"Selamat datang kak" sambut Chelsea
Tidak terbayang sebelumnya oleh mereka jika siang itu banyak orang yang berkunjung ke galeri pameran, walaupun agak sedikit kewalahan karena diluar dari prediksi tapi Chelsea senang karena kerja keras semua anak fotografi terbayar. Ia pun yakin semua anak fotografi merasakan hal yang sama. Dengan senyum merekah Chelsea sambut beberapa orang yang datang di depan pintu sambil mempersilahkan tamu masuk ke ruang pameran.
Ketika Chelsea tengah sibuk menyambut tamu, ada seseorang yang menepuk pundaknya kecil. "Hai" ucap seseorang yang membuat Chelsea agak terkaget kecil.
Rautnya berubah menjadi senyum merekah,"Eh Sya, lo kok disini? Bukannya bentar lagi mc?" ucap gadis itu ke Alisya dengan wajah penasaran.
"Mampir bentar lihat-lihat, lo balik kelas kapan? Gue liat di sana ributnya bukan main" tanya gadis itu karena baru saja melewati stand kelas Chelsea.
Chelsea tertawa kecil, "Selesai jam makan siang gue balik, lagian lo kayak gak tau kelas gue aja. Ya kalau gak ribut berarti bukan kelas gue" ujar Chelsea yang tidak heran lagi mendengar keributan kelasnya. Chelsea bahkan bisa menebak kelasnya sekarang pasti sedang ribut dengan kelas MIPA 1 soal menarik konsumen ke stand mereka, bukan berarti dua kelas itu tidak akur hanya saja jika menyangkut urusan apapun itu yang berhubungan dengan kelas mereka pasti tidak mau mengalah. Padahal semua orang sangat mengenal dua kelas itu sangat akrab.
Alisya mengangguk, menyetujui ucapan Chelsea karena ia juga sudah sering mengunjungi kelas gadis itu. Mata Alisya memandangi sekeliling, seolah sedang mencari seseorang. "Kak Bagas mana? Gak keliatan dari tadi" ucap gadis itu sambil sibuk memandangi ke dalam ruangan.
"Lagi nyebarin browser pintu depan, paling bentar lagi balik" jawab Chelsea yang dijawab anggukan oleh Alisya.
Alisya memandangi jam yang melingkar di pergelangan tangannya, sebentar lagi acara akan dimulai. Ia harus bergegas pergi sebelum orang-orang mencarinya. Alisya menepuk pundak Chelsea kecil,"Chel, gue cabut ya. Maaf gak bisa lama-lama" ucap nya yang dibalas anggukan oleh Chelsea.
"Santai aja, makasih ya udah mau mampir" ujar Chelsea sambil tersenyum ramah, sebenarnya ia sendiri tidak menyangka Alisya akan datang ke pamerannya mengingat betapa padatnya jadwalnya gadis itu hari ini. Tapi ternyata justru Alisya orang terdekatnya yang pertama datang ke pameran, jelas ia sangat senang apalagi gadis itu rela menyisihkan waktunya untuk datang.
Sebelum Alisya pergi, gadis itu berbalik. Menatap ke arah Chelsea, orang yang dipandang itu hanya menampilkan wajah bingung."Jangan lupa mampir ke stand kelas gue" ujar Alisya, Chelsea menaikkan ujung bibirnya kemudian mengacungkan jempol. Setelah melihat jawaban dari Chelsea, Alisya pun kembali melanjutkan jalannya. Sementara Chelsea kembali melakukan pekerjaan menyambut beberapa pengunjung yang datang.
Sudah hampir dua jam berlalu sejak perginya Alisya, Chelsea masih menyambut pengunjung yang berdatangan. Pengunjung yang datang benar-benar diluar dari ekspektasi, bahkan ketika waktu cukup lama berlalu masih banyak orang berdatangan. Mungkin karena pesona Bagas juga, melihat kebanyakan datang ialah perempuan jadi sudah pasti itu pasti pengaruh Bagas.
Setelah hampir beberapa jam terus menyambut pengunjung akhirnya Chelsea bisa beristirahat sejenak, ia pindah ke belakang gedung tempat anak fotografi beristirahat. Chelsea luruskan kakinya sambil memijit pelan. Gadis itu tak menyangka akan jadi melelahkan seperti itu, walaupun begitu ia tetap suka dengan apa yang ia lakukan sekarang.
Saat gadis itu sibuk memijat kakinya, tiba-tiba sepasang kaki berdiri di depannya sambil menyodorkan sebuah roti dan air mineral. Chelsea angkat kepalanya memandangi siapa orang tersebut, tatapannya langsung berubah menjadi senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Batas [Completed]
Teen FictionSetiap orang punya batas sendiri yang tidak bisa di lewati oleh orang lain. Batas yang hanya boleh di masuki oleh orang itu sendiri. Begitulah Chelsea memandang Leon. Seseorang anak pindahan yang memiliki aura aneh yang selalu punya dunia sendiri...