DA | 10

281 60 133
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA!

⚠️ Banyak adegan kekerasan ⚠️

____Happy_Reading___






"Kenapa kau diam saja?!! Kenapa kau tak mau melawannya?!!" Kesal Bastian.

Kini keduanya berada di taman belakang sekolah setelah Ayara menolak Bastian untuk membelikannya seragam ganti. Beruntung hari ini ia memakai make up water proof membuat riasannya tak luntur akibat siraman tadi.

"Karena saat ini bukanlah waktu yang tepat." Gumamnya namun masih terdengar di telinga Bastian.

Bastian mengernyit bingung. "Maksudnya?"

Ayara yang tersadar dengan gumamannya pun langsung mencari alasan yang tepat. "Ah tidak, Tian. Terimakasih karena telah menolongku." Ucap Ayara tulus dengan senyum manisnya.

Namun Bastian jutru mematung dan menatap kosong Ayara.

"Kenapa?" Tanya Ayara.

Tersadar dari lamunannya, Bastian pun mengerjap pelan dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, hanya saja panggilan itu___"

"Tidak boleh ya?? Maaf ..." sela Ayara dengan wajah sendunya.

Reflek Bastian memegang kedua tangan Ayara dan menggeleng ribut. "Bukan! Bukan seperti itu! Hanya saja kau mengingatkan ku pada seseorang yang memanggilku dengan sebutan itu." Lirih Bastian.

Ayara pun tersenyum tipis dan membalas genggaman tangan Bastian. "Siapa?"

"Teman masa kecilku sekaligus sepupuku."

Ayara mengangguk paham. "Benarkah? Lalu dimana dia?"

"Aku tidak tau karena sudah belasan tahun kami tidak bertemu."

"Semoga suatu hari nanti kau bisa menemuinya kembali."

"Bisakah?" Bastian menatap sendu Ayara.

"Sure!"

"And i hope it."

"Kau benar-benar berharap itu terjadi?"

Bastian mengangguk singkat. "Tentu! Karena aku sangat merindukan gadis kecilku yang imut dan menggemaskan itu. Pasti sekarang dia sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik dan di sukai banyak pria." Kekeh Bastian.

"Mungkin."

Ayara pun menatap arlojinya dan segera bangkit dari duduknya. "Tian aku harus segera pergi dan terimakasih atas bantuanmu lagi."

Bastian segera mencekal lengan Ayara. "Mau kemana?"

"Ah itu, aku harus segera pulang."

Bastian pun ikut berdiri. "Biar ku antar?!"

Ayara menggeleng pelan. "Tidak Tian! Terimakasih."

Setelahnya Ayara segera berlari meninggalkan Bastian dan mengabaikan teriakan dari pria itu. Dan kini Ayara bergegas menuju jalanan sepi dimana Arthur sudah menunggunya disana.

Dᴀɴɢᴇʀᴏᴜs Aʏᴀʀᴀ (#SFS3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang