Chelsea memutar ponselnya bosan. Sejak acara sekolah ia belum juga mendapatkan pesan dari Leon, sebenarnya Leon bukan tipe yang akan mengabarinya hampir setiap saat, tapi pemuda itu pasti akan mengabarinya sesekali agar Chelsea tak begitu khawatir. Chelsea menghela nafasnya, ia buka aplikasi di ponselnya sambil untuk membunuh kebosanan berharap nantinya akan ada kabar dari pemuda itu.
Sambil terus men-scroll ponselnya, sekali gadis itu melihat ke arah aplikasi chat, ia masih juga belum mendapatkan pesan dari Leon. Chelsea meletakkan ponselnya di meja belajar dan memilih untuk tidur, mungkin menunggupun percuma karena sepertinya Leon tidak akan menghubungi. Sambil Chelsea bersiap untuk tidur, tiba-tiba ponselnya berdering. Gadis itu langsung berlari mengambil ponselnya di meja, benar Leon menelepon. Rautnya berubah cerah, ia geser tombol hijau dan meletakkan ponselnya di telinga. Perlahan suara Leon mulai terdengar. Chelsea bisa simpulkan sekarang pemuda itu sedang di luar, mendengar suara mobil dan motor yang berlalu lalang.
"Halo" ucap pemuda itu
"Halo" balas Chelsea agak canggung
"Bisa ketemu di taman sebentar lagi? Aku mau ngomong sesuatu" ucap Leon bersamaan dengan suara mobil dan motor lewat.
Chelsea menaikkan alisnya, kemudian mengiyakan,"Oke, aku kesana" ucapnya. Setelah mendengar jawaban Chelsea panggilan tersebut langsung terputus tanpa sepatah kata pun dari Leon.
Chelsea menaikkan alisnya, Leon belum pernah mematikan ponselnya tanpa sepatah katapun sebelumnya. Pemuda itu pasti mengatakan setidaknya sampai jumpa lagi untuk kata penutup, membuat Chelsea semakin bingung tentang apa yang terjadi pada pemuda itu belakangan. Tak mau makin berprasangka buruk, Chelsea langsung bersiap-siap mengambil hoodie-nya, yang ia harapkan sekarang orang tuanya akan setuju untuk keluar mengingat jam sudah menunjukkan cukup malam.
Setelah merasa siap dengan pakaiannya, gadis itu langsung mengambil ponsel dan menutup pintu kamar. Gadis itu berjalan menuju pintu keluar dengan perlahan. Saat gadis itu merasa ia sudah lolos pergi tanpa sepengetahuan orang tuanya, tiba-tiba suara seseorang terdengar saat gadis itu membuka pintu rumah. Jantung Chelsea benar-benar hampir copot, ia pandangi Farhan yang sedang duduk di pintu depan dengan wajah kesal. Sedangkan Farhan menatapi adik tengahnya bingung seakan tidak memiliki salah.
"Mau kemana lo?" tanya Farhan lagi.
"Itu mau ketemu Leon, bentar doang di taman abis tu balik" ucap Chelsea
"Ketemu kok di taman, di rumah sini. Gak ada niat aneh-aneh kan kalian?" tanya Farhan dengan mata memicing.
Chelsea menghela nafas lelah, "Ya ampun mas, gak lah. Lagian di taman banyak orang. Ada abang tukang bakso, martabak, sate, sama banyak orang duduk-duduk juga. Gak mungkin lah aneh-aneh, ada bapak sekuriti juga sering lewat" ucap Chelsea meluruskan. Taman komplek di tempat mereka memang bukan taman seperti pencahayaan remang-remang yang sering disalah gunakan oleh anak-anak yang salah pergaulan. Taman komplek perumahannya terkenal dengan tempat kumpul orang komplek, kadang di sana banyak orang berkumpul untuk mengerjakan tugas bersama atau bahkan untuk ngobrol dengan memesan makanan abang-abang di sana.
"Ya udah, pulang jangan kemalaman" ucap Farhan
Chelsea mengangguk, "Ya mas, pergi dulu" ucap Chelsea menyalim tangan masnya terlebih dahulu kemudian pergi.
Gadis itu berlari sekuat tenaga menuju taman. Sesampainya di taman ia langsung memicingkan mata ke sekeliling mencari sosok Leon, untungnya gak perlu watu lama menemukan pemuda itu di bangku yang agak dekat dengan kerumunan orang yang sedang mengerjakan tugas.
Chelsea mencoba mengatur nafasnya, sambil berjalan ke arah Leon. Gadis itu menepuk pundak Leon kecil, membuat pemuda itu langsung membalikkan badan dan tersenyum. Tanpa aba-aba gadis itu langsung mengambil tempat di sebelah Leon, memandangi pemuda yang sudah lama menghilang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Batas [Completed]
Fiksi RemajaSetiap orang punya batas sendiri yang tidak bisa di lewati oleh orang lain. Batas yang hanya boleh di masuki oleh orang itu sendiri. Begitulah Chelsea memandang Leon. Seseorang anak pindahan yang memiliki aura aneh yang selalu punya dunia sendiri...