandang Leon. Seseorang anak pindahan yang memiliki aura aneh yang selalu punya dunia sendiri...