DA | 51

168 40 202
                                    

Happy Satnight and Happy new year everybody!!🥳🥳🥳

Gk kerasa udah setahun aja gw aktif nulis di wp. Inget bgt tahun baru kemarin gw baru nulis beberapa part di SFS 1 tahun baru sekarang beberapa part lg nyelesein SFS 3, padahal rencananya tahun baru SFS 3 selese biar awal januari bisa langsung up SFS 4, tp namanya jg manusia cuma bisa berencana😭🤧

Semoga pertengahan januari udah bisa up SFS 4 ya, doain ya readers setia gw😊🥰

Dan semoga thn besok lebih baik dr thn ini, di mudahkan dan di lancarkan segala urusannya. Aamiin

Enjoy and happy reading!!!

☼︎
ꨄ︎

At 4.50 pm. Los Angeles, California.

Hari menjelang senja namun tidak membuat gadis kecil bergaun putih di lapisi switer coklat yang sedari tadi menunduk memainkan boneka kepala beruang dengan jari-jari mungilnya beranjak dari tempat tidurnya, entah sudah berapa lama dia duduk di ata...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari menjelang senja namun tidak membuat gadis kecil bergaun putih di lapisi switer coklat yang sedari tadi menunduk memainkan boneka kepala beruang dengan jari-jari mungilnya beranjak dari tempat tidurnya, entah sudah berapa lama dia duduk di atas ranjangnya dengan terus menatap jari-jari mungilnya namun pikirannya melayang entah kemana.

"Nana kenapa murung dan kelihatan sedih?"

Gadis mungil itu pun mengangkat kepalanya dan menatap lekat manik cokelat pria di depannya. Seketika ia melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Nana kangen lumah." Cicit Ayana pelan. "Nana kangen abang, kakak Ala, opa, Axel, Laymond, kak Ley, sama kak Al." Lanjutnya lagi.

Juna pun menekuk kakinya membuat Ayana sedikit menundukan kepalanya. Juna mengusap pelan surai panjang Ayana yang tergerai.

"Nana pengin pulang? Mau kakak antar? Tapi kalo kakak antar Nana gak jadi jalan-jalan sama kakak Ara dong."

Ayana memanyunkan bibirnya dengan mata berkaca-kaca. "Kakak Ala lama!! Kakak Ala bohong!! Katanya sebental tapi ini udah sebulan lebih kakak gak dateng-dateng buat jemput Nana! Hiks."

Juna segera merengkuh tubuh mungil Ayana, gadis kecil yang sudah menemaninya beberapa minggu ini. "Kak Ara gak bohong, mungkin kak Ara ada urusan penting jadi harus menunda janjinya buat jemput Nana. Harusnya Nana terus berdoa supaya kak Ara baik-baik aja di luar sana biar kakak Ara nya cepet dateng jemput Nana."

Sebenarnya Juna pun bingung harus berkata apa, pasalnya pria itu kehilangan kontak beberapa hari setelah gadis itu pergi menitipkan adiknya serta omanya padanya. Rasa takut dan cemas terus menyelimutinya, mengingat kejadian terakhir sebelum gadis itu pergi ke Oxford, ia takut Ayara gagal atau terjadi sesuatu pada gadis itu karena yang di hadapinya bukanlah orang biasa sementara sepintar apapun Ayara, gadis itu membutuhkan tameng yang kuat untuk menghadapi musuhnya. Hah Juna tidak bisa membayangkan jika apa yang ia takutkan benar-benar terjadi pada Ayara.

"Nana selalu beldoa buat kak Ala!! Nana juga mau kak Ala tepatin janjinya! Tapi Nana juga kangen lumah dan olang-olang di sana! Nana .... takut kak Ala gak bisa dateng dan tepatin janjinya." Lirih Ayana.

Dᴀɴɢᴇʀᴏᴜs Aʏᴀʀᴀ (#SFS3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang